Kamis, 23 Juni 2022

Profil Ikhsan Dicky, Pembalap dari daerah yang memiliki beragam prestasi

 


Penulis : Kawiwara Publisher

           Gardamedia .org (23/06/2022)   Memiliki hobi dalam mengendarai mobil balap menjadikan pembalap bernama lengkap M. Ikhsan Dicky Yusuf menorehkan berbagai macam prestasi dari berbagai perlombaan yang digeluti. Yang terbaru pada bulan februari 2022, Ikhsan berhasil menumbangkan lawan-lawannya pada posisi keempat melalui perlombaan (kejuaran) Drag race (Kelas FFA) di Kota Medan.

Ikhsan yang lahir di Kota Siantar selain balap mempunyai minat lain seperti musik dan perkopian. Ikhsan juga tidak melupakan pendidikan sebab Ikhsan tercatat sebagai  mahasiswa Pertanian dari Universitas Sumatera Utara. Ikhsan bukan dapat sebab menyukai balap, Ikhsan sendiri tumbuh dari keluarga pembalap karena Ayah dan Ibunya juga merupakan seorang pembalap.

Selain kejuaraan di bulan februari yang lalu, Ikhsan juga memiliki segudang prestasi mulai dari memenangkan Juara 2 Motorcross kejurda (Grass track) di tahun  2014 pada grand final kelas executive Motorsport, Juara 2 kejurda rally dan Juara 3 kejurda rally di tahun yang sama yaitu 2016, berhasil menyabet penghargaan juara 1 dengan kejuaraan serupa di tahun 2017. Di lain waktu ikhsan memenangkan tempat pada Juara 2 Drag race Bracket 9.5, Juara 2 bracket 9.5 (Vw scirocco) Juara 3 bracket 10.5, Juara 4 bracket 12 (civic nouva) dan terakhir Juara 5 FFA.

Dengan banyaknya penghargaan yang diterima oleh Ikhsan maka orang yang berkecimpungan pada olaharga yang serupa di Kota Medan akan dapat mengenalinya. Akan tetapi, bagi masyarakat awam yang tidak terlalu mengikuti olahraga seperti balap ini maka akan kurang begitu familiar dengan pembalap bernama Ikhsan Dicky.

Ikhsan Dicky sendiri memiliki fakta menarik selama berkarir di dunia balap seperti Ikhsan memiliki ciri khas dengan mobilnya dan crew paddock yang dimilikinya. Ikhsan pernah diwawancarai oleh salah satu surat kabar yaitu Waspada ketika mencoba mengikuti perlombaan dan prizepool. Fakta terakhir yang bisa diungkap dari Ikhsan adalah ketika Ikhsan mengalahkan Wakil Gubernur Medan pada saat menjadi Navigator Driver di tahun 2017. 

Rabu, 15 Juni 2022

Shanaz Aktif Menjalankan Peran Sebagai Duta Genre Untuk Menghasilkan Generasi yang Tangguh di Sumatera Utara

 


Penulis : Gravity Publisher

Gardamedia.org (16/06/2022)    -Shanaz Salsabila Al Zamru gadis yang lahir di Kota Medan pada tanggal 16 Juni 2002 merupakan mahasiswi semester 4 Fakultas Hukum USU. Ia telah berhasil mengukir prestasi sebagai Runner Up 2 pada ajang pemilihan Duta Genre Kota Medan 2020 dan Runner Up 1 pada ajang pemilihan Duta Genre Sumatera Utara pada tanggal 26 Maret 2022. Pemilihan Duta Genre (Generasi Berencana) ini diselenggarakan oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Keberadaan Duta Genre ditengah para remaja bertujuan untuk mensosialiasikan program GenRe melalui penyuluhan bagi remaja agar menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) sehingga diharapkan para remaja dapat menjadi generasi yang tangguh dan dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Program GenRe bertujuan untuk alat edukasi terutama bagi remaja yang belum menikah dengan 4 substansi genre yaitu Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja), KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), dan Life Skill (Keterampilan Remaja).

Shanaz sebagai Duta Genre mengemban tugas untuk memberikan penyuluhan dan menyampaikan materi tentang Genre kepada para remaja dan ia juga merupakan bagian dari Pendidik Sebaya Konsulat Sebaya (PSKS). Selama ini, Shanaz telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan di berbagai wilayah kelurahan dan kecamatan Kota Medan seperti SMP Negeri 7, SMP Negeri 37, MAN 1, Kampung KB yang berada di Amplas, Medan Selayang, Medan Barat, Medan Timur, dan sebagainya.  Berbagai metode telah ditempuh Shanaz agar para remaja dapat memahami materi yang disampaikannya, misalnya membagikan kit yang berisikan materi hingga mengadakan games edukasi tentang alat reproduksi, kdrt, aborsi, dan sebagainya.

Shanaz menganggap kegiatan-kegiatan yang dilakukannya sebagai Duta Genre menambah pengalamannya sebagai fasilitator maupun sebagai motivator bagi remaja yang mempunyai permasalahan. Para remaja dapat mencurahkan permasalahannya dalam wadah yang disebut dengan Pusat Informasi dan Konseling-Remaja (PIK-R). Sebagai motivator, Shanaz bersama tim dalam PSKS membantu meringankan dan berusaha memberikan masukan untuk permasalahan para remaja yang biasanya malu atau tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka.

Senin, 06 Juni 2022

Suka-Duka Seorang Model, Ternyata Tidak Semudah Kelihatannya!

 

 

 Sumber : Dokumen Pribadi Megan Lisandra 

Gardamedia.org-Medan   (07/06/2022) Setiap pekerjaan pasti memiliki ceritanya tersendiri. Ada suka maupun duka yang menghiasi prosesnya. Sama halnya dengan pekerjaan menjadi seorang model. Kisah ini diceritakan oleh Megan Lisandra, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi USU yang juga memiliki kerja sampingan menjadi seorang model. Wanita yang akrab disapa Megan ini menceritakan perjalanannya menjadi seorang model tidak semudah seperti apa yang kebanyakan orang pikirkan. Ketika mendengar kata ‘model’, pasti kebanyakan orang hanya berpikir tentang berjalan lenggak-lenggok di atas panggsung lalu dibayar terus pulang. Ternyata menjadi seorang model tidak semudah itu. Ketika berjalan di atas panggung, para model tidak boleh asal berjalan loh, mereka berlatih secara khusus mengenai cara berjalan yang baik agar baju yang dipakai terlihat elegan. Gak kebayang kan kalo ada seorang model yang kurang terlatih ketika berjalan di atas panggung dan malah merusak kesan elegan pakaian yang dikenakannya, pasti langsung kena black list deh model itu oleh beberapa designer karena dianggap tidak menghargai mereka. Seorang model juga harus terus berlatih memakai sepatu heels tinggi sebelum benar-benar tampil di panggung, jangan sampai karena kurangnya kesiapan dari model itu sendiri malah membuat model itu terjatuh dan membuat baju yang dikenakan rusak, apalagi sampai membuat model itu cedera, wah bisa gagal menjadi model yang terkenal. Seorang model juga tidak boleh makan sembarangan loh. Mereka dituntut untuk selalu memiliki badan yang proporsional, karena tubuh mereka dituntut untuk bisa memakai baju dalam berbagai ukuran. Jadi menjadi seorang model harus tahan gonaan untuk tidak makan banyak atau makan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi karena dapat menaikkan berat badan dengan mudah. Seorang model juga harus memiliki kepercayaan diri tinggi ketika berjalan di atas panggung. Model harus percaya diri terhadap tubuhnya dan wajahnya ketika di atas panggung. Misalnya, ketika keadaan di sekitar panggung berisik atau tidak bersahabat, seorang model harus tetap mempertahankan ekspresi wajahnya, jangan sampai terpengaruh dengan kondisi sekeliling panggung dan juga tubuhnya harus tetap dalam posisi sempurna. Menjadi seorang model juga harus memiliki kesabaran yang ekstra, karena biasanya mereka diharuskan tetap berdiri di belakang panggung sebelum mereka tampil, karena mayoritas pakaian yang mereka kenakan tidak memungkinkan mereka untuk bisa tunduk apalagi duduk, wah berat juga ya. Tetapi jangan salah, di balik perjuangan itu ada banyak sukanya loh menjadi seorang model. Mereka jadi bisa berkeliling ke berbagai daerah tanpa perlu memikirkan biaya loh. Jadi semua biayanya ditanggung oleh designer yang mempekerjakan mereka. Mereka juga memiliki relasi yang luas berkat pekerjaan mereka itu. Serta tentunya mereka juga mendapat bayaran yang cukup tinggi sebagai seorang model. Begitulah kira-kira kisah yang diceritakan oleh Megan. Megan melakukan pekerjaannya juga dengan senang, karena model merupakan hobinya sejak duduk di bangku SMP. Pepatah modern mengatakan bahwa pekerjaan terbaik adalah hobi yang menghasilkan uang. Jadi bisa dikatakan bahwa Megan adalah representasi nyata dari ucapan pepatah modern tersebut.

Jumat, 03 Juni 2022

Senyum Kecil : Pentingnya Menerapkan Pendidikan Sedini Mungkin

 

  

Penulis : Intrepid.project 

Gardamedia.org- Medan (03/06/2022)    Senyum Kecil merupakan sebuah organisasi non-profit yang bergerak di bidang sosial pendidikan anak-anak. Berawal dari adanya Pandemi Covid-19 yang menghambat pendidikan membuat mereka bergerak untuk turut serta membantu dan memberikan manfaatnya. Pada 7 Agustus 2020, organisasi ini resmi dibentuk. Organisasi ini dibentuk oleh 4 orang anak yang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di tempat yang sama. Keempat sekawan ini bernama Farid Haikal, Audry Handoyo, Raden Larasati dan Fadel Hasibuan. Sering kali mereka mengunjungi daerah-daerah yang ada di Sumatera Utara. Meraka menyadari bahwa pandemi yang menimpa Indonesia membuat banyak anak aak diluar sana tidak mendapatkan pendidikan secara merata. “karena kami pikir banyak anak diluar sana yang punya situasi berbeda dan banyak juga anak atau masyarakat yang gak seberuntung kita, maka dari itu terbahaslah untuk mengajar ke daerah dan emang dasarnya kita berempat juga suka jalan jalan jadi sekalian gitu”, Ucap Haikal. Visi dari Senyum Kecil adalah untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan merata agar terbentuknya generasi muda yang kreatif dan berkualitas di Indonesia. Sementara itu, misi dari Senyum Kecil ialah untuk melakukan pengajaran soft skill sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan dari anak-anak Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera. Program Senyum Kecil sendiri terbagi atas tiga. Pertama, Berbagi Pendidikan. Sesuai dengan namanya, di sini para anggota memberikan sebuah pembelajaran sosial kepada anak-anak. Kedua, Berbagi Senyum. Pada program ini, Senyum Kecil berperan sebagai penyalur donasi materi yang disumbangkan oleh para donatur. Dapat berupa makanan, handuk, Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Ketiga, ada Senyum Ramadhan, yang berupa pengajaran agama di bulan Ramadhan. "Pada awal kami mengajar itu kami juga cukup kaget karena ternyata sistem atau metode mengajar saat pandemi di desa sama di kota itu juga berbeda, kalau di desa itu sekolahnya libur gitukan jadi guru yang datengin ke rumah rumahnya jadi kami saat itu cuman kunjungan dan memberikan beberapa bingkisan kaya alat tulis gitu", tambah Haikal. Terhitung hingga saat ini telah banyak kegiatan yang dilakukan oleh senyum kecil dari mulai penyuluhan, mengajar, pembagian sembako, dan bagi bagi makanan, untuk daerah di Sumatera Utara yang telah kunjungi oleh senyum kecil itu dimulai dari, daerah Kota Medan, Tangkahan, Deli Serdang, hingga ke daerah Kabupaten Simalungun. Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh senyum kecil ini juga disambut baik oleh masyarakat sekitar. Salah satunya adalah Supriadi Kepala Sekolah Sd Negeri 095257 Tanjung Hataran Kabupaten Simalungun. ”setelah melihat apa kegiatan yang dilakukan oleh kakak kakak senyum kecil ini sangat membantu kami atas pelajaran yang mungkin kurang disampaikan oleh guru guru atau di sekolah, dan juga kedepannya juga berharap terdapat kegiatan seperti ini lagi sehingga anak anak dapat mengikuti kegiatan ini”, ucap Supriadi. Senyum Kecil juga berharap semakin banyak daerah yang dapat mereka jangkau dan semakin banyak pula generasi muda yang turut membantu meratakan pendidikan khusunya pendidikan anak di Indonesia. Tidak hanya di Sumatra Utara tapi juga turut terjun langsung ke daerah yang ada di seluruh Indonesia dan turut membantu dalam hal pemerataan pendidikan khususnya pendidikan terhadap anak usia dini, sehingga dapat menciptakan generasi muda yang kreatif.

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...