Kecintaan
akan budaya semakin terkikis oleh generasi Milennial pada saat ini, bahkan
mereka semakin tidak tau bagaimana budaya yang mereka miliki. Keprihatinan itu membuat
sekelompok anak muda dari Universitas Sumatera Utara turut andil dalam
permalalahan terkikisnya rasa cinta akan budaya, maka untuk itu terbentuklah
Scripture Band .
Scripture
Band merupakan Band Etnis-modern yang beranggotakan Sardo Nababan (Vocalis),
Sandi Sinaga ( Gitarist), Andreas Sinaga ( Drummer), Roland Tobing (Seruling),
Andre Yohanes Saragih ( Taganing), Ananda Nainggolan (Keyboardits), Fransiskus
Giawa (Bass). Terbentuknya band ini
karena mereka ingin melestarikan budaya mereka terutama musik Batak Toba ,
dimana mereka melihat semakin tidak adanya keperdulian para generasi milennial
terhadap warisan budaya leluhur mereka.
Dengan
motto “ Lestarikan Budaya Batak”,
Scripture Band mengajak para generasi
Milennial untuk mencintai budaya dan melestarikan budaya mereka. Dengan
motto ini menjadi pondasi kuat bagi mereka untuk tetap melestarikan budaya
Batak Toba,dengan tekad yang kuat mereka ingin memperkenalkan musik Batak Toba
ke manca Negara.
Keperdulian akan melestarikan budaya
Batak Toba, Scripture menuangkan nya melalui alat musik dan genre musik Batak
Toba. Tidak hanya itu, mereka pun menggunakan ULOS ketika mereka tampil.
Banyak prestasi yang diraih oleh
Scripture Band, diantaranya adalah juara II pada Festival Pesona
Indonesia (2017), juara harapan I USU Jazz (2017), juara II USU Akustik (2017),
juara I Festival Fakultas FMIPA (2018), juara I Festival KPU (2018), juara I
Festival Volexfest (2018), juara I Festival Fakultas FMIPA (2018), juara I
Festival KPU (2018), juara I PRSU Festival (2018), juara I Megapark Festival
Movet (2019), juara harapan II Festival Musik Etnik (2019) dan juara I Festival
KPU (2019).
Scripture
berharap dengan aliran music modern ini membuat para generasi millennial
mencintai budaya mereka, dan tidak terkikis oleh budaya asing yang masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar