Rabu, 24 April 2019

Peran Mahasiswa dalam Pesta Demokrasi



Pesta demokrasi Indonesia sudah berlalu. Yangmana  kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum 
(Pemilu). Pemilu merupakan sarana penunjang dalam mewujudkan sistem ketatanegaraan secara
 demokratis. Pemilu pada hakikatnya merupakan proses ketika rakyat sebagai pemegang kedaulatan 
memberikan mandat kepada para calon pemimpin untuk menjadi pemimpinnya.
Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, seorang pemimpin akan langsung dipilih oleh rakyatnya, 
sehingga rakyat memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpinnya. Seperti
 halnya yang terjadi di Indonesia, Pemilu merupakan ajang pesta demokrasi rakyat untuk menentukan
 pilhan politiknya.
Selain pemilu presiden, pemilihan calon legislatif juga dimaksudkan agar masyarakat dapat secara 
langsung untuk menentukan siapa yang dipercaya oleh rakyat untuk memegang amanat sebagai 
pemimpinnya.  Di indonesia pemilu di laksanakan dengan asas luber jurdil. Yang artinya, langsung,
 umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Atas asas pemilu ini lah kenapa setiap lapisan masyarakat 
di harapkan untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu.
Lapisan masyarakat yang dimaksud ialah mereka yang sesuai dengan kriteria seorang pemilih, 
yang mana kriterianya sudah ditetapkan oleh KPU. Nah, untuk itu lapisan masyarakat yang paling 
di harapkan untuk ikut bergabung menyukseskan pemilu salah satunya ialah pemuda. Pemuda 
merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda 
menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa dengan ide-ide ataupun  gagasan yang
 berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam 
masyarakat.
Sebagai generasi muda hendaknya mereka menyadari bahwa di tangan merekalah harapan bangsa 
Indonesia dipertaruhkan. Melihat potensi yang melekat pada generasi muda, sudah selayaknya para 
pemuda Indonesia terjun untuk ikut serta dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan nasional. 
Peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan nasional dapat memberikan dampak
 positif  bagi pertumbuhan bangsa, termasuk dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).
Mahasiswa adalah salah satu dari bagian pemuda itu. Mahasiswa seharusnya sudah tidak lagi di berikan
 pemahaman tentang pentingnya suatu suara dalam pemilu. Melainkan sudah paham betul dengan 
perannya di dalam pesta demokrasi ini. Dan berpikir bahwa dirinya adalah “ agent of change”, yang 
mana di dalam situasi seperti ini mahasiswa ikut ambil peran untuk mensosialisasikan kepada
 masyarakat yang tidak paham atau bahkan tidak peduli dengan pemilu. Karena rasa partisipan
 masyarakat di dalam pesta demokrasi ini berbeda- beda. Ada yang tidak peduli karena sudah pasrah 
dengan keadaan, ada yang tidak peduli karena ribetnya tata cara pemilu, dan ada juga yang tidak peduli
 karena memang sudah “ anti “ terhadap politik, serta alasan lainnya.
Padahal satu suara bisa mengubah takdir bangsa, untuk saat ini pemilu belum berakhir, karena belum
 adanya pengumuman resmi tentang hasil pemilu dari KPU, selaku penyelenggara pemilu. Untuk kita 
ketahui bersama penyelanggaraan pemilu masa ini sangat banyak dinamika bermunculan di  dalam
 lapisan masyarakat. Pada era digital seperti saat ini memang mudah untuk mendapatkan suatu 
informasi, yang menjadikan masyarakat tidak ketinggalan informasi dan bisa mengekspresikan segala
 yang di rasakan di dalam era digital atau media sosial. Media sosial adalah dunia kedua masyarakat
 zaman sekarang, dengan kecanggihan teknologi memudahkan semua kalangan masyarakat bisa
 bersosialisasi dengan mudah. Ini merupakan dampak yang sangat positif.
Namun ternyata ada dampak negatif dari mudahnya mengakses dunia media sosial ini. Dari kemudahan
 yang di tawarkan media sosial membuat siapa saja bisa berpendapat di dalamnya tanpa adanya batasan
 yang pasti. Seperti yang kita alamai sekarang banyak bertebaran hoax atau berita palsu di media sosial 
tentang kontestasi politik yang sedang kita jalankan. Ini di lakukan oleh oknum- oknum yang tidak 
bertanggung jawab, dan tidak menutup kemungkinan kalau ini sengaja di lakukan oleh orang- orang 
yang memang memiliki kepentingan didalamnya.
Masyarakat yang “ labil ” di dalam bermedia sosial adalah sasaran empuk dari berita bohong 
kontestasi pemilu saat ini. Sehingga memunculkan berbagai respon yang bermacam- macam dari 
masyarakat di media sosial tau istilah saat ini adalah netizen. Netizen berkomentar dan berpendapat 
sendiri tentang informasi kontestasi pemilu yang di dapatnya dari berbagai penyedia jasa informasi.
 Respon yang pertama di munculkan oleh netizen labil ialah percaya dengan informasi yang didapatnya,
 padahal belum membuktikan keaslian dari informasi tersebut. Sehingga mendorong ia untuk berbagi 
informasi tersebut kepada halayak netizen lain dengan tujuan membagi informasi. Dan berdampak 
sama juga kepada netizen labil lain yang menerima informasi yang telah di bagikan. Sehingga
 informasi yang belum jelas kebenarannya itu ramai di perbincangkan atau dewasa ini istilahnya viral. 
Viralnya sebuah informasi yang belum tentu keberannya menjadi sebuah masalah di dalam dunia maya.
 Apalagi memunculkan berbagai respon yang aneh- aneh dari penerima informasi. Akhirnya tak sedikit
 netizen melakukan perdebatan didalam media sosial. Yang terkadang di lanjutkan di dunia nyata.
 Sehingga saat ini banyak kita lihat  muncul berbagai masalah atau kejahatan yang bermula dari media 
sosial.
Dan akhirnya kita sebagai mahasiswa atau pemuda tugas kitalah untuk menghadapi keadaan ini dengan
 sikap yang intelktual. Artinya tidak mudah larut dalam informasi yang beredar di media sosial. 
Melainkan mencari kebenaran dari informasi tersebut, apalagi menyangkut kontestasi pemilu yang 
sedang kita laksanakan saat ini. Bagaimana caranya agar mahasiswa atau pemuda bisa bersikap seperti 
itu? Jawabannya dengan menjadi “ netizen cerdas “. Melawan hoax atau berita bohong dengan
 bukti- bukti informasi kuat yang bisa saja didukung oleh data serta fakta yang telah di cari sebelumnya.
Untuk saat ini, didalam keberlangsungan pemilu tugas kita sebagai mahasiswa atau pemuda yang 
inteletual ialah mengawal setiap jalannya pemilu hingga akhir. Melawan berbagai macam berita bohong
, mengajak orang lain untuk jadi netizen cerdas. Jangan sampai ada satu pihak yang tercerderai di dalam
 pemilu ini. Apalagi zaman sekarang orang- orang yang punya kepentingan pribadi bisa berbuat curang
 dengan mudah.  Tugas kitalah sebagai mahasiswa atau pemuda untuk mengawal dan melawan itu 
semua.
Untuk itu mari sama- sama kita doakan kesuksesan dari pemilu ini dan terpilih pemimpin bangsa sesuai
 dengan yang kita harapkan. Dan ingat, ayo kita lawan hoax.



Penulis : Munir Suteja
Editor : Nahya Rahmatul Ariza

Muslimah Hebat yang Didambakan Umat



Muslimah..
Kau begitu hebat
Pesona yang kau pancarkan sangat berkilau seperti berlian
Peringaimu yang santun karna tutur mu yang lembut
Kau begitu anggun dengan bingkaian akhlak islami
Dan kau begitu sempurna karena auratmu terhijabi

Muslimah. ..
Kau begitu hebat..
Di saat wanita lain berlomba-lomba menampilkan aurat
Memoles sana sini wajah dan tubuh mereka
Kau mampu menahan diri dan tampil sederhana
Dengan memakai gamis dan jilbab panjangmu
Kau sembunyikan auratmu

Muslimah..
Kau begitu hebat..
Kau selalu teguh pada Al - Qur'an dan Hadist
Yang kau jadikan pegangan untuk hidupmu
Agar keimananmu tidak redup

Muslimah..
Kau begitu hebat.
Kau cerdas dan mencerdaskan
Kelak engkau diberikan amanah oleh Allah
Sebagai madrasah pertama bagi anak-anakmu

Muslimah
Kau begitu hebat..
Walau memiliki hati yang rapuh
Kau tidak pernah mengeluh
Bahkan kau tetap tangguh melewati hiruk pikuk kehidupanmu
Dan kau selalu mengharapkan ridho dan kasih sayang-Nya
Serta syurga adalah tujuan akhir hidupmu


Penulis : Vinny Nur Ayudia

Kamis, 18 April 2019

PENGANUGERAHAN MAHASISWA BERPRESTASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019






Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES)  Universitas Sumatera Utara resmi berakhir pada sore Senin (15/4), dengan terpilihnya Annissa Kamila Mardhiyyah dari Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi sebagai Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) UTAMA di  tingkat Strata 1 (S-1).

Rangkaian PILMAPRES ini sudah dimulai sejak bulan maret lalu. Mulai dari seleksi di tingkat fakultas hingga tingkat universitas. Seleksi  yang dilakukan dimulai dari pengisian berkas dan presentasi untuk di jurusan dan presentasi lanjutan di tingkat fakultas lalu seleksi psikologi berupa diskusi dan tes spontan dan Team Building untuk di universitas.

Rangkaian acara ini dimulai oleh pembukaan MC pada pukul 14.30 WIB dengan menghadirkan petinggi rektorat dan civitas akademika lainnya. Dan dilanjutkan dengan pengumuman penganugerahan PILMAPRES. Rosmayati, Wakil Rektor I berpesan dalam kata sambutannya agar para pemenang terus berjuang sampai tingkat nasional dan tidak merasa terintimidasi oleh universitas-universitas yang telah diakui di tingkat nasional nantinya.

Adapun para pemenang di penganugerahan kali ini untuk tingkat S-1 dari juara satu hingga harapan empat berturut-turut adalah Annissa Kamilah Mardhiyyah (FASILKOM TI), Rini Mutiara Putri  Damanik (FMIPA), Apnila Putri Saragih (FKM), Annisa Rahmayani Manurung (FF), Cut Mutia Fahira (FEB), Mutiha Angeline (FKG), dan Rifa Salsabila (FT). sedangkan untuk diploma 3 (D-3), juara satu hingga harapan satu berturut-turut adalah Hodflegon Sianturi (FF), Amelya Sibarani (FISIP), Pranita (FMIPA) dan Eka Sari (FIB) “Sebenarnya dari saya MABA (Mahasiswa Baru), saya sudah ikut PILMAPRES di tingkat jurusan dan terpilih lima besar, dan ini tahun ketiga saya ikut PILMAPRES”, tutur Nisa dalam wawancara bersama tim Garda Media dan tim wartawan lainnya.

Nisa juga berpesan untuk mahasiswa yang mengikuti pilmapres tahun depan ,  ̋Jangan pernah merasa bahwa kita tidak ada apa-apanya karena kita diberi  segalanya oleh Tuhan, jadi tetap berjuang  dan melakukan yang terbaik. Dan satu lagi, prestasi itu tidak hanya berapa medali yang kita dapatkan, tetapi bagaimana kontribusi kita untuk almamater kita. Itu juga termasuk prestasi untuk kita sendiri. Jadi, tetap semangat dan ikhtiar kepada Tuhan”.


Penulis : Ana Fatihatun Riyadhul Athaya
Editor    : Sukma

Sabtu, 13 April 2019

Tasbih Cinta Air Mata


Abah adalah panggilan untuk seorang lelaki terhebat di hidupku, lelaki tangguh yang paling ku sayangi, Abah yang selalu membuat kami tertawa bahagia, Abah yang rela melakukan profesi apapun untuk membuat keluarganya makan setiap hari, Abah yang berhasil membuat ku selalu sedih, merindukannya setiap hari setelah kepergiannya dari dunia fana ini. Bah... Syifa rindu banget sama abah, banyak yang ingin Syifa ceritakan, banyak yang ingin Syifa berikan, ingin sekali diri ini memeluk abah lagi, setelah lamanya tak memeluk dirimu. Abah yang begitu hebat dalam keikhlasannya merasakan kesakitan yg begitu perih, sabar dalam menghadapi penyakit yang begitu hebat, luka yang menganga begitu besar di dadanya. Bah, Syifa ingin sekali bertemu Abah lagi, melakukan segalanya yang belum pernah kita lakukan bersama, menciptakan kenangan indah, ingin meminta maaf setulus hati atas dosa yang Syifa buat selama ini. Syifa ingin berdiri dibelakang Abah menghadap Ilahi Robbi, mendengarkan lantunan Ulumul Qur’an yang tak pernah Syifa dengar dari suara seorang makhluk pun di dunia ini, Syifa kangeeeeeen kali, rasa rindu yg tak pernah hilang ini Syifa atasi dengan mengirimkan surah-surah dan dzikir yang bisa Syifa titipkan kepada sang Rahim
untuk Abah. Abah ku sayang, semoga Allah selalu melindungi Abah dari siksa kubur-Nya, Neraka-Nya, menerangi kubur Abah, memberikan tempat terbaik, tempat yang mulia disisi-Nya, semoga Ar-Rahim mempertemukan dan menyatukan kita di Surga-Nya, Aamiin ya Allah, Amiin Ya Rabbal A’lamiin.

********
Jumat, 10 Jumadil Akhir 1438 H atau bertepatan pada 9 Maret 2017 pukul 19.00 WIB. Abah telah tersenyum ikhlas, berada dalam dekapan Ar-Rahiim. Seorang lelaki yang selalu kusebut namanya dalam setiap sujud dan doa ku, hingga pinta ku pada-Nya untuk memanjangkan umur beliau, memberikan kesehatan, kebahagiaan serta kesembuhan yang tiada meninggalkan penyakit lain di tubuhnya. Namun, Allah memiliki rencana lain, Dia menyayangi Abah melebihi kami, yang hanya menyusahkannya dan membuatnya kesal. Selepas praktikum Kimia Organik, tepatnya pukul 18.19 WIB batinku begitu terkejut, terhempas jatuh ke dalam jurang yang tak berdasar, tubuhku mulai gemetaran. Air mataku mulai bercucuran sambil melihat riwayat panggilan yang tak terhitung jumlahnya, dari kakak ku yang tinggal dengan ku di kota Metropolitan ini. Isak tangis ku makin tak tertahankan ketika membaca pesan bahwa aku harus pulang detik itu juga. Kuputuskan untuk menuju Masjid Farmasi, berusaha menenangkan hati yang begitu kalut ini. Sambil menangis, kucoba untuk menelpon kakak ku kembali. Dan akhirnya, Air mata yang telahterpendam selama beberapa bulan terakhir ini mulai membanjiri sekelilingku. “ Sudah, pulang sekarang, jangan kemana-mana lagi.” (Katanya, sambil menahan rasa sesak di dadanya ).“ Iya, habis sholat maghrib ini Insya Allah langsung pulang.” Sahut ku, yang kini perasaan dan sangka ku entah menerawang ke penjuru dunia mana. Maghrib itu adalah waktu sholat maghrib sepanjang hidupku yang tak ada ketenangan sedikit pun, fokus ku tak tertuju pada Allah lagi. Ampuni aku Ya Rabb. Secepat kilat aku melangkah meninggalkan masjid ini dengan menahan rasa sesak yang begitu menghimpit. Sebisa mungkin kupendam air mata ini, agartak satupun yang tahu keperihan yang sedang ku alami. Namun aku gagal, isak tangisku kini pecah, hingga Fauziah yang ada di sampingku berusaha menanyakan apa yang terjadi. Lalu kuceritakan semuanya dengan persaaan sedih teramat dalam. “ Sudah Fa, jangan nangis lagi, berdoa saja. Semoga tidak ada hal-hal buruk yang terjadi.” Fauziah mencoba menenangkanku. Sepanjang perjalanan ini, keheningan senja menjadi saksi bisu akan perihnya hati ini. Karena hati kecilku telah mengetahui sebenarnya apa yang telah terjadi. Ketika aku sampai di kos, kak Novi telah berada di depan pintu dan langsung memelukku, sambil membisikkan ke telingaku, dengan belinangan air mata. “ Fa, Abah udah gak ada. Magrib tadi abah pergi. Kakak telepon Syifa dari sore, karena Mama nyuruh pulang, tapi gak Syifa angkat. Tadi kakak sempat dengar suara abah......”. Tak ada kata yang bisa terucap lagi dari mulut kami. Hanya pelukan dan air mata yang dapat kami keluarkan. Lalu kami bergegas menuju kampung halaman.

********
Setibanya kami dirumah kediaman kecil ini, jiwaku begitu terpukul melihat sanak saudara yang berdatangan, tetangga yang telah berkumpul. Teramat sedih hati ini ketika memasuki rumah yang telah terbaring tubuh lelakiyang begitu kusayangi. Kini tiada lagi tubuh seorang lelaki mulia yang dapat ku peluk,tak ada lagi tangan dan kakinya untuk ku pijat dengan penuh rasa kasih sayang, tak ada lagi kening dan bahu yang dapat menumpahkan segala perasaan ini. Aku yang terlalu durhaka ini ingin rasanya bertemu dengannya kembali, bersujud di kakinya, memeluknya, menciumnya untuk mengucapkan ribuan maaf dan untaian sayang dari lubuk hati terdalam, serta mengucapkan milyaran rasa terimakasih. Setiap mengingat sosok beliau yang begitu tangguh, humoris dan penuh kasih sayang itu, membuat air mata dari jiwa yang lemah ini bercucuran begitu hebatnya. Kehilangan seorang Ulil Amri di rumah ini terasa menyesakkan dada ini. Kini, kami benar-benar tidak bisa melihatnya lagi, tak bisa bercanda lagi, tak bisa memeluknya lagi, tak bisa mengurusnya lagi dalam luka yg menganga itu, tak bisa berbakti dan mencukupi kebutuhannya dan tak bisa merasakan lagi kasih sayang dari seorang lelaki yang dulunya selalu mengimami kami. Abah ku tercinta, benar-benar telah kembali, kembali dengan makna yang sesungguhnya. Kembali kepada Sang Maha Rahiim. Sang Khaliq, yang semoga saja Dia memberikan tempat terindah untuk beliau, diantara para syuhada-Nya di Jannah-Nya kelak. Aamiin Ya Rabbal A’lamiin. Kami pun telah kembali ke jalan-Nya yang lurus, jalan yang di Ridhoi-Nya. Bah, Air mata ini akan menjadi saksi atas tasbih yang Abah berikan, sebagai kenangan terindah yang membawa Syifa kembali pada-Nya. Tiap butir tasbih ini mengandung kalimat yang tiada bandingannya di dunia ini LAA
ILAHAILLALLAH MUHAMMAD DUR RASULULLAH.

Hangat kasihmu... Tulus pengorbananmu.. Senyum semangatmu..Tawa ceriamu..Canda santunmu..Terbawa tenang dalam keabadian.. Meninggalkan sejuta kenangan yang kan tetap hidup dalam hati kami.. Tenanglah Abah.. Kembali pada-Nya yang lebih menyayangi Abah. Allah telah angkat sakitnya Abah yang Insya Allah menggugurkan dosa-dosa Abah. Allah telah akhiri segala ketidakberdayaan Abah. Allah kan gantikan dengan kebahagian yang hakiki. Aamiin... Istiratlah Abah... Semoga doa-doa kami membawa Abah ke tempat  terindah. Tenanglah Abah dalam peristirahatan sampai nanti kita bertemu lagi dalam Jannah-Nya.. Berjalanlah Abah di depan.. Tetap pimpin kami dan nantikan kami semua di Syurga-Nya. Abah.....Kami sayang Abah. Sangat sayang Abah.


Penulis : Resi Triana Sari

Sabtu, 06 April 2019

Keputrian Akbar K_Mus FKG USU : Menginspirasi Berawal dari Hati.





GardaMedia.org-K_mus atau Komunitas Muslim Fakultas Kedokteran Gigi USU sukses menyelenggarakan keputrian akbar dengan tema 'Upgrade Your Beauty, Inspiring Outside'  di gedung serbaguna Rumah sakit USU pada 6 april 2019. Acara ini diharapkan mampu menjadi wadah perempuan zaman modern untuk terus mengikuti syari'at Islam agar tidak tergerus zaman.

Rangkaian acara diawali dengan pembukaan pada pukul 08.00 pagi dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan kata sambutan dari ketua panitia serta ketua departemen Keputrian K_Mus FKG USU. Seminar dengan tema 'Bagaimana menjadi muslimah yang cerdas, sehat dan tangguh' dengan pembicara yang dihadiri langsung dari lulusan UI yaitu Ustadzah Iis Faizah Hanum, drg., M. Kes, kemudian dilanjutkan dengan hiburan dan talkshow yang dibawakan oleh dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi USU yaitu : Aida Fadhilla Darwis, drg., MDSc, Aditya Rachmawati, drg., Sp. Ort, dan Yumi Lindawati, drg., MDSc. Acara ini diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba dan pemenang doorprize, tak lupa pembacaan doa penutup.

Keputrian Akbar oleh K_Mus FKG USU ini tidak hanya menggelar seminar dan talkshow bagi para peserta yang mendaftar, namun panitia juga mengadakan beberapa perlombaan yang sudah dibuka dan diselenggarakan di hari sebelumnya, beberapa cabang lomba diantaranya: lomba penulisan cerpen dan puisi, lomba desain poster serta lomba fotografi yang terbuka untuk mahasiswi se-Indonesia. Bukan hanya mahasiswi USU, mahasiswi di luar kampus USU, bahkan di luar Kota Medan juga berhadir pada acara Keputrian Akbar K_Mus FKG USU.

Mengingat perempuan merupakan tonggak peradaban yang diharapkan lebih mudah menginspirasi orang dalam kebaikan, Nindha Sitimoudy selaku ketua panitia menuturkan bahwa tema yang diangkat pada acara ini sesuai dengan kondisi perempuan saat ini yang seharusnya mampu menjadi inspirasi kebaikan sesuai syariat islam.

Kedepannya muslimah diharapkan mampu menginspirasi baik dari segi kecerdasan, kesehatan, dan ketangguhan yang dimiliki untuk peradaban Islam di zaman modern ini, dimana sedang maraknya feminist dan paham-paham diluar Islam. Dimasa inilah muslimah wajib mengambil peran untuk menyentuh hati dan menginspirasi agar tetap berada di jalan yang Allah SWT ridhoi.


Penulis :  Indah Ramadhani
Editor : Nahya Rahmatul Ariza

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...