Bagi setiap orang, menjadi seseorang
yang memiliki banyak keahlian merupakan sebuah impian. Namun impian tersebut
tampak ada bagi Reggy Nouvan si anak muda berasal dari Medan, hal itu merupakan
sebuah kenyataan. Mahasiswa stambuk 2014 Program Studi Teknik Industri
Universitas Sumatera Utara yang akrab disapa Reggy ini tak henti-hentinya
menambah prestasi. Baru saja dirinya menjadi pemateri dalam kegiatan pelatihan Character Design yang diselenggarakan
oleh On The Stage Indonesia. Reggy dalam kesehariannya berprofesi sebagai
seorang komikus. Di media sosial Instagram dirinya dikenal sebagai Komikus
Kolorman dengan akun instagramnya (@reggykolor). Kolorman merupakan salah satu
karakter komik yang diciptakannya yang berhasil menghibur dan mendapatkan
apresiasi masyarakat Medan hingga followesnya
kini telah mencapai tiga belas ribu orang. Kolorman merupakan seorang
karakter komik yang di buat oleh Reggy dengan penampilan bertubuh cukup coklat,
memakai celana dalam motif polkadot, dan menggantungkan celana pendek di
kepalanya. Kulit Kolorman yang cukup coklat dan model rambut Kolorman saat
tidak berubah menjadi Kolorman sekilas merepresentasikan sosok Reggy yang
berkulit coklat dan berambut acak-acakan. Selain Kolorman, Reggy juga
berkesempatan menggambar maskot beberapa instansi seperti maskot Indonesia
Youth Icon dan Maskot Fakultas Teknik USU.
Tidak hanya komik strip digital
saja, Reggy juga turun dalam dunia desain grafis. Dalam dunia desain grafis, dirinya
cukup sering dipercayakan untuk mendesain proposal atau layout dari sebuah
perusahaan. Tidak jarang juga dirinya mendesain logo-logo dan poster dari
beberapa instansi dan kegiatan. Desain yang dihasilkan oleh Reggy juga sangat
mendapat respon positif sehingga banyak dari pihak-pihak yang bekerjasama
dengan Reggy tetap melakukan kerjasama dan masih dipergunakan hingga sekarang
oleh beberapa instansi. Selain desain grafis dalam dua dimensi, Reggy juga
mahir mendesain produk dalam tiga dimensi. Desain produk tiga dimensi miliknya
ini juga kerap digunakan dimana-mana. Salah satu dari desain produk tiga
dimensi miliknya yaitu desain tangki minyak kelapa sawit yang diberi nama
‘Tangki Minyak Kelapa Sawit CST’, dipakai oleh Pabrik Kelapa Sawit PT. Peputra
Supra Jaya Pelalawan Riau. Kini tangki minyak tersebut telah dibangun sesuai
dengan desain tiga dimensi yang Reggy ciptakan.
Reggy terus berinovasi dalam hal
menciptakan sebuah produk baru. Dirinya memang merupakan seorang komikus, tapi
Reggy juga tak lupa menerapkan apa yang dipelajarinya di perkuliahannya di
Program Studi Teknik Industri Universitas Sumatera Utara. Reggy bersama
teman-temannya pernah memenangkan sebuah ajang berskala internasional di
Jakarta yang diadakan oleh INNOPA dan Universitas Mercu Buana, yaitu
International Young Inventor Awards ke-empat. Dalam ajang ini, mereka berhasil
memenangkan juara utama dengan produk ciptaan mereka yaitu kompor yang ramah
lingkungan. Kompor tersebut dipatenkan atas nama mereka dan berhasil melampaui
inventor-inventor lain dari mancanegara. Kesuksesan Reggy ini menjadikannya
sebagai salah satu inventor terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.
Segala kemampuan yang dimiliki oleh
Reggy di manfaatkannya menjadi seorang
Entrepreneur. Pengalamannya di bidang industri kreatif komik strip digital dan
desain grafis dua dimensi maupun tiga dimensi serta pengalamannya dalam
menciptakan produk-produk inovasi memunculkan keahlian bisnisnya yang
terpendam. Dirinya menjadi mampu menciptakan ide-ide bisnis kreatif yang mampu
bersaing dengan orang banyak. Reggy kerap mengasah ide-ide kreatif dalam
berbisnis miliknya ini dalam berbagai ajang bisnis kreatif, dan terbukti bahwa
pemikiran-pemikiran milik Reggy mampu bersaing dari banyaknya ajang yang dia menangkan.
Beberapa diantaranya adalah dia berhasil menjadi juara ketiga dalam Business
Plan Competition pada Industrial Creative Festival (ICFEST) 2017 yang
diselenggarakan UIN-SUSKA Riau di Pekanbaru. Lalu menjadi finalis pada Business
Model Competition di Entrepreneurial Day 2017 oleh IPB di Bogor. Dan juga
menjadi finalis dalam Industrial on Small & Medium Enterprise Competition
2017 oleh Universitas Brawijaya di Malang. Selain itu, dalam karirnya sebagai
Entrepreneur Reggy juga kerap menjadi pembicara dalam beberapa acara seperti
Al-Ahmadi Award 2017 yang diselenggarakan oleh Batam Pos di Batam dan acara
Pengembangan Kapasitas Usaha UMKM “Solusi Usaha Alternatif’ oleh PT. PNM
(Pemodalan Nasional Madani) di Medan.
Namun, diluar segala prestasi dan
keahliannya yang begitu banyak, Reggy tidak besar kepala dan menjadi pribadi
yang angkuh. Dirinya tetap menjaga pribadi yang rendah hati dan senang berbagi.
Terbukti dari banyaknya dirinya menerima tawaran untuk menjadi pemateri dan
pembicara dalam pelatihan-pelatihan yang memerlukan keahliannya. Reggy tidak
pernah meminta biaya atau mematok harga ketika diminta untuk menjadi pemateri
dan pembicara. Hal ini juga dapat terlihat dari pelatihan-pelatihan yang
dibawakan oleh Reggy rata-rata memiliki harga tiket yang murah, tidak ada yang
diatas tiga puluh lima ribu rupiah. Harga ini tentu saja sangat murah
dibandingkan segala ilmu dan servis yang ditawarkan. Bahkan banyak diantaranya
yang tidak memiliki harga tiket alias gratis. Bahkan dari wawancara dengan
Reggy sendiri, dirinya sangat menyenangi bila mendapatkan tawaran untuk
melakukan pelatihan menggambar gratis yang ditujukan untuk berbagi kepada
sesama. Banyaknya pelatihan amal dalam menggambar yang dilakukannya ini membuat
dirinya disebut komikus dermawan oleh para komikus lainnya.
Peran Reggy dalam memberikan dampak
positif kepada masyarakat tentu saja tidak hanya sampai disitu saja. Dirinya
juga kerap menciptakan ilustrasi ilustrasi komik yang memberikan edukasi kepada
masyarakat. Ilustrasi-ilustrasi edukasi tersebut biasanya berisi ajakan-ajakan
untuk berubah pada masyarakat yang cenderung masih banyak melakukan kesalahan.
Dalam pelatihan-pelatihan menggambar yang dibawakannya juga dia sering
memberikan pesan - pesan kepada komikus-komikus pemula yang ingin meniti karir
seperti dirinya. Beberapa dari wejangannya adalah; “Kalau ada yang bilang
menggambar komik digital itu harus punya wacom
(alat menggambar pada komputer atau laptop) atau alat yang bagus itu salah ya.
Aku cuma pakai mouse. Kalau enggak
ada mouse, pakai kertas biasa,
pensil, sama mesin fotokopi. Tinggal gambar dikertas, terus scan. Enggak perlu
mahal-mahal.”, lalu ada juga “Kalau kita punya ilmu, jangan takut untuk dibagi.
Ibarat pensil, kalau enggak diraut pasti tumpul. Ilmu kalo enggak dibagi juga
pasti nanti bakal tumpul.”. Inspirasi inspirasi yang diberikannya ini
menjadikan dirinya dianggap sebagai Influencer
oleh para komikus muda di Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar