Rabu, 27 November 2019

Dibalik Cerita Taman Cinta


             
Nongkrong , sudah menjadi istilah yang tidak asing lagi bagi kaum milenial. Sebab setiap hari pasti ada saja waktu yang dihabiskan  untuk nongkrong bersama teman sepergaulan. Tak terkecuali mahasiswa. Dengan beban tugas yang ada, sudah pasti butuh waktu dan tempat untuk sejenak istirahat meregangkan otak, otot dan menemukan susana yang lebih membahagiakan. Terlebih mahasiswa di Universitas Sumatera Utara sudah tentu sama dengan  mahasiswa di tempat lainnya  pasti membutuhkan waktu untuk sejenak nongkrong. Nah, di USU sendiri punya beberapa taman yang pas dijadikan tempat untuk nongkrong murah dan nyaman. Salah satunya Taman Cinta.

          Siapa sih yang gak kenal dengan Taman Cinta USU ? Apa lagi yang sudah alumni, pasti kangen yaa dengan suasana di Taman Cinta. Soalnya di taman ini banyak hal-hal yang tidak mudah terlupakan dengan teman, tapi mesra. Taman cinta , Dengarnya saja sudah nyesek ya, Bagi kamu yang jomblo gak usah khawatir. Bisa juga sama teman kampus buat nongkrong disini, tapi jangan cemburu ya kalau liat orang pacaran, semoga aja dengan nongkrong disini kamu dapat jodoh. Taman Cinta ini terletak dibagian paling belakang kampus USU, bersebelahan dengan lapangan bola USU. Tempat ini banyak dikunjungi karena sejuk dan lebih hijau dari taman yang lain, karena disini masih banyak pohon-pohon besar yang rindang, serta suasanya  sangat  nyaman karena jauh dari kebisingan.

            Di taman ini, tentu kata cinta bukan hal yang tabu lagi, sebab dari namanyapun kita sudah bisa mengenalinya. Namun, dalam pandangan sosial sebetulnya bermesaraan di tempat- tempat seperti ini tidak layak untuk di perbuat, terlebih tempat ini tempat yang umum. Cinta kepada lawan jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Tetapi, dalam hal ini Taman Cinta bukan tempat yang pas untuk kita bermesraan dengan  lawan jenis  kita. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i,? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini,  tak  terkecuali yang ada di Taman Cinta. Istilah jalinan cinta ala anak muda biasa disebut dengan pacaran.  Pacaran itu, selain daripada mendekati zina yang merupakan dosa besar, juga merupakan hal bisa menimbulkan berbagai macam bahaya yang kesemuanya tidak hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)
Tidak hanyaa dalam segi agama, bahwa pacaran memang di larang. Tetapi dari segi lain tentu adda kerugiannya juga. Berikut adalah beberapa bahaya pacaran lainnya:
1.      Dari segi sosial
·         Dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat ( orang lain akan risih )
·         Tanpa disadari dan memang secara tidak langsung dapat membuat selisih paham dengan orang tua. Karena  itu menyebabkan kedekatan jadi renggang, komunikasi akan tidak lancar lagi.
2.      Dari segi kesehatan
·         Dapat mengganggu/  menghilangkan konsentrasi
·         Beresiko lebih terluka dan galau ( Siapa sih yang tidak pernah sedih, dengan pacaran secara tidak langsung kamu telah menambah resiko untuk lebih terluka dan bersedih )
3.      Dari segi Ekonomi

·         Penyebab banyak kerugian salah satunya keuangan kita. ( Rela menghabiskan waktu, uang, demi harapan yang belum tentu adalah jodohnya )

·         Lebih boros ( terkadang sebagian kita, udah pake uang orang tua, digunakan dengan hal yang sia- sia, yaitu pacaran. Kalau kata orang nih ya, “ hidup begini apanya yang bisa dibanggain? “ )

           Seringkali anak muda akan menyangkal bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian. Mereka akan berpacaran yang sehat, katanya . Nyatanya,  tidak ada berpacaran yang sehat kecuali setelah menikah.
“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya.” (H. R. Muslim).

            Bagaimanapun juga, pacaran adalah perbuatan dosa. Setiap manusia yang berbuat dosa, iblis adalah temannya. Sehingga kemana pun ia berpijak, akan ada iblis yang senantiasa menemani dan membisikinya rayuan-rayuan kemaksiatan sehingga ia semakin terlena dalam berbuat dosa. Awalnya hanya berpandangan, kemudia berpegangan tangan, mulai berdua-duaan, dan akhirnya melakukan yang tidak sepantasnya untuk dilakukan.

             Untuk itu tulisan ini dibuat, sebagai salah satu ajakan penulis aagar  kita semua terhindar  dari yang namanya virus- virus pacaran ini.  Mari berubah ke arah yang lebih baik, saya  yakin kawan- kawan pasti bisa. Dan jangan lupa, itu  Taman Cinta kita ubah  fungsinya kepada hal yang positif- positif aja ya. Nongkrongnya  jangan berduaan sama doi lagi ya.



Penulis : Amirul  Isnaini Murad Rangkuti



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...