Efektivitas Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh bagi Mahasiswa ditengah Pandemi Korona
Penulis : Arnita Siagian & Zahra Adlia Khairunnisa | Editor : Resi Triana Sari
Gardamedia.org- Pandemi yang
diketahui sudah masuk ke Indonesia pada awal Maret sangat mempengaruhi
aktivitas masyarakat,
termasuk salah satunya adalah mahasiswa.
Sebagai upaya pencegahan, pemerintah
telah mengeluarkan himbauan untuk melakukan
aktivitas dari rumah (Work From Home).
Sejak pemerintah
mengeluarkan surat edaran pemberhentian sementara kegiatan belajar tatap muka
akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung di
Indonesia, aplikasi belajar online
mulai banyak digunakan sebagai media pembelajaran dari rumah. Banyak
aplikasi yang dapat dijadikan platform belajar secara online, seperti google classroom yang disediakan oleh
Google, aplikasi zoom dan lain
sebagainya.
Ada beberapa aplikasi
yang disarankan untuk digunakan para mahasiswa dalam melaksanakan sistem belajar jarak jauh secara online
yaitu google classroom,
whatsapp group yang berbentuk room
chat serta aplikasi zoom yang memiliki fitur video call. Ketiga
aplikasi tersebut memiliki efisiensi yang berbeda bagi para mahasiswa, sebagai
berikut :
1) Google classroom
Google classroom
merupakan platform belajar online yang dapat menghubungkan dosen dan
mahasiswanya. Google classroom yang
dirilis pada tahun 2014 ini merupakan
bagian dari program Google G Suite
Education. Google classroom
dilengkapi dengan berbagai fitur dan cenderung lebih mudah digunakan. Dosen dan mahasiswa
harus memiliki akun Google agar dapat
saling terhubung. Mahasiswa
bisa melakukan proses perkuliahan di manapun dan kapanpun. Google
classroom
memiliki menu utama sebagai berkut :
- Stream
yang digunakan untuk
membuat pengumuman, mendiskusikan gagasan dan melihat materi yang
dibagikan oleh pengajar
- Classwork
digunakan dosen atau pengajar untuk memberi tugas dan kuis. Tugas yang akan disubmit dapat berbentuk file
seperti video, gambar dan dokumen tanpa diketahui orang lain
- People
berfungsi untuk menambahkan mahasiswa melalui kode akses yang
disediakan pengajar.
Dosen
dapat membagikan materi pembelajaran ke dalam kelas dan
memberikan tugas. Dosen juga dapat mengatur batas waktu dalam mengerjakan kuis
dan pengumpulan tugas. Setelah dosen membagikan materi belajar, sesi
selanjutnya adalah diskusi. Pada sesi diskusi ini mahasiswa dapat bertanya
kepada dosen mengenai materi yang kurang dipahami. Dosen dapat memantau siapa
saja yang sudah mengirimkan tugas dan siapa saja
yang belum mengirimkan tugas. Dosen juga dapat
langsung memberikan skor penilaian tugas. Penggunaan google classroom tidak memerlukan banyak kuota, namun karena google classroom tidak memiliki fitur
video tatap muka seperti pada
aplikasi zoom, sehingga tidak
dapat dipastikan bahwa mahasiswa akan membaca ataupun memahami materi
pembelajaran secara menyeluruh diskusi
sehingga materi pembelajaran kurang tersampaikan secara baik dan efektif.
2) Whatsapp Group
Whastsapp
merupakan aplikasi yang
sangat familiar di kalangan masyarakat, terutama mahasiswa. Aplikasi ini juga
bisa dimanfaatkan dalam
proses belajar mengajar. Whastsapp
group yang mampu menampung hingga 256
orang ini dapat
dimanfaatkan untuk berdiskusi dan mengirimkan
file dalam berbagai bentuk seperti gambar, video maupun dokumen.
Dibalik
kelebihan yang dimiliki aplikasi ini, whastsapp juga memilki kekurangan sebagai
aplikasi belajar online karena privasi antar mahasiswa kurang bisa
terjaga. Dalam aplikasi ini, semua anggota grup dapat melihat dan mengakses
semua dokumen yang dikirim salah satu anggota
grup, dimana artinya bila kita telah
selesai mengerjakan tugas yang diberikan dosen dan mengirimkannya ke dalam grup,
semua mahasiswa lain yang berada dalam grup tersebut bisa melihat hasil kerja
kita.
3) Zoom
Berbeda
dengan google classoom, aplikasi zoom merupakan aplikasi komunikasi
berupa video tatap muka secara online hingga 1000 peserta. Menggunakan
aplikasi zoom
ini kita dapat
melakukan pertemuan secara online,
berbagi file, mengirim pesan teks dan juga
pesan suara. Pengoperasian aplikasi ini juga tidak terlalu sulit, setelah kita men-download
aplikasi ini, langkah selanjutnya adalah mendaftar menggunakan alamat email.
Pada aplikasi ini,
dosen dapat menjelaskan
secara langsung materi yang sedang dipelajari dan mahasiswa dapat melihat dan
mendengar penjelasan tersebut. Mahasiswa juga dapat merekam
proses belajar mengajar yang berlangsung,
untuk mengulang kembali
materi tersebut jika diperlukan. Penggunaan aplikasi ini
memang membutuhkan lebih banyak kuota dibandingkan
google classroom.
Ketiga
aplikasi diatas
memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Pemilihan aplikasi tersebut bergantung kepada kesepakatan dosen
dan mahasiswa. Ketiga aplikasi ini dapat
menjadi sangat efektif bila digunakan secara
baik sesuai kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar