World Soil Day: HITI Komda Sumatera Utara dan Prodi Agroteknologi Minat Ilmu Tanah USU Mengadakan Webinar dan Pengabdian Masyarakat
Penulis : Nurul Annisa Lubis | Editor : Resi Triana Sari
Gardamedia.org- Medan, 5 Desember diperingati sebagai Hari Tanah Sedunia (World Soil Day) yang telah disepakati oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Gerakan serupa juga diinisiasi oleh Food and Agriculture Organization (FAO). Tahun ini FAO mengangkat tema “Keep Soil Alive, Protect Soil Biodeversity.” FAO mengajak semua kalangan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan terutama terhadap tanah, karena dibawah tanah yang kita pijak sekarang ada kehidupan yang tanpa sadar terhubung langsung dengan kehidupan kita. Pada momentum peringatan hari tanah sedunia ini, kita semua harus kembali sadar agar selalu menjaga keanekaragaman makhluk hidup dalam tanah, agar kesuburan tanah tetap terjaga dan memberikan dampak pada kemajuan produksi pangan global.
Bertepatan pada hari tanah sedunia ini, Program Studi (Prodi)
Agroteknologi Minat Ilmu Tanah Universitas Sumatera Utara bersama dengan
Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) Komda
Sumatera Utara mengadakan webinar dan pengabdian kepada masyarakat
dengan tujuan dan sasaran mengajak masyarakat umum agar semakin peduli terhadap lingkungan, terutama
tanah yang pada dasarnya seluruh kehidupan berawal dari tanah. Semarak
Hari Tanah Prodi Agroteknologi Minat Ilmu Tanah dengan HITI Komda Sumatera
Utara mengundang pembicara berkompeten dalam
bidang ilmu tanah, yang menyajikan materi untuk meningkatkan kesadaran pendengar akan pentingnya tanah.
Pada peringatan kali ini, kami memberi nama acara World Soil Day by Universitas Sumatera Utara yang dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama merupakan serangkaian webinar. Pemateri yang tampil pada Webinar World Soil Day by Universitas Sumatera Utara yakni, Dr. Yiyi Sulaeman, SP., M.Sc. yang merupakan Kepala Balai Pertanian Lahan Rawa. Beliau menjelaskan bagaimana pengelolaan lahan rawa yang tepat agar tidak terjadi efek samping yang merusak lingkungan dalam pemanfaatan lahan rawa. Beliau juga menjelaskan bagaimana pentingnya biota tanah dalam pengelolaan lahan rawa. Pemateri kedua datang dari Himpunan Ilmu Tanah Indonesia pusat yaitu Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto MSc. Selaku ketua umum HITI. Disini beliau banyak menjelaskan keterkaitan spiritual tanah dengan manusia dan banyak menyadarkan pendengar mengapa kita harus menjaga tanah serta peran tanah dalam SDGs yang tengah digalakkan saat ini.
Pembicara ketiga adalah Dr. Susilawati Kasim yang merupakan Senior Lecture Universiti Putra Malaysia. Beliau banyak menjelaskan terkait penelitian terbaru mengenai biostimulan sebagai pendekatan strategis di bidang pertanian. Tentunya penelitian seperti ini sangat diperlukan saat sekarang, apalagi penggunaan agen hayati kedalam tanah dapat mengurangi resiko kerusakan tanah.
Pembicara terakhir, yang paling dinanti merupakan alumni Fakultas Pertanain Universitas Sumatera Utara yaitu Prof. Dr.
Budiman Minasny yang kini telah menjadi Professor Sydney University. Beliau banyak membagikan pengalamannya terkait perbandingan mahasiswa Indonesia dan luar negeri. Beliau juga banyak
membahas hal-hal terbaru di Indonesia,
seperti Pembukaan Food Estate,
perkebunan kelapa sawit dan petani kecil yang berkesinambungan. Beliau juga menjelaskan bahwa pelajar ilmu tanah bukan
sekedar belajar apa itu tanah, tetapi
juga belajar bagaimana proses yang berlangsung
di dalam tanah. Dewasa ini, peran ilmu
tanah di dunia sudah cukup komplek mulai dari produksi
biomassa, penyimpanan dan penyaringan air, penyimpanan dan transformasi hara, sumber cadangan karbon, sumber keanekaragaman hayati, penyangga
struktur fisik, sumber bahan mentah,
dan juga sosial ekonomi.
Hari kedua dilanjutkan dengan pengabdian
masyarakat di salah satu kelompok tani yang ada di Medan Johor yaitu Kelompok
Tani Madani. Dalam kesempatan ini,
kami melakukan penghijauan di daerah sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Babura di Medan Johor dan pelatihan
pembuatan vermikompos. Mengingat keadaan perkotaan Medan yang sudah gersang dan
di daerah aliran sungai sudah sedikit tanaman penahan tanah dan penyimpan air, jadi kami melaksankan penanaman pohon di sekitar DAS Babura dengan kelompok tani sekitar dengan harapan,
pohon yang kami tanam dapat menjadi penguat tanah dan dapat melestarikan
lingkungan sekitar Medan Johor. Kegiatan selanjunya adalah pelatihan pembuatan
vermikompos yang bahan bakunya dari sampah – sampah rumah tangga. Mengingat
kawasan Medan Johor merupakan kawasan komplek perumahan, sehingga sangat cocok bila sampah-sampah rumah tangga tidak
hanya sekedar dibuang, melainkan
diolah agar bernilai ekonomis melalui pembuatan vermikompos. Dengan alat dan bahan yang cukup mudah didapatkan
seperti ember, sampah rumah tangga, kotoran sapi, ampas tahu dan cacing tanah
yang dicampurkan dalam satu wadah, akan menghasilkan suatu produk kompos yang
bisa digunakan oleh kelompok tani itu sendiri ataupun dijual kembali.
Berkat kerjasama dari segala pihak
akhirnya kegiatan World Soil Day by Universitas Sumatera Utara ini sukses dilakukan. Harapannya semoga memberikan manfaat
bagi orang–orang yang berperan didalamnya dan dapat bertemu lagi di semarak
Hari Tanah Sedunia tahun selanjutnya. Dan semoga
dengan adanya peringatan ini kita sebagai manusia semakin peduli dengan
lingkungan terutama terhadap tanah, karena
kita hidup di dunia secara berdampingan,
mari kita jaga tanah agar tanah senantiasa menjaga kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar