Namun, walaupun tidak
terlalu terpengaruh Ikhsan mengaku tetap mengalami kendala di awal masa
pandemi, saat sekolah diubah sistem menjadi online. Karena salah satu lokasi
outlet Sunthai Tea punya target pasar
utama yaitu pelajar, tepatnya diwilayah SMAN 1 Stabat. Ternyata hal itu tidak
berlangsung lama,beberapa minggu setelahnya volume penjualan Sunthai Tea
kembali mengalami kenaikan karena konsumen tetap bisa memesan Sunthai Tea
melalui aplikasi ataupun datang langsung ke outletnya. Hal lain yang menambah peningkatan penjaualan Sunthai Tea
ialah pelajar dan mahasiswa yang bertempat
tinggal di daerah Stabat kembali pulang ke rumahnya karena kuliah online. Pelajar
dan mahasiswa ini memberikan peningkatan pada volume penjualan Sunthai Tea. Di
samping itu, Sunthai Tea terus berinovasi sehingga konsumen tetap menyukai minumannya. Walaupun usaha ini sendiri berdiri
sejak November 2019 yang artinya beberapa
bulan setelahnya Pandemi di berlakukan di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, produk minuman sejenis Sunthai
Tea ini sudah sangat banyak pesaingnya, Ikhsan sebagai pemmilik usaha menyikapi
persaingan dengan meningkatkan aktivitas spiritual seperti memperkuat ibadah,
restu orang tua dan keluarga, bersyukur, serta terus melakukan inovasi yang
disukai konsumen. Selain itu Sunthai Tea juga berusaha
meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, salah satunya pelanggan bisa request
minuman lebih manis atau esnya sedikit, dan lain- lain. Hal lainnya ialah Sunthai Tea
membuka kesempatan untuk konsumen memberikan saran terhadap produknya. Beberapa tanggapan dari
konsumen mengarah pada
kondisi Sunthai Tea di masa pandemi Covid-19 yang penjualannya banyak dilakukan secara online. Dengan itu Sunthai Tea
sering memberikan promo-promo agar pelanggan
tetap setia.
Penulis:
Anggi,
Nurjannah, Desy, Ayu, Umi, Eji
(Mahasiswa Ilmu
Administrasi Bisnis FISIP USU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar