Pada masa pemerintahan presiden Soekarno, tgl 28 oktober ditetapkan
sebagai hari sumpah pemuda melalui keputusan presiden nomor 316 tahun 1959
tanggal 16 desember 1959. Tanggal ini di tetapkan berdasarkan latar belakang
para pemuda bersatu untuk memerdekakan Indonesia dari para penjajah.
Merdeka!!!
Satu kata yang begitu sakral di
masa perjuangan rakyat Indonesia untuk
melepaskan diri dari belenggu
penjajahan. Perjuangan pun berbuah manis,
pada tanggal 17 agustus 1945 akhirnya kemerdekaan
kita raih. Jauh sebelum tahun
1945, upaya kemerdekaan telah dilakukan
para pemuda Indonesia. Sebelum proklamasi diikrarkan perjuangan pemuda sangat
penting dalam sejarah Indonesia.
Saat mulai dibentuknya tri
koro darmo, yang menjadi wadah awal dari perhimpunan pemuda- pemuda di
Indonesia. Perhimpunan ini dibentuk tanggal 7 maret 1915 yang anggotanya adalah hasil menjaring para
pelajar yang ada di sekolah- sekolah daerah jawa. Tri koro darmo atau dalam
arti sakti,bukti dan bakti menginginkan perubahan atas kondisi yang di alami
Indonesia saat itu. Para pemuda melakukan kongres atau pertemuan untuk
menyatukan suara, menyebarkan ke banyak kalangan akan pentingnya peran pemuda dalam sebuah kemerdekaan. Pada
kongres pertama ini para pemuda yang dikumpulkan belum mendapatkan hasil yang maksimal
karena masih timbulnya ego-
ego antar pemuda yang berasal dari daerah- daerah di seluruh Indonesia. Kongres ini berlangsung pada 30 April sampai 2 Mei 1926.
Lalu
mereka sadar bahwa ego kedaerahan itu
akan mempersulit Indonesia untuk mencapai tujuannya bersatu dan berjuang melawan penjajah. 27 sampai 28 Oktober
1928 kebanggaan dan rasa senasib para
pemuda sebagai pilar bangsa menjadikan mereka berkumpul kembali untuk melakukan
kongres kedua. Disini di bentuk kepanitiaan, dipilihlah Sugondo Djojo Puspito dari PPPI
sebagai ketua panitia dalam kongres kedua ini. Mereka berkumpul di Jakarta atau
yang dulu dikenal sebagai Batavia. Deklarasi dilakukan dan muncul lah istilah “sumpah
pemuda” yang hasil dari kongres ini isinya.
Kami
poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah
Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Pemuda
sekarang, bangga dengan perjuangan para pemudan zaman dulu. Sejarah yang
tercipta menjadikan
hari sumpah pemuda menjadi hari yang begitu penting hingga saat ini. Namun, apa
yang bisa kita kontribusikan di hari para pemuda ini? Yah pertanyaan yang
seharusnya kita tanya pada diri sendiri, sudah sejauh mana pengorbanan atau
kontribusi kita pada bangsa ini? Itulah
yang di harapkan para pejuang kita, dimana penerusnya tetap melanjutkan semangat
perjuangan yang saat ini bisa di wujudkan dengan semangat berkontribusi pada
bangsa.
Tetapi
saat ini banyak sekali para pemuda yang lupa akan jasa- jasa para pahlawan.
Tidak ada tergambar kepribadian
untuk menjaga bangsa namun malah menghancurkan bangsa. Sebetulnya kontribusi apa
yang perlu kita wujudkan untuk
meneruskan semangat para pejuang yang telah mendahului kita?
Kontribusi, kata inilah yang harus
kita sertakan di setiap langkah kita terutama para pemuda, semangat
berkontribusi ini bisa kita wujudkan
dengan belajar yang sungguh- sungguh untuk meningkatkan kualitas diri,
agar mampu bersaing di kancah internasional. Intinya pendidikan sebagai salah
satu penyedia edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Namun di
saat ini masih banyak sekali kita temukan kecacatan dalam dunia pendidikan
Indonesia. Ini lah yang jadi tugas besar kita semua bersama- sama meningkatkan
kualitas pendidikan Indonesia.
Yang
kedua, kontribusi yang perlu kita lakukan sebagai pemuda bangsa ialah bersatu.
Jangan sampai karna hal- hal kecil kita menjadi terpecah belah. Masyarakat jangan mudah dibohongi dan terpengaruh dengan
isu-isu yang belum jelas kebenarannya. apalagi saat ini sangat marak terjadi
pemeberitaan informasi yang tidak jelas kebenarannya, yang kita kenal sekarang
dengan istilah hoax. Hoax ini juga menjadi tugas
kita bersama, untuk membasminya agara tidak muncul lagi berita yng dapat
memecah belah kita semua. Karena negeri yang kaya tergantung pada kualitas pemudanya.
Berikutnya pemuda yang diharapkan bangsa saat ini adalah kepeloporan
pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara harus dipertahankan sebagai generasi
penerus yang memiliki jiwa pejuang, perintis dan kepekaan terhadap sosial, politik dan lingkungan. Hal ini dibarengi pula oleh
sikap mandiri, disiplin, dan memiliki sifat yang bertanggungjawab, inovatif,
ulet, tangguh, jujur, berani dan rela berkorban dengan dilandasi oleh semangat
cinta tanah air.
Penulis: Munir Suteja
Penulis: Munir Suteja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar