Kabar Ibadah ditengah Wabah
Penulis : M Iqbal Irwanto | Editor : Resi Triana Sari
Gardamedia.org- Beranjak
lebih dari dua bulan hingga saat ini,
bumi masih berselimutkan
wabah Corona Virus Disease-19
(Covid-19).
Telah tercatat secara global negara atau
kawasan yang sedang mengalami wabah Covid-19 saat ini, sebanyak 213 kawasan, terkonfirmasi sebanyak
2.995.758 kasus dan jumlah
kematian sebanyak 204.987. Indonesia sendiri
saat ini telah terdapat
9.771 kasus positif Covid-19, 1.391 pasien yang
berhasil sembuh dan 784 kasus kematian
akibat wabah Covid-19 ini (covid19.go.id).
Masyarakat telah menaruh
harapan besar agar wabah ini tidak berkepanjangan hingga Ramadhan tiba, terutama seluruh umat
muslim yang merasa akan kurangnya kenyamanan dalam beribadah dibulan suci yang
penuh berkah ini. Kenyataannya,
sampai saat ini wabah covid-19 menjadi
satu hal yang terus mengkhawatirkan
masyarakat, sehingga pemerintah pun mengeluarkan surat edaran melakukan
pembatasan sosial sampai pada level berskala besar, yakni pembatasan
seluruh aktivitas yang dapat meningkatkan
penyebaran covid-19
dengan menutup tempat-tempat umum
seperti sekolah, kampus, sebagian besar jalan raya, tempat ibadah,
hingga pelarangan aktivitas mudik lebaran yang seharusnya berjalan tiap tahunnya menjelang
Idul Fitri.
Beranjak dari kasus-kasus akibat dari
wabah Covid-19 ini, terkait kenyamanan seorang muslim dalam melaksanakan sholat Jum'at, juga
beribadah dibulan Ramadhan, ditengah wabah Covid-19 ini jelas memiliki perbedaan signifikan daripada ibadah Ramadhan
tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu contohnya pada sholat tarawih yang biasanya dilakukan berjamaah di masjid, setelah sholat Isya',
namun kini tidak dapat terlaksana
sebagaimana semestinya, disebabkan banyak masjid yang
tidak melaksanakan sholat tarawih berjamaah dan ditutup, perihal wabah ini.
Lantas bagaimana pandangan para ulama
terkait ibadah yang seharusnya dilaksanakan berjamaah namun harus dikerjakan
sendiri dirumah ketika wabah ini terjadi?
Dikutip dari berbagai media yang
melansir perkataan Ustad Adi Hidayat yang mengatakan jika suatu wilayah aman dari wabah corona,
maka mereka dapat melakukan sholat berjamaah di mesjid seperti biasanya, namun apabila di
wilayah tersebut sudah ada yang terpapar virus corona, maka sebaiknya tidak
usah pergi sholat berjamaah ke masjid. Ia juga menekankan bahwa sholat
berjamaah di rumah saat pandemi ini
berlangsung, pahalanya sama dengan saat beribadah di mesjid saat
situasi normal.
"... jadi cukup kerjakan sholat di rumah, di rumah pun
kalau sudah biasa ke masjid pahalanya sama dengan ke
masjid," ujar Ustad Adi Hidayat.
Menilik dari perkataan salah
satu ulama kita tersebut,
terkait pelaksanaan ibadah di kondisi pandemi saat ini,
terkhusus pada bulan Ramadhan ini,
bukan berarti ditengah wabah ini kita tidak
dapat melakukan ibadah dan bukan
pula menjadi suatu alasan untuk tidak melaksanakan perintah-Nya, meraih predikat taqwa.
Bagaimana kabar ibadahmu di
tengah wabah saat ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar