![]() |
Aksi damai di Besitang |
Gardamedia.org - Pada Kamis (4/10) Ratusan umat Islam terdiri dari berbagai ormas Islam dan OKP yang tergabung
dalam forum silaturahmi umat Islam se kecamatan Besitang melakukan aksi damai tolak PROSTITUSI, Peredaran narkoba dan perjudian serta segala bentuk
kemaksiatan di Besitang.
Masa yang di
dominasi oleh kaum emak-emak dan tokoh masyarakat serta ulama ini berkumpul di pelataran
mesjid raya Besitang untuk memulai kegiatan aksi damai. Dalam kesempatan
tersebut ketua forum silaturahmi umat Islam, bapak Aeri didampingi oleh ketua
MUI, Ketua DMI, ketua FKPPI dan ormas lainnya menyerahkan petisi atau himbauan hasil
dari musyawarah anggota forum silaturahmi umat Islam Besitang kepada kapolsek,
camat, dan koramil kecamatan Besitang.
Ratusan masa
bergerak menuju tempat-tempat yang diyakini menyediakan minuman keras (miras)
dan wanita pekerja seks komersial dengan menggunakan mobil bak terbuka disertai
kendaraan roda dua sambil melakukan orasi-orasi
dalam rangka memberi semangat dan mengajak masyarakat yang melintas
untuk ikut dalam rombongan aksi damai.
Sesampainya di
lokasi, masa yang diwakili oleh pemuka agama dan tokoh masyarakat menempel
surat himbauan dan menyerahkan secara langsung kepada pengelola tempat hiburan
alam untuk segera menghentikan praktik maksiat. Tampak hadir mendampingi camat
Ibnu Hajar dan kapolsek MI Saragih Besitang.
Lokasi yang
diperkirakan mencapai 14 titik yang terdiri dari Bukit Tangga, Bukit Selamat,
dan Halaban. Pada masing-masing titik tempat hiburan malam, masa aksi
didampingi kepala dusun atau kepala lingkungan setempat. Lokasi yang paling
berdampak dari kegiatan prostitusi dan perjudian di desa Bukit Selamat hampir
di sepanjang jalan Medan-Banda Aceh ini berdiri warung remang-remang dan hotel
yang sangat megah, biasanya masyarakat menyebutnya hotel AKR. Tempat-tempat
tersebut disinyalir menyediakan wanita pekerja seks komersial.
Pada kesempatan
yang sama, masa melakukan orasi di depan hotel dan warung remang-remang
tersebut meminta agar pengelola segera menghentikan praktik-praktik
kemaksiatan. Kalau tidak mau tempat ini mendapat musibah dan murka Allah SWT.
Jeffri Wanda
S.I.P yang ditunjuk sebagai orator aksi mewakili masyarakat peserta aksi
menyampaikan dan meminta agar semua pihak yang berwenang segera bertindak. Jangan
sampai masyarakat bertindak masing-masing yang menimbulkan kerusakan di luar
kendali kita. Dalam kesempatan yang sama, Jeffri juga meminta kepada gubernur
Edy Rahmayadi yang juga merupakan orang Besitang untuk segera menutup tempat-tempat
prostitusi tersebut yang jelas-jelas tidak memiliki izin dan bukan dari warga
Besitang.
Sebelum
membubarkan diri, masa aksi memberikan waktu selama 7 hari kepada pihak
pengelola dan pemerintah untuk menutup dan menghentikan segala bentuk kemaksiatan
seperti perjudian, praktik prostitusi serta peredaran narkoba. Kalau tidak maka
masa berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar.
Penulis: Jefri
Wanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar