Senin, 29 Oktober 2018

Suarakan Muda mu, Lewat Sumpah Pemuda




Pada masa pemerintahan presiden Soekarno, tgl 28 oktober ditetapkan sebagai hari sumpah pemuda melalui keputusan presiden nomor 316 tahun 1959 tanggal 16 desember 1959. Tanggal ini di tetapkan berdasarkan latar belakang para pemuda bersatu untuk memerdekakan Indonesia dari para penjajah.
Merdeka!!! Satu kata yang begitu sakral di masa perjuangan rakyat Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Perjuangan pun berbuah manis, pada tanggal 17 agustus 1945 akhirnya kemerdekaan kita raih. Jauh sebelum tahun 1945, upaya kemerdekaan telah dilakukan para pemuda Indonesia. Sebelum proklamasi diikrarkan perjuangan pemuda sangat penting dalam sejarah Indonesia.

Saat mulai dibentuknya tri koro darmo, yang menjadi wadah awal dari perhimpunan pemuda- pemuda di Indonesia. Perhimpunan ini dibentuk tanggal 7 maret 1915 yang anggotanya adalah hasil menjaring para pelajar yang ada di sekolah- sekolah daerah jawa. Tri koro darmo atau dalam arti sakti,bukti dan bakti menginginkan perubahan atas kondisi yang di alami Indonesia saat itu. Para pemuda melakukan kongres atau pertemuan untuk menyatukan suara, menyebarkan ke banyak kalangan akan pentingnya  peran pemuda dalam sebuah kemerdekaan. Pada kongres pertama ini para pemuda yang dikumpulkan belum mendapatkan hasil yang maksimal karena masih timbulnya ego- ego antar pemuda yang berasal dari daerah- daerah di seluruh  Indonesia. Kongres ini berlangsung pada 30 April sampai 2 Mei 1926.

Lalu mereka sadar  bahwa ego kedaerahan itu akan mempersulit Indonesia untuk mencapai tujuannya bersatu  dan berjuang melawan penjajah. 27  sampai 28 Oktober 1928  kebanggaan dan rasa senasib para pemuda sebagai pilar bangsa menjadikan mereka berkumpul kembali untuk melakukan kongres kedua. Disini di bentuk kepanitiaan, dipilihlah Sugondo Djojo Puspito dari PPPI sebagai ketua panitia dalam kongres kedua ini. Mereka berkumpul di Jakarta atau yang dulu dikenal sebagai Batavia. Deklarasi dilakukan dan muncul lah istilah “sumpah pemuda” yang hasil dari kongres ini isinya.

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Pemuda sekarang, bangga dengan perjuangan para pemudan zaman dulu. Sejarah yang tercipta menjadikan hari sumpah pemuda menjadi hari yang begitu penting hingga saat ini. Namun, apa yang bisa kita kontribusikan di hari para pemuda ini? Yah pertanyaan yang seharusnya kita tanya pada diri sendiri, sudah sejauh mana pengorbanan atau kontribusi kita pada bangsa ini?  Itulah yang di harapkan para pejuang kita, dimana penerusnya tetap melanjutkan semangat perjuangan yang saat ini bisa di wujudkan dengan semangat berkontribusi pada bangsa.

Tetapi saat ini banyak sekali para pemuda yang lupa akan jasa- jasa para pahlawan. Tidak ada tergambar kepribadian untuk menjaga bangsa namun malah menghancurkan bangsa. Sebetulnya kontribusi apa yang perlu kita wujudkan  untuk meneruskan semangat para pejuang yang telah mendahului kita?

Kontribusi, kata inilah yang harus kita sertakan di setiap langkah kita terutama para pemuda, semangat berkontribusi ini bisa kita wujudkan  dengan belajar yang sungguh- sungguh untuk meningkatkan kualitas diri, agar mampu bersaing di kancah internasional. Intinya pendidikan sebagai salah satu penyedia edukasi bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Namun di saat ini masih banyak sekali kita temukan kecacatan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ini lah yang jadi tugas besar kita semua bersama- sama meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Yang kedua, kontribusi yang perlu kita lakukan sebagai pemuda bangsa ialah bersatu. Jangan sampai karna hal- hal kecil kita menjadi terpecah belah. Masyarakat jangan mudah dibohongi dan terpengaruh dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. apalagi saat ini sangat marak terjadi pemeberitaan informasi yang tidak jelas kebenarannya, yang kita kenal sekarang dengan istilah hoax. Hoax ini juga menjadi tugas kita bersama, untuk membasminya agara tidak muncul lagi berita yng dapat memecah belah kita semua. Karena negeri yang kaya tergantung pada kualitas pemudanya.

Berikutnya pemuda yang diharapkan bangsa saat ini adalah  kepeloporan pemuda dalam pembangunan bangsa dan negara harus dipertahankan sebagai generasi penerus yang memiliki jiwa pejuang, perintis dan kepekaan terhadap sosial, politik dan lingkungan. Hal ini dibarengi pula oleh sikap mandiri, disiplin, dan memiliki sifat yang bertanggungjawab, inovatif, ulet, tangguh, jujur, berani dan rela berkorban dengan dilandasi oleh semangat cinta tanah air.


Penulis: Munir Suteja




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...