Penulis : Resi Triana Sari
Tergores sebuah
luka menganga di hati
Secepat mungkin
aku berlari, menyendiri dalam sepi
Berusaha tetap
tertatih meski harus menapaki
Untuk menagih
sebuah janji yang tak pernah ditepati
Lembayung senja terus
bergulir
Hanya meninggalkan
secarik fikir
Rakus,tamak dan kikir
Semua kini melawan
takdir
Biar saja
merpati biru itu pergi
Pergi tanpa
meninggalkan pesan yang berarti
Mungkin saja tak
ada yang dinanti
Mengharap
mukjizat yang akan datang menghampiri
Sosok yang kini duduk termangu
Hanya mampu meraih
sebuah Al-Kalam
Ia menyalakan sebuah
lampu
Sambil tersenyum dengan
rasa canggung
Lantunan
ayat-ayat suci yang terus mengalir
Terus menerus
membentuk kombinasi
Alunan syahdu
yang menurunkan luapan emosi di dalam hati
Berbisik kecil
di telingaku, berjanji menemani hingga akhir masaku
Dia
terus merasuki jiwaku
Mengalirkan
energi-energi penuh cahaya
Bahagia,
cemas, takut, sedih, cinta, rindu dan haru
Kini
semua telah berada dalam sukma
Terus mengalun
menemani kesepianku
Tak pernah
mengusik sedikitpun ketenangan
Dia selalu
mendengar keluh kesahku
Aku akan terus
merajut dalam dekapannya
Nada-nada
cinta yang tersemat dalam jiwaku dan jiwamu
Frekuensinya
mendetakkan musik elektrik jantung ini
Mengembara
jauh, mengelana tak menentu
Biarkan
aku tenang.. menikmati hidupku dengan irama-irama merdu ini
I Love You My
Qur’an
Your sight of my
life is not perfect
Tidak ada komentar:
Posting Komentar