Jumat, 29 November 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RESMIKAN PROGRAM USU GREEN CAMPUS


Gardamedia.org- kamis (28/11) Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu SH, M.hum, meresmikan program USU Green Campus serta penanaman pohon tabebuya di lingkungan kampus USU. Kegiatan tersebut dilaksanakan tepat di halaman depan gedung Pancasila  USU. kegiatan ini juga dilaksanakan bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI).

            Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai undangan terhormat seperti, konsulat jendral negara Jepang yakni, Takeshi ishii dan istrinya, pemerintahan provinsi Sumatera Utara, pengurus dharma wanita pemprovsu, Rektor serta wakil rektor USU, dan juga seluruh pimpinan fakultas di  USU. Peluncuran  pogram Green Campus ini diresmikan dengan penandatanganan komitmen bersama yang dimana rektor, wakil rektor, serta para pimpinan fakultas, undangan yang mewakili Mitra USU dan pihak sponsor membubuhkan tandatangannya.

            Setelah penandatanganan komitmen bersama,  dilanjutkankan dengan penanaman pohon tabebuya sebanyak 130 Pohon yang ditanam di sepanjang jalan pintu satu kampus USU. Dalam kata sambutannya Rektor USU berharap, agar dengan kegiatan ini kesadaran dan partisipasi aktif seluruh civitas akademik dalam menjaga Lingkungan untuk tetap hijau dan sehat harus di tingkatkan. 


            Selain itu rektor USU juga memaparkan beberapa tindakan yang telah diambil  dalam mengupayakan penghijauan kampus. Terutama dengan rencana pembangunan kampus USU Kuala bekala yang telah dimulai Serta MoU dengan Gapki dan Kebun Raya Bogor dalam membangun etalase kelapa sawit seluas 40 hektare di kawasan tersebut. 


M. Deni Kurniawan Pohan, sebagai salah satu  peserta dan juga Duta Green Campus USU terpilih mengatakan bahwa ini adalah terobosan baru yang sangat bagus,  “saya sangat senang dengan adanya program ini,  itu artinya USU telah berhasil menjadi rule model dalam penghijauan lingkungan, khususnya lingkungan  kampus. Saya juga berharap program ini dapat memotivasi kawan- kawan mahasiswa semua untuk sama- sama menjaga lingkungan sekitar kita”. Mudah- mudahan ini memang  program yang akan berjalan dengan sanat baik serta membangkitkan kesadaran kita bersama dalam menjaga lingkungan.




Penulis : Syaruzar Fadli Ginting

Rabu, 27 November 2019

Dibalik Cerita Taman Cinta


             
Nongkrong , sudah menjadi istilah yang tidak asing lagi bagi kaum milenial. Sebab setiap hari pasti ada saja waktu yang dihabiskan  untuk nongkrong bersama teman sepergaulan. Tak terkecuali mahasiswa. Dengan beban tugas yang ada, sudah pasti butuh waktu dan tempat untuk sejenak istirahat meregangkan otak, otot dan menemukan susana yang lebih membahagiakan. Terlebih mahasiswa di Universitas Sumatera Utara sudah tentu sama dengan  mahasiswa di tempat lainnya  pasti membutuhkan waktu untuk sejenak nongkrong. Nah, di USU sendiri punya beberapa taman yang pas dijadikan tempat untuk nongkrong murah dan nyaman. Salah satunya Taman Cinta.

          Siapa sih yang gak kenal dengan Taman Cinta USU ? Apa lagi yang sudah alumni, pasti kangen yaa dengan suasana di Taman Cinta. Soalnya di taman ini banyak hal-hal yang tidak mudah terlupakan dengan teman, tapi mesra. Taman cinta , Dengarnya saja sudah nyesek ya, Bagi kamu yang jomblo gak usah khawatir. Bisa juga sama teman kampus buat nongkrong disini, tapi jangan cemburu ya kalau liat orang pacaran, semoga aja dengan nongkrong disini kamu dapat jodoh. Taman Cinta ini terletak dibagian paling belakang kampus USU, bersebelahan dengan lapangan bola USU. Tempat ini banyak dikunjungi karena sejuk dan lebih hijau dari taman yang lain, karena disini masih banyak pohon-pohon besar yang rindang, serta suasanya  sangat  nyaman karena jauh dari kebisingan.

            Di taman ini, tentu kata cinta bukan hal yang tabu lagi, sebab dari namanyapun kita sudah bisa mengenalinya. Namun, dalam pandangan sosial sebetulnya bermesaraan di tempat- tempat seperti ini tidak layak untuk di perbuat, terlebih tempat ini tempat yang umum. Cinta kepada lawan jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Tetapi, dalam hal ini Taman Cinta bukan tempat yang pas untuk kita bermesraan dengan  lawan jenis  kita. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i,? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini,  tak  terkecuali yang ada di Taman Cinta. Istilah jalinan cinta ala anak muda biasa disebut dengan pacaran.  Pacaran itu, selain daripada mendekati zina yang merupakan dosa besar, juga merupakan hal bisa menimbulkan berbagai macam bahaya yang kesemuanya tidak hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)
Tidak hanyaa dalam segi agama, bahwa pacaran memang di larang. Tetapi dari segi lain tentu adda kerugiannya juga. Berikut adalah beberapa bahaya pacaran lainnya:
1.      Dari segi sosial
·         Dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat ( orang lain akan risih )
·         Tanpa disadari dan memang secara tidak langsung dapat membuat selisih paham dengan orang tua. Karena  itu menyebabkan kedekatan jadi renggang, komunikasi akan tidak lancar lagi.
2.      Dari segi kesehatan
·         Dapat mengganggu/  menghilangkan konsentrasi
·         Beresiko lebih terluka dan galau ( Siapa sih yang tidak pernah sedih, dengan pacaran secara tidak langsung kamu telah menambah resiko untuk lebih terluka dan bersedih )
3.      Dari segi Ekonomi

·         Penyebab banyak kerugian salah satunya keuangan kita. ( Rela menghabiskan waktu, uang, demi harapan yang belum tentu adalah jodohnya )

·         Lebih boros ( terkadang sebagian kita, udah pake uang orang tua, digunakan dengan hal yang sia- sia, yaitu pacaran. Kalau kata orang nih ya, “ hidup begini apanya yang bisa dibanggain? “ )

           Seringkali anak muda akan menyangkal bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian. Mereka akan berpacaran yang sehat, katanya . Nyatanya,  tidak ada berpacaran yang sehat kecuali setelah menikah.
“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya.” (H. R. Muslim).

            Bagaimanapun juga, pacaran adalah perbuatan dosa. Setiap manusia yang berbuat dosa, iblis adalah temannya. Sehingga kemana pun ia berpijak, akan ada iblis yang senantiasa menemani dan membisikinya rayuan-rayuan kemaksiatan sehingga ia semakin terlena dalam berbuat dosa. Awalnya hanya berpandangan, kemudia berpegangan tangan, mulai berdua-duaan, dan akhirnya melakukan yang tidak sepantasnya untuk dilakukan.

             Untuk itu tulisan ini dibuat, sebagai salah satu ajakan penulis aagar  kita semua terhindar  dari yang namanya virus- virus pacaran ini.  Mari berubah ke arah yang lebih baik, saya  yakin kawan- kawan pasti bisa. Dan jangan lupa, itu  Taman Cinta kita ubah  fungsinya kepada hal yang positif- positif aja ya. Nongkrongnya  jangan berduaan sama doi lagi ya.



Penulis : Amirul  Isnaini Murad Rangkuti



Selasa, 19 November 2019

Pengumuman Pemenang MTQM USU Ke-7: Menang Ayo berjuang lagi, Kalah Jangan Menyerah.





Gardamedia.org- Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) USU (17/09) dengan resmi menutup kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa USU yang ke-7 dengan mengumumumkan para pemenang yang telah berkompetisi selama 2 hari yang sebelumnya. Penutupan ini juga diselenggarakan di gedung Pancasila USU, Medan yang juga merupakan tempat pembukaan MTQM tersebut.

Rangkaian acara penutupan dimeriahkan dengan penampilan Syarhil Qur'an, pembacaan puisi dan penampilan vocal grup oleh Al-Mandadaq vocal grup dan ditutup dengan pengumuman para pemenang juara MTQM  dalam 12 kategori cabang perlombaan untuk tahun ini. Pengumuman ini merupakan acara yang ditunggu-tunggu para peserta karena ini merupakan tonggak perjuangan selanjutnya agar mereka bisa berkompetisi di tingkat nasional nantinya. “Untuk para pemenang kami ucapkan selamat dan untuk yang belum menang ayo coba lagi di MTQM selanjutnya. Sampai berjumpa lagi di MTQM 2020”, tutup kedua MC di akhir acara.

Setelah Pengumuman tersebut,  kami juga mewawancarai salah seorang peserta MTQM cabang tartil Qur’an yaitu Armen Lubis dari jurusan Tehnik industri stambuk 2019.  Ia mengakatakan “Saya baru kali ini mengikuti lomba seperti ini sehingga saya agak nerveous” ujarnya. Ia juga berpesan semoga saja acara MTQM untuk tahun depan bisa lebih besar dan meriah tentunya dan ia juga berharap “semoga kelak saya bisa mendapatkan juara” ungkapnya mengakhiri.



Lampiran : Hasil MTQM USU KE-7 2019,




Reporter : Syaruzar Fadli Ginting

Minggu, 17 November 2019

Menjelang Puncak Pemilihan Duta Mahasiswa USU Tahun 2019


Gardamediausu.org-Universitas Sumatera Utara(13/11). Salah satu rangkaian dari acara USU GAMES yang pada tahun ini dikomandoi oleh PEMA USU adalah Pemilihan Duta Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dengan tema Inspiring Millenials. Tujuan dari diadakannya ajang pemilihan duta mahasiswa USU adalah untuk mencari mahasiswa/i yang berbakat, cerdas, santun serta menginspirasi bagi banyak orang terutama bagi mahasiswa/i USU. Ajang pemilihan duta mahasiswa USU diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih 1 bulan.


Ajang pemilihan duta mahasiswa USU diawali dengan registrasi peserta yang dibuka di 15 fakultas yang terdapat di USU pada tanggal 21 Oktober - 6 November 2019, pada tanggal 7-8 November dilanjutkan dengan  audisi pemilihan duta mahasiswa USU di masing-masing fakultas dengan kriteria sehat jasamani dan rohani, berpenampilan menarik, cerdas, dan santun, memiliki bakat dan keahlian, aktif dalam berbagai kegiatan,tinggi badan dan berat badan proporsional, serta bersedia menjalankan tugas selama 1 tahun, sehingga di dapatkan 2 finalis duta mahasiswa USU pada masing-masing fakultas, yang keduanya akan berkompetisi di tingkat universitas untuk merebutkan gelar duta mahasiswa USU tahun 2019.

Karantina finalis duta mahasiswa USU akan dilaksanakan pada tangga 18-20 November 2019 yang bertempat di Pancur Gading Hotel dan Resort,  pada karantina ini, finalis duta mahasiswa USU lebih menggali keahlian dan bakatnya serta mampu menjadi millenials yang menginspirasi. Selanjutnya acara puncak pemilihan duta mahasiswa USU akan diadakan pada tanggal 23 November 2019, seluruh mahasiswa/i USU diharpakan berpartisipasi dalam menjadi saksi pemilihan duta mahasiswa USU tahun 2019.






Reporter : Athiya Shafira
Penulis : Elida Sari

Sabtu, 16 November 2019

PEMBUKAAN MTQ USU 2019 RESMI DIGELAR


Gardamedia.org- Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) USU kembali menggelar Musabaqoh Tilawatil Qur'an Pada 15-17 November 2019. Acara Pembukaan dilaksanakan di Gedung Pancasila USU dengan tema Aktualisasi Makna dan Syiar Al-Qur'an sebagai Sumber Inspirasi Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Religius, Cerdas, dan Berkah.

Dengan dihadiri oleh ratusan Mahasiswa USU, pembukaan MTQ USU tahun ini digelar meriah. Acara yang dibawa oleh 2 MC lokal yang juga merupakan mahasiswa USU sukses membawa suasana menjadi lebih bersemangat. Acara pembukaan dan penutupan digelar di Gedung Pancasila USU.
Acara dimulai dengan kata sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua Umum LPTQ, dan ketua koordinator unit kerohanian yang juga sekaligus untuk membuka acara secara resmi.


Acara dilanjutkan dengan Penampilan Nasyid Putri oleh Anggota LPTQ dan seminar Qur'ani oleh Ustadz Qosim Nurseha. Ustadz Qasim berpesan agar anak Muda banyak membaca dan juga memiliki daya baca yang kuat. Bukan sekadar membaca novel baper, namun juga membaca buku-buku yang kritis disamping membaca bacaan wajib yaitu Al-Qur'anul Kariim.

Terakhir, acara ditutup dengan pembacaan doa agar perlombaan yang dilaksanakan keesokan harinya dapat berjalan dengan lancar hingga hari penutupan pada 17 November nanti.

Acara yang setiap tahunnya diselenggarakan ini bertujuan untuk membumikan Al-Quran serta menjadi sarana untuk mencari penerus Qur'ani hingga dapat diperlombakan di kancah  nasional.
"Tujuannya yaitu yang pertama untuk membumikan Al-Quran, serta menjadi sarana untuk mencari bibit-bibit dari Universitas Sumatera Utara untuk nantinya diseleksi dan menjadi Kafilah Universitas Sumatera Utara dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran yang merupakan agenda rutin dari kemenristekdikti yang diadakan 2 tahun sekali" ujar Fikri Fahrizal Manurung selaku ketua Panitia acara ini.

Sesuai dengan tujuan MTQ sendiri sebagai sarana mencari bibit Qur'ani, LPTQ membuka 10 cabang perlombaan untuk seluruh mahasiswa muslim USU, diantaranya Musabaqoh Tilawatil Qur'an, Musabaqoh Tartil Qur'an, Musabaqoh Hifzhil Qur'an (1 juz, 3 juz, dan 5 juz), Musabaqoh Syarhil Qur'an, Musabaqoh Fahmil Qur'an, Musabaqoh Khattil Qur'an dekorasi dan kontemporer, Musabaqoh Karya Tulis Ilmiah Al-Qur'an, Musabaqoh debat kandungan Al-Qur'an bahasa arab, Musabaqoh debat kandungan Al-Qur'an bahasa Inggris, dan Nasyid bintang Vokalis. Pendaftaran sudah dibuka sejak 16 Oktober hingga 9 November lalu, sedang pelaksanaan lomba dimulai dari tanggal 15-17 November.

Antusiasme mahasiswa mengikuti MTQ semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari peserta yang mengikuti lomba. Peserta lomba semakin banyak dari tahun ke tahun. Tahun lalu, peserta lomba mencapai sekitar 150 orang, dan tahun ini peserta bertambah dua kali lipat menjadi sekitar 330 orang peserta. 


Ada sedikit perbedaan yang membuat MTQ tahun ini terlihat berbeda daripada tahun lalu. Perbedaan terlihat dari cabang lomba yang bertambah. Tahun ini LPTQ memasukkan cabang lomba Nasyid Vokal dan Khattil Qur'an kontemporer sebagai dua cabang baru pada perlombaan MTQ USU.  Sebab Khattil Qur'an sendiri sudah diperlombakan pada ajang nasional tahun ini, maka LPTQ USU pun turut mencari bibit Khattil Qur'an kontemporer untuk kemudian diikutsertakan sebagai kafilah pada ajang nasional kelak. 


"Harapannya kepada seluruh peserta, berlombalah dengan sportif, dengan jujur. Karena perlombaan kita berlandaskan dengan Al-Qur'an, maka karena berlandaskan Al-Qur'an, nggak mungkinlah kita mencampurinya dengan hal-hal seperti itu (kecurangan)" himbau Fikri, ketua panitia yang merupakan mahasiswa teknik mesin ini.

MTQ diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada seluruh mahasiswa USU untuk membumikan Al-Quran dan mengaplikasikan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar mengikuti lomba dan memenangkan juara.


Reporter :

Indah Ramadhani


Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...