Sabtu, 07 September 2019

Big Bad Wolf 2019 : Hal Berbanding dari Tahun Sebelumnya






GardaMedia.org-Kota Medan kembali menggelar bazar buku terbesar Big Bad Wolf (BBW) di gedung Andromeda, ex Bandara Polonia, Medan setelah pertama kali dilangsungkan pada Tahun lalu. Kali ini BBW di buka sejak tanggal 6 hingga 16 September 2019.

Bazar buku asal Malaysia ini sebelumnya sudah beberapa kali digelar di beberapa kota di Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan kota-kota bergengsi lainnya, untuk Kota Medan pada tahun ini merupakan kali kedua BBW diselenggarakan.

Masih lekat diingatan, pengunjung yang hadir pada BBW hari pertama tahun sebelumnya sangat membludak, bahkan di luar ekspektasi tim BBW sendiri. Membludaknya  pengunjung pada tahun lalu membuat panitia BBW melakukan perbaikan yang drastis pada pameran tahun ini. 

Meski buku yang disediakan tergolong sama, namun banyak hal yang melatarbelakangi perbedaan BBW tahun sebelumnya dan BBW tahun ini. Hal ini tampak jelas  ketika pertama kali menginjakkan kaki untuk  masuk ke gedung Andromeda. Jika BBW sebelumnya boleh dikunjungi siapapun tanpa ada pemeriksaan, namun BBW kali ini mewajibkan tas pengunjung untuk diperiksa terlebih dahulu. Dua orang petugas yang berdiri di sisi pintu masuk dengan sopan akan memeriksa setiap tas pengunjung untuk memastikan keamanan agar terciptanya kondusifitas selama pameran berlangsung. Ketika masuk ke tempat pameran, akan dijumpai penjaga lapak buku yang lebih banyak daripada BBW tahun sebelumnya, hal ini terlihat dengan beberapa pemuda berpakaian batik sambil menggunakan celemek berlogo BBW. Dengan adanya mereka, membuat pengunjung menjadi lebih mudah untuk bertanya perihal buku-buku yang hendak pengunjung beli. Berbeda dengan BBW tahun sebelumnya  yang penjaga lapak bukunya nyaris tak terlihat.

Selain itu, pada BBW tahun ini, pengunjung tak perlu repot mengantri lama dengan mengandalkan kasir yang hanya beberapa seperti BBW tahun sebelumnya. Sebab kali ini, pihak BBW sendiri sudah menyiapkan lapak kasir yang banyak agar pengunjung dapat dengan cepat membayar buku-buku yang dibeli. Tidak bosan mengantri hingga bermeter-meter panjangnya, kasir yang tersedia ada lebih 19 lapak bahkan mencapai angka 20. Sebelum ingin membayar pun, pihak BBW tahun ini menyediakan panitia untuk menyambut pengunjung yang hendak membayar dengan menanyakan cara pembayaran buku, apakah hendak cara cash atau dengan kartu. Agar kemudian, kita diarahkan ke lapak kasir yang sesuai dengan cara pembayaran yang diinginkan pengunjung.

Di area kasir menuju pintu keluar, dapat juga kita lihat lapak jual tas buy one get one dan pernak-pernik seperti pin atau pembatas buku berlogo BBW, barangkali sebagai pencuci mata setelah penat menatap ribuan buku selama di dalam gedung pameran. 

Seperti saat akan masuk gedung, saat keluar pun kita akan berhadapan dengan 2 penjaga pintu keluar untuk kembali memeriksa apakah buku yang dibawa pengunjung sesuai dengan yang ada di daftar harga. Hal ini untuk mengurangi kecurangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Lagi-lagi amat berbeda dengan BBW tahun sebelumnya yang membiarkan pengunjung lewat begitu saja setelah membeli atau hanya melihat-lihat buku.

Secara keseluruhan, BBW tahun ini cukup diapresiasi, dapat dilihat dengan pelayanannya yang lebih baik serta peraturan yang lebih ketat dari tahun sebelumnya. Untuk itu, sebagai pengunjung, jadilah pengunjung yang baik, dengan tetap menjaga kondusifitas agar BBW tahun-tahun berikutnya kembali hadir dengan lebih baik lagi

Penulis: Indah Ramadhani
Editor: Nahya Rahmatul Ariza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...