Minggu, 31 Januari 2021

Strategi Pemasaran Marketing Mix Tahu Walik Untuk Meningkatkan Penjualan di Masa Pandemi

 

    Gardamedia.org- (31/01) Kuliner di Indonesia sangatlah beragam, apalagi dengan kekayaan cita rasa yang dimiliki oleh warisan Nusantara yang menjadikan wisata kuliner Indonesia banyak diminati oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Namun tak dapat di pungkiri bahwa Pandemi COVID -19 sangat mempengaruhi sektor kuliner di Indonesia  terutama yang berjenis UMKM. Salah satu contoh UMKM yang terkena dampak negatif nya adalah Tahu Walik yang di kelola oleh Mbak Sri selaku pelopor Tahu Walik pertama di Lubuk Pakam.

    Awalnya sebelum masa pandemi ini terjadi penjualan sangat meningkat pesat dan permintaan pasar melonjak, namun setelah adanya pandemi penjualan mulai menurun apalagi banyaknya saingan dilapangan. Namun Mbak Sri memiliki strategi jitu untuk membuat pelanggan nya merasa nyaman dan bisa menambah pelanggan baru lagi. " Awal - awal pandemi memang sulit ya, karena pelanggan saya yang kebanyakan anak sekolah jadi tidak bisa beli lagi karena mereka di liburkan, tapi setelah berjalan cukup lama akhirnya saya bisa lamcar lagi karna harga yang terjangkau dan jaminan rasa yang mantap jadi orang yang tadinya hanya coba coba belik akhirnya ketagihan dan jadi pelanggan saya" Ujar Mbak Sri saat di wawancarai di outlet Tahu Walik Lubuk Pakam.

    Setelah dicari tau, ternyata Mbak Sri menerapkan strategi marketing mix untuk menarik minat pelanggannya, dimana startegi ini meliputi 4 point penting yang menjadi pokok utama penjualan yaitu, product, price, place, promotion. Pertama, product. Tahu walik yang di kelola Mbak Sri memiliki ciri khas unik dengan menggunakan daging ikan untuk adonan baksonya sehingga unik dan lebih nikmat."Ada sih niat kita untuk bikin varian rasa baru tetapi saya masih lihat situasi nya dulu, kalau masih pandemi sepertinya tidak memungkinkan untuk variasi baru karena pasti menambah modal dan kalau tidak habis dalam sehari saya bisa rugi karenakan ini jenis tahunya tidak tahan kalau berhari- hari" sebut Mbak Sri. Selanjutnya ialah Price yang mana  tahu walik ini memiliki harga satuan Rp. 1.000, sehingga mampu bersaing dengan harga tahu walik lainnya. Mbak Sri juga menambahkan, "Tapi ya kemungkinan ada perubahan harga kedepannya jika bahan baku ikut naik tapi sebisanya kita pertahankan segini dulu sih ".

    Berikutnya, place ( tempat). Lokasi jual Mbak Sri sangat strategis karena berada di pinggir jalan yang mudah terlihat oleh banyak orang. Strategi marketing mix yang terakhir adalah promosi. Dalam setiap pembelian 10 box tahu walik  Mbak Sri, maka pelanggan akan diberikan bonus 1 box dengan isian yang sama. Harapana Mbak Sri sendiri  masih tetap ingin menambahkan outlet  di daerah lain agar tahu walik ini bisa di nikmati oleh banyak orang sehingga keuntungan yang didapat juga akan “ tapi lagi - lagi harus liat situasi karna modalnya juga lumayan"

    Keinginan Mbak Sri untuk memperluas bisnis ini terlihat ada namun dalam situasi Pandemi ini dia harus lebih memperhatikan tingkat penjualannya terlebih dahulu hingga harapannya untuk bisa membuka cabang di berbagai daerah bisa terwujud nantinya. Dengan adanya strategi bauran pemasaran  marketing mix  yang di terapkan oleh Mbak Sri, beliau berharap semoga usaha ini bisa terus meningkat dan memiliki kesuksesan untuk membuka cabang di berbagai daerah setelah pandemi ini berakhir.

Penulis : Setia, Winnie, Cindy, Miftahul, Afifah, Joshua 

Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis

Sabtu, 30 Januari 2021

Teamoboba Mampu Survive di Tengah Pandemi Covid-19

 

Gardamedia.org - Virus Covid-19 yang sudah menjangkit Indonesia terjadi sejak bulan awal Maret tahun 2020 hingga kini membawa dampak yang besar bagi Indonesia. Bukan hanya pada masyarakat dan pemerintah, tetapi juga pada perusahaan. Hal tersebut dikarenakan banyak perubahan-perubahan yang terjadi mengakibatkan perusahaan sulit untuk menghadapinya. Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) ditemukan bahwa 82,85% perusahaan mengalami penurunan pendapatan akibat dari Pandemi Covid-19. Sektor yang paling terdampak adalah sektor akomodasi dan makanan minuman sebesar 92,47% dan berada pada posisi teratas.

Teamoboba adalah salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dalam bisnis penjualan minuman jenis bubble tea dengan berbagai varian rasa seperti original, milk tea, macha/green tea, ovaltine, choco delfi, choco hazelnut, taro dan avocado yang dijual dengan harga terjangkau dan memiliki variasi ukuran. Teamoboba berpusat di Kota Pekan Baru dan membuka cabang di Kota Medan pada saat Pandemi Covid-19 terjadi yaitu September 2020. Teamoboba mencoba masuk dan survive di tengah pasar Medan pada saat Pandemi Covid-19. Teamboba juga memiliki 10 cabang stan yang berada di Kota Pekan Baru dan Medan saat Pandemi Covid-19. Stan yang berada di Kota Medan beralamatkan Jalan Sunggal No.841, Sei Sikambing, Medan Sunggal atau diparkiran Alfamidi Sunggal.

Dalam menghadapi dampak yang timbul dari Pandemi Covid-19 ini UMKM Teamoboba melakukan promosi Buy 1 Get 1 free, dan diskon-diskon lainnya dengan menyebarkan informasi tersebut melalui media sosial Instagram dengan akun @teamoboba.id serta media cetak dengan menempelkannya pada stan. Strategi ini cukup efektif bagi Teamoboba untuk menarik perhatian konsumen. Selain itu, penggunaan aktif media sosial Instagram dengan jumlah follower sebanyak 2400 lebih dalam mempromosikan produk serta adanya interaksi di media sosial dengan follower juga menambah ketertarikan konsumen pada produk Teamoboba. 

Penempatan stan yang strategis juga menjadi perhatian Teamoboba dalam menetapkan strategi. Teamoboba beranggapan lokasi stan akan strategis apabila ditempatkan di dekat atau di halaman minimarket seperti Indomaret atau Alfa group sehingga pengunjung minimarket tersebut akan secara tidak langsung memperhatikan stan dan mengingat stan tersebut serta dapat menimbulkan impulsive buying pada pengunjung mini market. Misalnya saja pengunjung yang awalnya ingin membeli peralatan mandi di mini market pada kondisi cuaca yang terik, setelah melihat stan Teamoboba akan merasakan perasaan keinginan membeli sesuatu yang segar-segar, dan langsung membeli minuman boba dari Teamoboba. 

Strategi-strategi yang telah dilakukan oleh Teamoboba dapat membantu Teamoboba bertahan di pasar Medan di tengah kondisi Pandemi Covid-19. Walaupun demikian, diperlukan ketekunan dan kegigihan dalam melaksanakan strategi tersebut dan mampu bertahan di tengah kondisi saat ini.

Penulis:

Ferdy, Erliani, Zulfi, Lely, Bayu, Doni

( Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU)

                                                                                                                          

Strategi Bertahan Ala Sunthai Tea di Masa Pandemi COVID-19



    Gardamedia.org- Medan, Melihat kondisi perekonomian yang menurun akibat pandemi, mengakibatkan beberapa sektor terkena dampaknya seperti sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Dalam mengatasi masalah tersebut ada  beberapa UMKM yang mampu bertahan dan ada pula yang tidak. Salah satu UMKM yang mampu mempertahankan bisnisnya di tengah dampak pandemi ini adalah Sunthai Tea. Sunthai Tea merupakan sebuah UMKM di daerah Jalan. Medan Banda Aceh, kecamatan Stabat Medan yang menjual Thai tea yaitu minuman teh dari thailand yang saat ini sedang tren di kalangan masyarakat serta minuman lainnya seperti freshmilk boba. Sunthai Tea berdiri pada 1 November 2019 dengan pemilik Ahmad Ikhsan Maulana. Usaha milik Ikhsan terbilang cukup baru keberadaannya, namun tidak terlalu terpengaruh oleh dampak negatif dari pandemi COVID-19, ini dikarenakan banyak  pelanggan yang memesan melalui aplikasi, contohnya Gofood dan juga dipromosikan melalui media sosial.

        Namun, walaupun tidak terlalu terpengaruh Ikhsan mengaku tetap mengalami kendala di awal masa pandemi, saat sekolah diubah sistem menjadi online. Karena salah satu lokasi outlet  Sunthai Tea punya target pasar utama yaitu pelajar, tepatnya diwilayah SMAN 1 Stabat. Ternyata hal itu tidak berlangsung lama,beberapa minggu setelahnya volume penjualan Sunthai Tea kembali mengalami kenaikan karena konsumen tetap bisa memesan Sunthai Tea melalui aplikasi ataupun datang langsung ke outletnya. Hal lain yang  menambah peningkatan penjaualan Sunthai Tea ialah pelajar dan  mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah Stabat kembali pulang ke rumahnya karena kuliah online. Pelajar dan mahasiswa ini memberikan peningkatan pada volume penjualan Sunthai Tea. Di samping itu, Sunthai Tea terus berinovasi sehingga konsumen tetap menyukai minumannya. Walaupun usaha ini sendiri berdiri sejak November 2019 yang artinya beberapa bulan setelahnya Pandemi di berlakukan di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, produk minuman sejenis Sunthai Tea ini sudah sangat banyak pesaingnya, Ikhsan sebagai pemmilik usaha menyikapi persaingan dengan meningkatkan aktivitas spiritual seperti memperkuat ibadah, restu orang tua dan keluarga, bersyukur, serta terus melakukan inovasi yang disukai konsumen. Selain itu Sunthai Tea juga berusaha meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, salah satunya pelanggan bisa request minuman lebih manis atau esnya sedikit, dan lain- lain. Hal lainnya ialah Sunthai Tea membuka kesempatan untuk konsumen memberikan saran terhadap produknya. Beberapa tanggapan dari konsumen mengarah pada kondisi Sunthai Tea di masa pandemi Covid-19 yang penjualannya banyak dilakukan secara online. Dengan itu Sunthai Tea sering memberikan promo-promo agar pelanggan tetap setia.

Penulis:

 Anggi, Nurjannah, Desy, Ayu, Umi, Eji

(Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU)

 

 

Rabu, 27 Januari 2021

Analisis Pemanfaatan Digital Marketing Dalam Meningkatkan Penjualan UMKM di Kota Medan Selama Pandemi Covid-19

 



Analisis Pemanfaatan Digital Marketing Dalam Meningkatkan Penjualan UMKM di Kota Medan Selama Pandemi Covid-19 

Penyebaran virus corona secara global terus mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus maupun pasien yang sembuh. Dilansir dari data Worldometers hingga Selasa (24/01/2021) pagi, hingga Minggu (24/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 99.278.468 (99 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71.293.958 (71 juta) pasien telah sembuh, dan 2.128.376 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 25.855.860 dengan rincian 25.744.955 pasien dengan kondisi ringan dan 111.179 dalam kondisi serius.

Di Indonesia, penyebaran virus corona juga termasuk tinggi dan sudah menyebar di berbagai daerah. Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia. Hingga Sabtu (23/1/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 12.191. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 977.474 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 9.912 orang. Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 791.059 orang.

Pandemi covid-19 memberi banyak dampak pada koperasi dan UMKM di Indonesia. Koperasi dan UMKM merupakan jenis usaha yang memiliki peran penting dalam peningkatan PDB (Pendapatan Domestik Bruto) satu negara khususnya di Indonesia. Dari semua lini usaha mikro, kecil hingga koperasi sangat terdampak dengan adanya wabah virus corona. Penjualan menurun, permodalan, pesanan menurun, kesulitan bahan baku, dan kredit macet. Ekonomi tiba-tiba ambruk dalam sekejap. Tak dapat dipungkiri, perlahan semua sudah beralih ke arah digital, sehingga interaksi antara manusia dan teknologi sudah tidak terelakkan lagi.

 UMKM Tahu Walik Sarjana di Medan merupakan salah satu UMKM yang mengalami penurunan penjualan tetapi tidak mengalami penurunan drastis. Hanya saja, Tahu Walik Sarjana biasanya ramai dikunjungi oleh mahasiswa, dosen dan orang-orang yang ada di lingkungan kampus karena Tahu Walik Sarjana memiliki target pasar utama yaitu mahasiswa. Selama pandemi ini, seluruh aktivitas belajar mengajar di berhentikan sampai waktu yang belum bisa di pastikan. Maka dari itu, target pasar utama Tahu Walik Sarjana bergeser menyesuaikan keadaan yang di hadapi saat ini. Tahu Walik Sarjana pun tetap mempertahankan eksistensi nya untuk tetap bertahan selama pandemi covid-19 ini.

Tahu Walik Sarjana berdiri pada Oktober 2018 oleh seorang Pemuda tamatan Teknik Elektro USU. Dinamakan Sarjana karena dirinya mengenang masa kuliahnya. Lokasi Tahu Walik Sarjana berada di Jl. Setia Budi depan DesaDesa Resto Medan. Pendirian usaha ini diawali dari keinginan owner untuk membuka usaha di bidang kuliner. Terinspirasi dari kota Yogyakarta karena disana asal dari Tahu Walik dan Tahu Walik disajikan dengan sederhana. Di Kota Medan sendiri belum ada orang yang membuka usaha menjual Tahu Walik pada saat sebelum hadirnya Tahu Walik Sarjana. Owner juga melakukan riset kuliner apa saja yang sedang naik daun di Kota Medan.

Melakukan riset apa saja cita rasa yang digemari oleh sebagian besar masyarakat di Kota Medan. Owner berinisiatif untuk memiliki usaha dengan memiliki ciri khas tertentu, agar mudah diingat oleh customer dan juga menjadi makanan cemilan andalan di Kota Medan. Tahu Walik Sarjana meracik sendiri bahan-bahan yang untuk produksi nya tersebut. Penyajian makanan ini pun selalu fresh karena Tahu Walik di goreng saat ada pembeli yang memesan. Tahu Walik di modifikasi dengan menghadirkan berbagai rasa yang bisa di konsumsi oleh semua kalangan baik anak-anak sampai orang dewasa. Sampai saat ini Tahu Walik Sarjana sudah memiliki banyak customer baik customer yang membeli secara langsung maupun dari Gofood dan Grabfood.

  Usaha ini memiliki beberapa produk, yaitu, Tahu Walik saus Blackpaper , Tahu Walik Saus Kacang, Tahu Walik Hot Spicy (level kepededasan dari Level 1-5), Tahu WalikMelted Cheese, Tahu WalikMelted Cheese Hot Spicy, Tahu WalikSalted egg ditambah dengan extra topping di dalam tahu nya, seperti tambahan  Lays, Potabee, keju mozzarella, abon sapi, keju parut, Pilus, Qtela, dan Dorito. Makanan ini juga memiliki ekstra isian seperti, extra isian telur puyuh, extra isian mozarella, dan extra isian jamur. Selain dari olahan makanan tahu sebagai produk utama usaha ini, juga ada tersedia makanan tambahan lainnya yang di jual, yaitu: Dimsum Ayam (isi 4, 10, dan 20), Tahu Kipas (dengan isian sayur, udang, ayam, dan keju leleh), dan Es Rujak Serut.


Analisis Strategi Pemasaran Tahu Walik Sarjana

Analisis pada Tahu Walik Sarjana, kelompok kami menggunakan analisis dengan melihat strategi pemasaran melalui 4p ( product, price, place and promotions). 

1.      Product : Tahu Walik Sarjana menjual Tahu Walik dengan berbagai variasi rasa.

2.      Price : Tahu Walik Sarjana memiliki kisaran harga mulai dari Rp.15.000- Rp.25.000 sesuai pesanan pembeli.

3.      Place : Lokasi Tahu Walik Sarjana terletak di Jalan Setia Budi depan DesaDesa Resto Medan.

4.      Promotions : Promosi yang dilakukan Tahu Walik Sarjana menggunakan social media dengan menggandeng food blogger terkenal di Medan. Promosi berbayar dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan sekali kemudian dilihat perkembangan pengunjung setelah dilakukannya promosi berbayar, baik endorsement ataupun food blogger. Kemudian melakukan giveaway dan mengikuti promo-promo yang dilakukan oleh merchint seperti gofood dan grabfood, Promosi lainnya yaitu Tahu Walik Sarjana membuat suatu promosi dengan memberikan free 1 box(porsi) jika dapat mengumpulkan kupon yang ada di box Tahu Walik tersebut sampai 15 kupon. Tahu Walik sarjana juga memberikan free 1 box untuk masyarakat siapa saja yang melakukan puasa senin-kamis tanpa ada minimal pembelian, atau melakukan pembelian pada saat itu.

Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan, Pemilik UMKM mengatakan bahwa dimasa pandemi terjadi penurunan penjualan produk Tahu Walik Sarjana selama pandemi terjadi.Biasanya dalam 1 hari Tahu Walik Sarjana dapat menjual 250 kotak.Namun, dimasa pandemi dalam satu hari hanya bisa terjual 100-150 kotak.

            Kebijakan physical dan social distancing menjadi faktor utama menurunnya penjualan Tahu Walik Sarjana, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara online menyebabkan sebagian besar Mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah tidak lagi menetap diMedan.Oleh karena itu Tahu Walik Sarjana melakukan beberapa cara dalam mempertahankan bisnisnya diantaranya :

1.      Diferensiasi produk :Tahu Walik Sarjana melakukan diferensiasi produk yaitu pengembangan produk yang tadinya hanya produk Tahu Walikready to eat  menjadi Tahu Walik menjadi Frozen Food. Selain itu juga dilakukan pengembangan produk lain yaitu dimsum.

2.      Penambahan kreativitas : menambah variasi saus yang menjadikan produk memiliki variasi rasa yang berbeda.

3.      Identifikasi posisi pelanggan : pada awalnya pelanggan Tahu Walik Sarjana hanya mahasiswa, dan orang dewasa, namun seiring berjalannya usaha, pelanggan diperluas dengan menciptakan produk dengan saus manis sehingga dapat dikonsumsi anak-anak.

Manajemen pemasaran Tahu Walik Sarjana dilakukan oleh pemilik sendiri dan dibantu oleh adiknya. Pemasaran dilakukan melalui media sosial instagram dengan nama akun @tahuwaliksarjana. Para pembeli Tahu Walik lebih banyak melakukan pembelianonline daripada offline. Pembelian online dilakukan melalui grab food dan go food. Rating dalam dua aplikasi tersebut sangat menentuan. Kedua, pelanggan banyak tahu dan melakukan pembelian dari sosial mediaInstagram.Komunikasi melalui Istagram dengan pelanggan juga di jaga. Ketika ada pembeli viaDierct Message (DM)maka akan direspon dengan cepat. Informasi mengenai buka atau tidaknya outettTahu Walik selalu diberitahu melalui instastory Instagram..

Seperti UMKM pada umumnya, Tahu Walik Sarjana juga pernah menghadapi pelanggan yang complain. Kebanyakan pelanggan yang complain adalah pelanggan yang beli online melalui grab food atau go food. Cara membawa yang asal-asalan membuat tampilan Tahu Walik Sarjana berserakan. Pernah juga ada pelanggan yang complain karena situasi yang ramai sehingga salah diberikan pesanan kepada pelanggan. Untuk kesalahan yang diperbuat oleh UMKM Tahu Walik Sarjana sendiriakan mengganti produk, sebagai ganti rugi. Tapi jika dari pembelian online maka UMKM Tahu Walik Sarjana hanya memberikan permintaan maaf tanpa menggantinya.

            Dari sisi pendapatan sendiri, sebelum pandemi, biasanya Tahu Walik Sarjana dapat menjual 250 kotak perhari, namun setelah pandemi, UMKM Tahu Walik Sarjana hanya dapat menjual 150 kotak perhari. Harga satu kotak Tahu WalikSarjana berkisaran Rp. 15.000,-– Rp. 25.000,-. Sebelum pandemi omzet penjualan Tahu Walik Sarjana perhari bisa mencapai Rp. 3.750.000,- sampai Rp 6.250.000,-. Namun sejak pandemi omzet penjualan haya di kisaran Rp. 2.250.000 sampai Rp. 3.750.000,-.

Penulis : Fajar Gisa Yanda, Sri Ufa Indira, Riza Khairiah, Sonia Br Sinuraya, Irma Lestia Putri, Tsania Salsabila. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

 

 

Minggu, 17 Januari 2021

Teman Surga

 




Teman Surga

Penulis : Ilaysiara

            Chat Uti lagi-lagi muncul diurutan cpaling atas pada layar ponsel, saat aku membuka aplikasi WhatssApp. Terkadang terbetik rasa ingin mengubah setelan kontak tersebut menjadi mute, agar tidak lagi terganggu olehnya. Syukurnya aku masih memiliki hati nurani yang tidak tega membuat Uti benar-benar menunggu laporan dariku dan mengabaikan teman baikku itu, aku masih belum sanggup.

            Ibu jariku memang tidak menekan lama kontak itu untuk diberikan tanda mute, tapi tidak juga membukanya. Setelah men-scroll, Chat dari salah satu temanku, menarik perhatian. Dia mengatakan untuk segera membuka Instagram karena ada berita viral tentang artis A disana. Aku langsung membuka aplikasi yang dikatakannya dan menelusuri explore disana. Banyak hal menarik seperti biasa, sampai akhirnya aku mendapatkan berita tentang artis A yang tadi dikatakan temanku setelah hampir setengah jam berselancar disana. Kemudian Aku membicarakan hal yang tidak terlalu penting itu sekitar 40 menit kami asyik mengobrol melalui personal chat, aku menilik jam dinding, langsung terduduk dikejutkan oleh waktu. Aku belum melakukan apa-apa selama bangun tidur dan sekarang sudah pukul 11.00 WIB?

            Berniat untuk sholat dhuha, aku menyisingkan lengan baju. Notifikasi masuk ke ponselku. Aku mengabaikannya. Kemudian beberapa notifikasi yang sama berbunyi membuatku benar-benar penasaran siapa yang mengirim chat tersebut. Grup SMP ku ternyata sedang ramai, mereka mengirim kenangan masa lalu. Saat asyik menggeser foto-foto yang dikirim teman SMP, layar gawaiku berubah pada tampilan telepon masuk. Aku langsung mengangkatnya.

            “Halo, Assalamu’alaikum Mah,”

            “Wa’alaikumussalam. Syif, Mama bakal terlambat pulang, kamu tolong masak untuk makan siang ya?”

            Aku melihat jam dinding sekali lagi, kemudian panik. Sudah jam 12 kurang Ya Allah, aku telah lalai dalam segala hal. 

            “Halo, nak?”

            “Ha? Oh iya Ma, nanti Syifa masak. Keadaan nenek gimana Mah?”

            “Alhamdulillah makin baik, kok sayang,” jawab Mama. “Yaudah mama tutup ya, Assalamu’alaikum.

            Setelah menjawab salam, aku segera meloncat dari tempat tidur lalu mengambil wudhu. Sholat dhuha 4 raka’at, lalu berdoa agar sholatku diterima. Usai melipat mukena, kukeluarkan nasi dari rice cooker, lalu menggantinya dengan dua bambu beras. Dilanjutkan memasak nasi, memasak air, dan menyapu lantai serta membuang sampah. Azan terdengar saat aku kembali dari membuang sampah di luar. 

            “Alhamdulillah,” ucapku karena masih diberi izin untuk mendengar suara azan.

            “Astaghfirullah,” sambungku mengingat fatalnya kelalaianku hari ini. Dhuha tadi saja aku ragu pada batas waktu yang masih bisa sholat atau tidak, karena 25 menit setelahnya waktu dzuhur tiba.

            Benar, diri ini sudah terlalu futur sebenarnya. Lupa akan nikmat melimpah yang Allah berikan. Kesehatan, keluarga, dan lain sebagainya. Tak ada yang kurang di berikan Allah selain yang kita butuhkan, tapi upaya dalam bersyukur... diri ini sungguh jauh dari kata cukup. Jika saat keadaan masih normal seperti 7 bulan yang lalu, teman-temanku akan mengajak ke masjid untuk melaksanakan Dhuha sesibuk apapun saat itu. Sekarang, setelah bangun tidur, hal yang pertama kali kucari adalah gawai. Mengecek apakah ada chat penting dari kelas atau tidak. Setelahnya, entah kenapa selalu saja beralih pada aplikasi lain yang membuatku betah di bawah selimut selama beberapa jam.

            Bukan salah Uti kalau aku malas membuka Chat darinya. Tapi salahku. Aku menghindari kewajiban dakwah yang awalnya sudah ku ikrarkan untuk memperjuangkannya. Kewajiban yang awalnya, gairah semangat untuk aku lakukan sebelum pandemi menyerang bumi Allah ini, selama hampir satu tahun.  Banyak waktu terbuang sia-sia selama pandemi. Padahal banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan seperti membaca buku, memikirkan bagaimana media sosial ku bisa bermanfaat dengan konten penyemangat, atau mengulang pelajaran kuliah yang tadi siang diberikan. Semua itu memang terpikirkan, tapi tidak terealisasikan. Rasanya berada di atas ranjang seharian pun tidak masalah, berpikir kalau aku  bisa mengerjakan segala hal penting esok harinya.

            Chat dari Uti tidak langsung ku balas. Selain meminta untuk mengirim laporan ibadah yang biasa ku kirim, dia mengirim kata-kata yang membuatku merasa bersalah sekaligus bersyukur.

“Assalamu’alaikum Syifa, apakabar?”

Beberapa hari ini, Uti merasa Syifa menghindari Uti, karena chat balasan Syifa yang Uti terima sampe setelah berjam-jam.

Semoga Syifa dan keluarga sehat-sehat ya,

Tahu tidak? Uti sedih karena semangat Syifa  gak kayak dulu lagi, waktu kita sama-sama bicarain masalah dakwah di kampus. Uti paham, karena pandemi ini semangat orang yang udah berdakwah bertahun-tahun pun bisa luntur karena sendirian. Tanpa ada pengingat yang membersamainya, yaitu teman yang sevisi.”

Air mataku mulai jatuh. Chat Uti masih berlanjut. Ia mengingatkanku sholat dan bagaimana caranya agar bisa menjalani hari dengan efektif, berpahala dan tidak sia-sia.

Selesai membacanya, jariku langsung mengetik apa-apa yang harus aku isi. Tidak mengaji selesai Dzuhur, tidak sholat qobliyah, dan terlambat sholat Isya. Aku mengucap hamdalah, berterimakasih karena ada teman yang bisa meningkatkan imanku disaat memang lagi kubutuhkan. Aku beralih ke Youtube, menyusuri video dakwah yang kurasa cocok untuk meningkatkan imanku lagi. Sesekali aku menangis mendengar ceramah dari sang pendakwah ulung sambil mengingat dosa dan betapa abainya aku ketika adzan berkumandang. Padahal tontonanku atau kegiatan yang kulakukan bisa ditunda dan dilanjutkan setelah sholat.

Salah satu hadist tentang bagaimana sosok seorang teman akan memengaruhi iman temannya, terlintas di benakku. Aku bertekad untuk tidak lagi mengecewakan  teman seperti Uti. Aku akan mempertahankannya agar bisa saling memanggil untuk ke surga nanti.

“Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya.” (HR. Ahmad)

 

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...