Senin, 08 Oktober 2018

UMAT ISLAM MINTA GUBERNUR EDY TUTUP PRAKTIK PROSTITUSI DI BESITANG


Aksi damai di Besitang



Gardamedia.org - Pada Kamis (4/10) Ratusan umat Islam terdiri dari berbagai ormas Islam dan OKP yang tergabung dalam forum silaturahmi umat Islam se kecamatan Besitang melakukan aksi damai  tolak PROSTITUSI, Peredaran narkoba dan perjudian serta segala bentuk kemaksiatan di Besitang.

Masa yang di dominasi oleh kaum emak-emak dan tokoh masyarakat serta ulama ini berkumpul di pelataran mesjid raya Besitang untuk memulai kegiatan aksi damai. Dalam kesempatan tersebut ketua forum silaturahmi umat Islam, bapak Aeri didampingi oleh ketua MUI, Ketua DMI, ketua FKPPI dan ormas lainnya menyerahkan petisi atau himbauan hasil dari musyawarah anggota forum silaturahmi umat Islam Besitang kepada kapolsek, camat, dan koramil kecamatan Besitang.

Ratusan masa bergerak menuju tempat-tempat yang diyakini menyediakan minuman keras (miras) dan wanita pekerja seks komersial dengan menggunakan mobil bak terbuka disertai kendaraan roda dua sambil melakukan orasi-orasi  dalam rangka memberi semangat dan mengajak masyarakat yang melintas untuk ikut dalam rombongan aksi damai.

Sesampainya di lokasi, masa yang diwakili oleh pemuka agama dan tokoh masyarakat menempel surat himbauan dan menyerahkan secara langsung kepada pengelola tempat hiburan alam untuk segera menghentikan praktik maksiat. Tampak hadir mendampingi camat Ibnu Hajar dan kapolsek MI Saragih Besitang.

Lokasi yang diperkirakan mencapai 14 titik yang terdiri dari Bukit Tangga, Bukit Selamat, dan Halaban. Pada masing-masing titik tempat hiburan malam, masa aksi didampingi kepala dusun atau kepala lingkungan setempat. Lokasi yang paling berdampak dari kegiatan prostitusi dan perjudian di desa Bukit Selamat hampir di sepanjang jalan Medan-Banda Aceh ini berdiri warung remang-remang dan hotel yang sangat megah, biasanya masyarakat menyebutnya hotel AKR. Tempat-tempat tersebut disinyalir menyediakan wanita pekerja seks komersial.

Pada kesempatan yang sama, masa melakukan orasi di depan hotel dan warung remang-remang tersebut meminta agar pengelola segera menghentikan praktik-praktik kemaksiatan. Kalau tidak mau tempat ini mendapat musibah dan murka Allah SWT.

Jeffri Wanda S.I.P yang ditunjuk sebagai orator aksi mewakili masyarakat peserta aksi menyampaikan dan meminta agar semua pihak yang berwenang segera bertindak. Jangan sampai masyarakat bertindak masing-masing yang menimbulkan kerusakan di luar kendali kita. Dalam kesempatan yang sama, Jeffri juga meminta kepada gubernur Edy Rahmayadi yang juga merupakan orang Besitang untuk segera menutup tempat-tempat prostitusi tersebut yang jelas-jelas tidak memiliki izin dan bukan dari warga Besitang.

Sebelum membubarkan diri, masa aksi memberikan waktu selama 7 hari kepada pihak pengelola dan pemerintah untuk menutup dan menghentikan segala bentuk kemaksiatan seperti perjudian, praktik prostitusi serta peredaran narkoba. Kalau tidak maka masa berjanji akan melakukan aksi yang lebih besar.



Penulis: Jefri Wanda



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...