Rabu, 21 November 2018

Dua KPU Sekawasan Masih Belum Rampung

Ketua KPU USU 

Gardamedia.org­­-Komisi Pemilihan Umum Universitas Sumatera Utara (KPU USU) mengkonfirmasi ada dua KPU fakultas yang belum rampung hingga saat ini, yaitu KPU Fakultas Kehutanan (FHut) dan KPU Fakultas Pertanian (FP). Sebelumnya ada enam KPU fakultas yang belum terbentuk yaitu KPU Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Kedokteran.

Belum rampungnya dua KPU sekawasan ini dikarenakan terkendala dari Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) fakultas dan Gubernur fakultas yang tidak aktif sehingga dua KPU belum rampung hingga saat ini.

"Udah kita follow up tu dari tiga minggu sebelumnya, seperti di kehutanan, sebenernya KPU kehutanannya udah terbentuk tapi terkendala di suratnya karena masalahnya pema nya kurang aktif" kata Riza Syachputra selaku ketua KPU USU.

KPU USU berjanji akan segera merampungkan seluruh KPU sekawasan sebelum Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) nantinya "kami tidak akan melakukan PEMIRA sebelum KPU USU sekawasan rampung semuanya" kata Riza.

KPU USU akan mengambil alih jika dua KPU fakultas masih belum rampung "Nanti akan kita rapatkan jika dua fakultas itu masih belum rampung juga, kita akan ambil secara langsung, akan kita pilih orang-orangnya" pungkasnya.


Reporter  : Fadhil Muzakkir

Selasa, 20 November 2018

Mar'atus Solihah Siregar : Perempuan Hafizhah yang Berambisi Menjadi Mufassirah



Di peradaban  modern ini, Allah hadirkan Ummu Warokah kembali, seorang sahabiyah penghafal  Al-qur’an yang pernah menjadi rujukan dalam pemushafan  Al-Qur’an di masa Rasullullah SAW. Tetapi kini, Allah titipkan amanah itu kepada salah satu perempuan dari berjuta-juta kaum Hawa di dunia ini. Salah satunya Mar'atus Solihah Siregar, gadis kelahiran 21 Juni 1999 ini merupakan putri  dari Bapak M. Ali Irsan Siregar dan Ibu Nur Syamsi Simorangkir. Wanita yang dikenal dengan panggilan Atus ini mulai menghafal  Al-Quran  semenjak  di SMA IT AL-FITYAN dan mulai menggoreskan tinta prestasinya pertama kali pada bidang Hafidz Al-Qur’an di tahun 2015. Berbagai event baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional mulai ia arungi satu per satu di kala itu.

Ia sangat menyadari, bahwa setiap medan yang ia lalui tidaklah semudah cerita fiksi yang ia baca.  Semua itu tidak pernah lepas dari kata “GAGAL”. Sebuah kata yang terkadang membuat kita putus asa untuk mencoba kembali. Tapi tidak dengan gadis berprestasi ini. Kegagalan itu tak pernah membuat semangatnya meredam. Bersikaplah biasa saja. Dekatilah mereka yang juara dan belajarlah dari keberhasilan mereka. Itulah tips ala Atus untuk membangkitkan semangatnya.

Atus tak ingin semua yang ia miliki hanya sebatas menghafal Al-Qur’an saja. Atus berambisi untuk belajar tafsir Al-Qur’an semenjak ia menduduki bangku perkuliahan, tepatnya di jurusan Sastra Arab, Universitas Sumatera Utara. Menurutnya, tafsir memiliki nilai estetika yang berbeda di samping proses menghafal  Al-Qur’an. Ketika  tahun 2017 merupakan kali pertama ia mengikuti lomba Tafsir Al-Qur’an se-Provinsi Sumatera Utara dan hanya bisa meraih harapan 1. Tetapi, bukanlah diri Atus jika dia hanya berhenti di titik itu. Di tahun 2018, Ia pun kembali bertarung dengan peserta lainnya dan Ia berhasil menyandang juara 1 di bidang Tafsir Al-Qur’an berbahasa  Arab.
Berbagai prestasi lain yang ia raih tersebut tidak membuat dirinya sombong. Teman-temannya mengatakan Atus adalah orang yang baik dan tidak sombong. Selain itu Atus juga aktif di organisasi dan kegiatan sosial kampus, seperti IMBA (Ikatan Mahasiswa Bahasa  Arab), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan organisasi lainnya. “Semua ini tak terlepas dari peran kedua orangtua saya”,tuturnya.

“Kalau kamu tidak bangun pagi, maka kamu tidak akan sukses”. Motto hidup ini yang selalu ia jadikan penyemangatnya untuk terus menghafal. Menghafal bukan karena mengejar prestasi dunia. Tetapi bagaimana menunjukkan kesungguhan dan kecintaan kita dalam menjaga agama Allah. Kita bebas untuk menentukan pilihan. Tetapi usahakan pilihan tersebut bisa kita seimbangkan antara dunia dan akhirat. Karena pada dasarnya wanita harus menjadi hafidzah agar generasi penghafal  Al-Qur’an tidak hilang dan Al-Qur’an akan selalu terjaga keasliannya.

"Allah tau apa yang aku kerjakan. Segala kebaikanku, juga keburukanku. Jadi, tak perlu 'mencari  nama' di depan manusia. Cukup menjadi diri sendiri, dan bermanfaat bagi orang lain", ujarnya mengakhiri.


Penulis: Sukma

Senin, 19 November 2018

Tiga Paslon Presma Dan Wapresma Maju Dalam Pemira USU 2018




Gardamedia.org Komisi Pemilihan Umum Universitas Sumatera Utara (KPU USU) telah mengumumkan Tiga Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan wakil Presiden Mahasiswa yang telah lulus verifikasi berkas pada Sabtu (17/11). tiga Paslon yang lulus verifikasi berkas ini nantinya yang akan bertarung di Pemilihan Umum raya (Pemira) USU pada Desember mendatang.

Ada pun tiga pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tersebut adalah  M. Iqbal Harefa dan M. Rasyid Waruwu yang diusung oleh Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) RABBANI, Mar’ie M. Abduh Rambe dan Arnold Sonni Arista Sembiring yang diusung oleh KAM MADANI, kemudian Nazri Ahsani dan Raja Fanny Fatahillah melalui jalur independen.

Sebelumnya ada empat Paslon yang mendaftar dan satu Paslon lainnya yang tidak lulus verifikasi Berkas yaitu Hendra Boang Manalu dan Fahrul Rozi Panjaitan melalui jalur independen. Hingga pada Sabtu Kemarin KPU USU memutuskan tiga Paslon yang lulus verifikasi berkas.

Riza Syachputra selaku Ketua KPU USU berharap agar Pemira tahun ini “Kita sama-sama menjaga kondusifitas dalam pertarungan nanti dan juga sama-sama menjaga stabilitas kita menuju pemira nanti” katanya.

KPU USU sendiri tidak menargetkan berapa Paslon yang mendaftar untuk Pemira USU tahun ini. Riza bersyukur ada empat Paslon yang mendaftar meskipun hanya ada tiga Paslon yang lulus “Kami bersyukur ada Paslon yang mendaftar dari awal memang kami tidak menargetkan” pungkasnya.



Reporter : Fadhil Muzakkir

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...