Gardamedia.org
–Unit Kegiatan
Mahasiswa Al-Ishlah USU kembali menggelar seminar K3M (Kajian Keilmuan
Kesehatan Masyarakat) dengan tema Gadget Smart Utility: Upaya mencegah Gaming
Disorder di Era Revolusi Industri 4.0 pada Kamis (02/05) di Auditorium Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU.
Berangkat dari kecenderungan
masyarakat menggunakan telepon pintar atau yang biasa disebut smartphone, membuat Unit Kegiatan
Mahasiswa Islam (UKMI) Al-Ishlah berinisiatif membuat seminar tentang Gaming Disorder untuk mahasiswa se-kota
Medan. Acara ini dibuka sejak pukul 09.30 WIB oleh Muhammad Faisal, selaku
Master of Ceremony dan dilanjutkan seminar oleh R.M. Afif Handri Nabawi, S.Psi.
Sehabis materi Gaming Disorder
dipaparkan, acara berlanjut dengan diskusi tanya jawab dari para peserta kepada
pemateri hingga ditutup dengan doa dan foto bersama.
Seminar K3M merupakan acara
tahunan yang diselenggarakan oleh UKMI Al-Ishlah FKM dengan tema yang berbeda
sesuai dengan permasalahan yang sedang marak dizamannya. Seperti tahun lalu
dengan mengangkat tema tentang LGBT, tahun ini seminar K3M mengangkat tema
tentang Gaming Disorter mengingat
aktivitas bermain game di smartphone
sedang marak di masa revolusi industry 4.0 ini dan bahkan muncul isu bahwa game
online PUBG diharamkan MUI. Selain seminar, UKMI Al-Ishlah juga mengadakan
lomba essay yang terbuka untuk umum (16-25 tahun).
Karlin Wijiyani, selaku ketua
panitia acara ini mengatakan bahwa tujuan diadakannya acara ini adalah untuk
mengedukasi masyarakat agar tidak menyalahgunakan smartphone yang dimiliki, sehingga kedepannya para pengguna smartphone mampu menggunakannya dengan smart terlebih dalam hal menggunakan
game pada smartphone.
“Harapannya untuk peserta yang
hadir yaitu masyarakat lebih sadar bahwa kalau kecanduan bermain di smartphone
akan menjadi gaming disorder dan ini
yang sangat berbahaya, terutama dari sisi kesehatan sebab kami orang kesehatan,
dampaknya sangat buruk seperti kalau terlalu lama menatap layar smartphone akan membuat konsentrasi mata
akan menurun, bahkan ada yang sampai lupa makan dan itukan tidak baik” ungkap
Karlin saat ditanya tentang harapan untuk peserta kedepannya.
Sedang Afif Handri, sebagai
pemateri seminar ini mengapresiasi panitia penyelenggara dan tidak lupa
menyampaikan harapannya untuk peserta.
“Untuk peserta harapannya adalah
yang pertama sadar dulu supaya tidak salah menentukan indikator dari gaming disorder, karena orang-orang
taunya setiap yang bermain game akan di jugde
gaming disorder, padahalkan tidak seperti itu, yang kedua fakta bahwa
bagaimana perkembangan game bisa berbahaya, dan harapannya mereka bisa
menangani orang-orang yang terkena gaming
disorder apalagi mereka kebanyakan adalah mahasiswa Kesehatan Masyarakat”
tutur Afif.
Adel (19 th) merupakan salah satu
peserta yang berasal dari Universitas Prima Indonesia mengatakan bahwa seminar
ini cocok dengan permasalahan yang ada disekitar, mudah dipahami dan worth it untuk dihadiri. “Dari sini kita
menjadi tahu sebab gaming disorder
dan dampaknya terhadap sikap kita hingga cara menanganinya” ucap Adel.
Penulis : Indah Ramadhani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar