Analisis Pemanfaatan Digital Marketing Dalam Meningkatkan Penjualan UMKM di Kota Medan Selama Pandemi Covid-19
Penyebaran virus corona secara
global terus mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus maupun pasien yang
sembuh. Dilansir dari data Worldometers
hingga Selasa (24/01/2021) pagi, hingga Minggu (24/1/2021) pagi, total kasus
Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 99.278.468 (99 juta) kasus. Dari
jumlah tersebut, sebanyak 71.293.958 (71 juta) pasien telah sembuh, dan
2.128.376 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak
25.855.860 dengan rincian 25.744.955 pasien dengan kondisi ringan dan 111.179
dalam kondisi serius.
Di Indonesia, penyebaran virus
corona juga termasuk tinggi dan sudah menyebar di berbagai
daerah. Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan,
baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia. Hingga Sabtu
(23/1/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 12.191.
Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 977.474 orang. Sedangkan untuk kasus
sembuh, juga ada penambahan sebanyak 9.912 orang. Penambahan itu sekaligus
menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 791.059 orang.
Pandemi covid-19 memberi banyak
dampak pada koperasi dan UMKM di Indonesia. Koperasi dan UMKM
merupakan jenis usaha yang memiliki peran penting dalam peningkatan PDB
(Pendapatan Domestik Bruto) satu negara khususnya di Indonesia. Dari semua lini
usaha mikro, kecil hingga koperasi sangat terdampak dengan adanya wabah virus
corona. Penjualan menurun, permodalan, pesanan menurun, kesulitan bahan baku,
dan kredit macet. Ekonomi tiba-tiba ambruk dalam sekejap. Tak dapat dipungkiri,
perlahan semua sudah beralih ke arah digital, sehingga interaksi antara manusia
dan teknologi sudah tidak terelakkan lagi.
UMKM Tahu Walik Sarjana di Medan merupakan salah satu UMKM yang mengalami penurunan penjualan
tetapi tidak mengalami penurunan drastis. Hanya saja, Tahu Walik Sarjana biasanya ramai dikunjungi oleh mahasiswa, dosen dan
orang-orang yang ada di lingkungan kampus karena Tahu Walik Sarjana memiliki
target pasar utama yaitu mahasiswa. Selama pandemi ini, seluruh aktivitas
belajar mengajar di berhentikan sampai waktu yang belum bisa di pastikan. Maka
dari itu, target pasar utama Tahu Walik Sarjana bergeser menyesuaikan keadaan
yang di hadapi saat ini. Tahu Walik Sarjana pun tetap mempertahankan eksistensi
nya untuk tetap bertahan selama pandemi covid-19 ini.
Tahu Walik Sarjana berdiri pada Oktober 2018 oleh seorang Pemuda tamatan Teknik Elektro
USU. Dinamakan
Sarjana karena dirinya mengenang masa kuliahnya. Lokasi Tahu Walik Sarjana berada di Jl.
Setia Budi depan
DesaDesa Resto Medan. Pendirian usaha ini diawali dari keinginan owner untuk membuka usaha di bidang
kuliner. Terinspirasi dari kota Yogyakarta
karena disana asal dari Tahu Walik dan Tahu Walik disajikan dengan sederhana.
Di Kota Medan sendiri belum ada orang yang membuka usaha menjual Tahu Walik
pada saat sebelum hadirnya Tahu Walik Sarjana. Owner juga melakukan riset kuliner apa saja yang sedang naik daun
di Kota Medan.
Melakukan riset apa saja cita rasa yang digemari oleh sebagian besar
masyarakat di Kota Medan. Owner berinisiatif
untuk memiliki usaha dengan memiliki ciri khas tertentu, agar mudah diingat
oleh customer dan juga menjadi
makanan cemilan andalan di Kota Medan. Tahu Walik Sarjana meracik sendiri
bahan-bahan yang untuk produksi nya tersebut. Penyajian makanan ini pun selalu fresh karena Tahu Walik di goreng saat
ada pembeli yang memesan. Tahu Walik di modifikasi dengan menghadirkan berbagai
rasa yang bisa di konsumsi oleh semua kalangan baik anak-anak sampai orang
dewasa. Sampai saat ini Tahu Walik Sarjana sudah memiliki banyak customer baik customer yang membeli secara langsung maupun dari Gofood dan Grabfood.
Usaha ini memiliki beberapa produk, yaitu, Tahu Walik
saus Blackpaper , Tahu Walik Saus Kacang, Tahu Walik Hot Spicy (level kepededasan dari Level 1-5), Tahu WalikMelted
Cheese,
Tahu WalikMelted Cheese Hot Spicy, Tahu WalikSalted
egg
ditambah dengan extra topping di dalam tahu nya, seperti
tambahan Lays, Potabee, keju mozzarella,
abon sapi, keju parut, Pilus, Qtela, dan Dorito. Makanan ini juga memiliki
ekstra isian seperti, extra isian
telur puyuh, extra isian mozarella,
dan extra isian jamur. Selain dari
olahan makanan tahu sebagai produk utama usaha ini, juga ada tersedia makanan
tambahan lainnya yang di jual, yaitu: Dimsum Ayam (isi 4, 10, dan 20), Tahu Kipas (dengan isian sayur, udang, ayam,
dan keju leleh),
dan Es Rujak
Serut.
Analisis
Strategi Pemasaran Tahu Walik Sarjana
Analisis pada Tahu Walik Sarjana,
kelompok kami menggunakan analisis dengan melihat strategi pemasaran melalui 4p
( product, price, place and promotions).
1.
Product
: Tahu
Walik Sarjana menjual Tahu Walik dengan berbagai variasi rasa.
2.
Price
: Tahu
Walik Sarjana memiliki kisaran harga mulai dari Rp.15.000- Rp.25.000 sesuai
pesanan pembeli.
3.
Place
: Lokasi
Tahu Walik Sarjana terletak di Jalan
Setia Budi depan DesaDesa Resto Medan.
4.
Promotions
: Promosi
yang dilakukan Tahu Walik Sarjana menggunakan social media dengan menggandeng food
blogger terkenal di Medan. Promosi berbayar
dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan sekali kemudian dilihat perkembangan
pengunjung setelah dilakukannya promosi berbayar, baik endorsement ataupun food
blogger. Kemudian melakukan giveaway dan mengikuti promo-promo yang dilakukan oleh merchint seperti gofood dan grabfood, Promosi
lainnya yaitu Tahu Walik Sarjana membuat suatu promosi dengan memberikan free 1 box(porsi) jika dapat
mengumpulkan kupon yang ada di box Tahu
Walik tersebut sampai 15 kupon. Tahu Walik
sarjana juga
memberikan free 1 box untuk masyarakat siapa saja yang
melakukan puasa senin-kamis tanpa ada minimal pembelian, atau melakukan
pembelian pada saat itu.
Berdasarkan
hasil wawancara yang kami lakukan, Pemilik UMKM mengatakan bahwa dimasa pandemi
terjadi penurunan penjualan produk Tahu Walik Sarjana selama pandemi
terjadi.Biasanya dalam 1 hari Tahu Walik Sarjana dapat menjual 250 kotak.Namun,
dimasa pandemi dalam satu hari hanya bisa terjual 100-150 kotak.
Kebijakan physical dan social
distancing menjadi faktor utama menurunnya penjualan Tahu Walik Sarjana, kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan secara online
menyebabkan sebagian besar Mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah tidak
lagi menetap diMedan.Oleh karena itu Tahu Walik Sarjana melakukan beberapa cara
dalam mempertahankan bisnisnya diantaranya :
1. Diferensiasi
produk :Tahu Walik Sarjana melakukan diferensiasi produk yaitu pengembangan
produk yang tadinya hanya produk Tahu Walikready
to eat menjadi Tahu Walik menjadi Frozen Food. Selain itu juga dilakukan
pengembangan produk lain yaitu dimsum.
2. Penambahan
kreativitas : menambah variasi saus yang menjadikan produk memiliki variasi
rasa yang berbeda.
3. Identifikasi
posisi pelanggan : pada awalnya pelanggan Tahu Walik Sarjana hanya mahasiswa,
dan orang dewasa, namun seiring berjalannya usaha, pelanggan diperluas dengan
menciptakan produk dengan saus manis sehingga dapat dikonsumsi anak-anak.
Manajemen
pemasaran Tahu Walik Sarjana dilakukan oleh pemilik sendiri dan dibantu oleh
adiknya. Pemasaran dilakukan melalui media sosial instagram dengan nama akun @tahuwaliksarjana.
Para pembeli Tahu Walik
lebih banyak melakukan pembelianonline
daripada offline. Pembelian online dilakukan melalui grab food dan go food. Rating dalam dua
aplikasi tersebut sangat menentuan. Kedua, pelanggan banyak tahu dan melakukan pembelian
dari sosial mediaInstagram.Komunikasi
melalui Istagram dengan pelanggan juga di jaga. Ketika ada pembeli viaDierct Message (DM)maka akan direspon dengan cepat. Informasi
mengenai buka atau tidaknya outettTahu
Walik selalu diberitahu melalui instastory
Instagram..
Seperti
UMKM pada umumnya, Tahu Walik Sarjana juga pernah menghadapi pelanggan yang complain. Kebanyakan pelanggan yang complain adalah pelanggan yang beli online melalui grab food atau go food. Cara membawa yang asal-asalan membuat tampilan
Tahu Walik Sarjana berserakan. Pernah juga ada pelanggan yang complain karena situasi yang ramai
sehingga salah diberikan pesanan kepada pelanggan. Untuk kesalahan yang diperbuat
oleh UMKM Tahu Walik Sarjana sendiriakan mengganti produk, sebagai ganti rugi.
Tapi jika dari pembelian online maka UMKM
Tahu Walik Sarjana hanya memberikan permintaan maaf tanpa menggantinya.
Dari sisi pendapatan sendiri,
sebelum pandemi, biasanya Tahu Walik Sarjana dapat menjual 250 kotak perhari,
namun setelah pandemi, UMKM Tahu Walik Sarjana hanya dapat menjual 150 kotak
perhari. Harga satu kotak Tahu WalikSarjana berkisaran Rp. 15.000,-– Rp. 25.000,-. Sebelum
pandemi omzet penjualan Tahu Walik Sarjana perhari bisa mencapai Rp.
3.750.000,- sampai Rp 6.250.000,-. Namun sejak pandemi omzet penjualan haya di
kisaran Rp. 2.250.000 sampai Rp. 3.750.000,-.
Penulis : Fajar Gisa Yanda, Sri Ufa Indira, Riza Khairiah, Sonia Br Sinuraya, Irma Lestia Putri, Tsania Salsabila. Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.