Penulis : Salsabilla Kobis | Editor : Munir
Suteja
Gardamedia.org- Virus Corona masih menjadi perbincangan hangat dunia. Berbagai upaya terus dilakukan agar pandemi dapat segera
berakhir, sehingga
tidak meruntuhkan seluruh sektor kehidupan, salah satunya sektor pendidikan. Ditengah pandemi ini, pendidikan tetap harus
mendapat perhatian yang besar. Pandemi
tidak boleh menghambat
sistem pendidikan, terutama pada perguruan tinggi. Dalam dunia perkuliahan
dikenal istilah praktikum, yang menjadi proses pendukung perkuliahan.
Praktikum
sebagaimana biasanya dilakukan dalam laboratorium, lapangan, bengkel kerja atau
tempat yang biasa dilakukan, sesuai kebijakan yang berlaku. Praktikum tersebut
biasanya diasuh oleh dosen dengan bantuan sejumlah mahasiswa sebagai asisten
laboratorium ataupun disebut dengan asisten dosen.
Dalam
masa pandemi ini, ada dua opsi dalam menjalankan praktikum, yaitu secara daring
ataupun ditunda hingga pandemi berakhir. Masing-masing opsi tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Bila memilih opsi pertama, yaitu melakukan praktikum secara
daring , maka mahasiswa hanya memiliki pengetahuan sebatas teori saja, hampir
sama dengan kuliah pada umumnya. Lantas bila memilih opsi kedua, yaitu
dilaksanakan bila pandemi berakhir, maka skill mahasiswa yang dituntut dalam
cakupan pelaksanaan praktikum akan terpenuhi. Mahasiswa akan memahami dengan
benar bagaimana prosedur lengkap atau langkah-langkah yang benar dalam suatu
disiplin ilmu tertentu. Namun, bila memilih opsi tersebut maka praktikum tidak
dapat dipastikan akan segera selesai sesuai jadwal yang ditetapkan, mengingat
kondisi pandemi di lapangan yang masih sangat memperihatinkan.
Bagi
beberapa fakultas di Universitas Sumatera Utara (USU) yang mengadakan praktikum
sebagai salah satu rangkaian wajib pendukung pembelajaran, tentu merupakan masalah yang cukup serius di masa pandemi ini, terlebih lagi bila kampus tidak dapat memberikan batasan
yang jelas atau peraturan kepada fakultas tentang kebijakan yang terbaik dalam melaksanakan pratikum ini.
Selama
pandemi berlansung, beberapa fakultas, seperti Fakultas Farmasi USU telah
melaksanakan praktikum daring dengan melakukan perekaman video terkait
langkah-langkah jelas dalam melaksanakan praktikum, lengkap dengan alat dan
bahan yang hanya dimiliki pihak laboratorium. Adapula yang melakukan video
conference, namun terkendala terhadap mahasiswa yang memiliki akses internet
terbatas. Mengatasi masalah ini sudah selayaknya pihak universitas maupun fakultas memberikan
keringanan atau solusi terbaik seperti subsidi kuota internet ataupun kebijakan
lainnya yang dirasa dapat membantu mahasiswa agar memenuhi cakupan yang
diinginkan.
Sejauh
ini pihak universitas dinilai masih kurang bijak mengatasi permasalahan terkait praktikum ini,
sebagaimana metode yang dilakukan secara daring, maka sudah dapat dipastikan banyaknya
masalah terkait jaringan ataupun kuota internet bagi mahasiswa ataupun bagi
pihak penyelenggara praktikum, seperti dosen ataupun asisten laboratorium.
Pihak kampus masih belum sepenuhnya memperhatikan masalah-masalah tersebut,
sehingga muncul beberapa laporan atau keluhan terkait hal ini dari beberapa
mahasiswa.“Jika tidak
ingin memberi nilai bagus dan wajar, maka tidak usah berbohong dan mempersulit.”
Ungkap salah seorang mahasiswa USU yang menilai bahwa ada praktikum yang
sengaja memberikan nilai yang tak wajar, dibandingkan dengan usaha mereka dalam
turut memperlancar proses praktikum ditengah situasi yang menyulitkan ini.
“Sebenarnya praktikum bisa dilaksanakan seperti biasanya, namun saat melakukan praktikum, mahasiswa harus dibagi menjadi beberapa gelombang atau kelompok, sehingga praktikum tetap dapat berlangsung dengan
mengikuti protokol
kesehatan untuk tidak berkumpul dalam kapasitas besar di suatu ruangan.” Tambah asisten
laboratorium Farmasetika Dasar Fakultas Farmasi USU.
Menurut
Vivilia, Mahasiswa USU “Jika
praktikum bisa dilakukan daring, laksanakan saja. Tetapi bagi praktikum yang
tidak bisa dilakukan daring, karena memang membutuhkan turun tangan
langsung, diundur saja sampai Covid-19 selesai atau waktu yang memang dipertimbangkan dengan serius.”
Sejauh
ini, kami telah mengumpulkan informasi dan data-data melalui kuisioner online terkait
praktikum ini kepada mahasiswa dan asisten laboratorium di USU, berikut
pandangan mereka terkait kebijakan mana
yang sesuai dalam masalah pratikum ini. Adapun
kesimpulan yang dapat kami peroleh, yaitu sudah seharusnya kita bersabar dengan
penuh pengharapan akan kebijakan pihak universitas juga fakultas agar
memberikan kebijakan dan solusi terbaik demi melaksanakan praktikum ini sebaik
mungkin.
http://www.gardamedia.org/2020/07/apa-kabar-praktikum.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar