Gardamedia.org-
(31/01) Kuliner di Indonesia sangatlah beragam,
apalagi dengan kekayaan cita rasa yang dimiliki oleh warisan Nusantara yang
menjadikan wisata kuliner Indonesia banyak
diminati oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Namun tak dapat di pungkiri bahwa
Pandemi COVID -19 sangat mempengaruhi sektor kuliner
di Indonesia terutama yang berjenis
UMKM. Salah satu contoh UMKM yang terkena dampak negatif nya adalah Tahu Walik
yang di kelola oleh Mbak Sri
selaku pelopor Tahu Walik
pertama di Lubuk Pakam.
Awalnya
sebelum masa pandemi ini terjadi penjualan sangat meningkat pesat dan
permintaan pasar melonjak, namun setelah adanya pandemi penjualan mulai menurun apalagi banyaknya
saingan dilapangan. Namun Mbak Sri memiliki
strategi jitu untuk membuat pelanggan nya merasa nyaman dan bisa menambah pelanggan baru
lagi. " Awal
- awal pandemi memang sulit ya, karena pelanggan saya yang kebanyakan anak
sekolah jadi tidak bisa beli lagi karena mereka di liburkan, tapi setelah
berjalan cukup lama akhirnya saya bisa lamcar lagi karna harga yang terjangkau
dan jaminan rasa yang mantap jadi orang yang tadinya hanya coba coba belik
akhirnya ketagihan dan jadi pelanggan saya" Ujar Mbak Sri saat di
wawancarai di outlet Tahu Walik Lubuk Pakam.
Setelah dicari tau, ternyata Mbak Sri menerapkan strategi marketing mix untuk menarik minat pelanggannya, dimana startegi ini meliputi 4 point penting yang menjadi pokok utama penjualan yaitu, product, price, place, promotion. Pertama, product. Tahu walik yang di kelola Mbak Sri memiliki ciri khas unik dengan menggunakan daging ikan untuk adonan baksonya sehingga unik dan lebih nikmat."Ada sih niat kita untuk bikin varian rasa baru tetapi saya masih lihat situasi nya dulu, kalau masih pandemi sepertinya tidak memungkinkan untuk variasi baru karena pasti menambah modal dan kalau tidak habis dalam sehari saya bisa rugi karenakan ini jenis tahunya tidak tahan kalau berhari- hari" sebut Mbak Sri. Selanjutnya ialah Price yang mana tahu walik ini memiliki harga satuan Rp. 1.000, sehingga mampu bersaing dengan harga tahu walik lainnya. Mbak Sri juga menambahkan, "Tapi ya kemungkinan ada perubahan harga kedepannya jika bahan baku ikut naik tapi sebisanya kita pertahankan segini dulu sih ".
Berikutnya, place ( tempat). Lokasi jual Mbak Sri sangat
strategis karena berada di pinggir jalan yang mudah terlihat oleh banyak orang.
Strategi marketing mix yang terakhir
adalah promosi. Dalam setiap
pembelian 10 box tahu walik Mbak Sri,
maka pelanggan akan diberikan bonus 1 box dengan isian yang sama.
Harapana Mbak Sri sendiri
masih tetap ingin menambahkan outlet
di daerah lain agar tahu walik ini bisa di nikmati oleh banyak orang
sehingga keuntungan yang didapat juga akan “ tapi
lagi - lagi harus liat situasi karna modalnya juga lumayan"
Keinginan Mbak Sri untuk memperluas bisnis ini terlihat
ada namun dalam situasi Pandemi ini dia harus lebih memperhatikan tingkat
penjualannya terlebih dahulu hingga harapannya untuk bisa membuka cabang di
berbagai daerah bisa terwujud nantinya. Dengan
adanya strategi bauran pemasaran marketing mix yang di terapkan oleh Mbak Sri, beliau berharap semoga
usaha ini bisa terus meningkat dan memiliki kesuksesan untuk membuka cabang di
berbagai daerah setelah pandemi ini berakhir.
Penulis : Setia, Winnie, Cindy, Miftahul, Afifah, Joshua
Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar