Gardamedia.org- Unit Kegiatan Mahasiswa
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) USU kembali menggelar Musabaqoh
Tilawatil Qur'an Pada 15-17 November 2019. Acara Pembukaan dilaksanakan di
Gedung Pancasila USU dengan tema Aktualisasi Makna dan Syiar Al-Qur'an sebagai
Sumber Inspirasi Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Religius, Cerdas, dan
Berkah.
Dengan dihadiri oleh ratusan Mahasiswa
USU, pembukaan MTQ USU tahun ini digelar meriah. Acara yang dibawa oleh 2 MC
lokal yang juga merupakan mahasiswa USU sukses membawa suasana menjadi lebih
bersemangat. Acara pembukaan dan penutupan digelar di Gedung Pancasila USU.
Acara dimulai dengan kata sambutan oleh
Ketua Panitia, Ketua Umum LPTQ, dan ketua koordinator unit kerohanian yang juga
sekaligus untuk membuka acara secara resmi.
Acara dilanjutkan dengan Penampilan
Nasyid Putri oleh Anggota LPTQ dan seminar Qur'ani oleh Ustadz Qosim Nurseha.
Ustadz Qasim berpesan agar anak Muda banyak membaca dan juga memiliki daya baca
yang kuat. Bukan sekadar membaca novel baper, namun juga membaca buku-buku yang
kritis disamping membaca bacaan wajib yaitu Al-Qur'anul Kariim.
Terakhir, acara ditutup dengan pembacaan
doa agar perlombaan yang dilaksanakan keesokan harinya dapat berjalan dengan
lancar hingga hari penutupan pada 17 November nanti.
Acara yang setiap tahunnya
diselenggarakan ini bertujuan untuk membumikan Al-Quran serta menjadi sarana
untuk mencari penerus Qur'ani hingga dapat diperlombakan di kancah nasional.
"Tujuannya yaitu yang pertama untuk
membumikan Al-Quran, serta menjadi sarana untuk mencari bibit-bibit dari
Universitas Sumatera Utara untuk nantinya diseleksi dan menjadi Kafilah
Universitas Sumatera Utara dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran yang merupakan
agenda rutin dari kemenristekdikti yang diadakan 2 tahun sekali" ujar
Fikri Fahrizal Manurung selaku ketua Panitia acara ini.
Sesuai dengan tujuan MTQ sendiri sebagai
sarana mencari bibit Qur'ani, LPTQ membuka 10 cabang perlombaan untuk seluruh
mahasiswa muslim USU, diantaranya Musabaqoh Tilawatil Qur'an, Musabaqoh Tartil
Qur'an, Musabaqoh Hifzhil Qur'an (1 juz, 3 juz, dan 5 juz), Musabaqoh Syarhil
Qur'an, Musabaqoh Fahmil Qur'an, Musabaqoh Khattil Qur'an dekorasi dan
kontemporer, Musabaqoh Karya Tulis Ilmiah Al-Qur'an, Musabaqoh debat kandungan
Al-Qur'an bahasa arab, Musabaqoh debat kandungan Al-Qur'an bahasa Inggris, dan
Nasyid bintang Vokalis. Pendaftaran sudah dibuka sejak 16 Oktober hingga 9
November lalu, sedang pelaksanaan lomba dimulai dari tanggal 15-17 November.
Antusiasme mahasiswa mengikuti MTQ
semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari peserta yang mengikuti lomba. Peserta
lomba semakin banyak dari tahun ke tahun. Tahun lalu, peserta lomba mencapai
sekitar 150 orang, dan tahun ini peserta bertambah dua kali lipat menjadi
sekitar 330 orang peserta.
Ada sedikit perbedaan yang membuat MTQ
tahun ini terlihat berbeda daripada tahun lalu. Perbedaan terlihat dari cabang
lomba yang bertambah. Tahun ini LPTQ memasukkan cabang lomba Nasyid Vokal dan
Khattil Qur'an kontemporer sebagai dua cabang baru pada perlombaan MTQ
USU. Sebab Khattil Qur'an sendiri sudah
diperlombakan pada ajang nasional tahun ini, maka LPTQ USU pun turut mencari
bibit Khattil Qur'an kontemporer untuk kemudian diikutsertakan sebagai kafilah
pada ajang nasional kelak.
"Harapannya kepada seluruh peserta,
berlombalah dengan sportif, dengan jujur. Karena perlombaan kita berlandaskan
dengan Al-Qur'an, maka karena berlandaskan Al-Qur'an, nggak mungkinlah kita
mencampurinya dengan hal-hal seperti itu (kecurangan)" himbau Fikri, ketua
panitia yang merupakan mahasiswa teknik mesin ini.
MTQ diharapkan dapat memberikan
inspirasi kepada seluruh mahasiswa USU untuk membumikan Al-Quran dan
mengaplikasikan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, bukan
sekadar mengikuti lomba dan memenangkan juara.
Reporter :
Indah Ramadhani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar