Senin, 28 Mei 2018

Pembuktian yang Membuahkan Hasil




Status sebagai seorang mantan Santri adalah sebuah hal yang tabu di masyarakat untuk mengikuti sebuah kompetisi Male Peagent, oleh karena itu Rangga berusaha membuktikan bahwa seorang mantan Santri juga mampu menjadi Mister Teen Indonesia Sumatera Utara 2018

Kompetisi agaknya sudah menjadi hal biasa bagi laki-lakiberparas manis ini. SejakSMAia telah mengikuti berbagai perlombaan. Kini, saat dirinya telah menyandang status mahasiswa, prestasi yang diraihnya terus bertambah.

Ia adalah Rangga Satria Kuga Pamungkas mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan ManajemenUSU Angkatan 2017. Saat ini Rangga berhasil menjadi perwakilan Sumatera Utara dalam kompetisi Mister Teen Indonesia tahun 2018 yang dinobatkan pada bulan Maret tahun 2018 lalu di PIA hotel Pandan. Kompetisi ini diikuti oleh Sembilan finalis yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Sumatera Utara.Rangga berhasil mengalahkan delapan kontestan lainnya karena mampu mengaplikasikan 3B (Brain,Beauty and Behavior) yang menjadi standar penilaian menjadi seorang pemenang dalam dirinya dan juga mampu memberikan dampak positif kepada remaja seusianya.

Bagi Rangga, kompetisi tak bertujuan untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah yang terbaik. Namun, menurutnya kompetisi merupakan tolak ukur untuk dapat menilai dirinya sendiri. Sudah sejauh mana pembelajaran yang ia lakukan, pencapaiannya, dan apakah ia sudah sampai pada titik maksimal atau belum.

Saat ini Rangga tengah mempersiapkan diri untuk berlombameraih gelar Mister Teen Indonesia Tahun 2018 yang akan berlangsung bulan Agustus tahun 2018 mendatang di Jambi. Hal ini dibuktikan dengan bergabungnya Rangga bersama Potret Squad Academy (PSA), yang merupakan suatu Lembaga untuk membantu mempersiapkan diri menuju perlombaan nasional. Adapun pelatihan yang diikutinya adalah Grooming, Personal Branding, Personal Motivation, Catwalk, Photoshoot, Public Speaking, English Class, Fashion Stylist, dan Talent.

“Inilah bentuk keseriusan Rangga untuk menjadi wakil Sumatera Utara di ajang Nasional,” ujarnya.
Ranggasendiri mulai mengikuti kompetisiseperti ini sejak masuk kuliah. Adapun kompetisi pertamanya adalah pemilihan Duta Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tahun 2017. Saat itu Rangga tidak berhasil menjadi pemenang utama. Karena ia belum memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih. Ditambah lagi Rangga merupakan lulusan Pondok Pesantren yang kental akan nilai-nilai keislaman. Sehingga sangat bertolak belakang dengan kepribadian yang dimilikinya.

Namun satu pelajaran yang dapat diambil olehnya adalah ia mampu keluar dari zona nyamandan mampu membuktikan bahwa lulusan pesantren juga mampu bersaing dengan lulusan biasa dalam ajang pemilihan Duta Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Tahun 2017 .Ketertarikannya pada kompetisi tersebut dilanjutkan hingga kini dirinya menyandang status Mister Teen Indonesia Sumatera Utara 2018.

Tidak hanya berprestasi di bidang Male Peagent saja. Baru-baru ini Rangga juga ikut berperan dalam film Romansa Danau Toba yang akan tayang bulan Agustus mendatang. Film ini diproduksi oleh Paramitha Production. Yang bercerita tentang remaja dan keindahan alam Danau Toba. Pada film tersebut Rangga mendapatkan bagian sebagai peran pendukung utama.

Bagi Rangga, setiap prestasi yang diraihnya membanggakan karena masing-masing menyisakan cerita tersendiri. Salah satunya saat ia ikut kompetisi Mister Teen Indonesia Sumatera Utara 2018.

Saat itu, ia masih belum paham akan kegiatan Mister Teen. Yang ada dipikirannya hanyalah berusaha dan terus berdoa. Ia menghabiskan hampir satu bulan untuk mengikuti tahap seleksi. Mulai dari seleksi tingkat kabupaten, lalu provinsi, hingga akhirnya akan berlomba di tingkat nasional.

Dari berbagai pengalaman yang dilaluinya itulah Rangga merasa selalu perlu mengikuti kompetisi lagi dan lagi. Menurutnya, jika ia tidak mengikuti perlombaan, ia tidak bisa mengasah kemampuan dirinya.

Ibarat dirinya sebuah pisau yang bisa selalu tajam karena terus dipakai dan diasah. “Kita enggak tau  bagaimana potensi kita jika kita tidak mengujinya,” ujar Rangga.

Rangga aktif di banyak organisasi sehingga terkadang ia merasa kesulitan untuk membagi waktunya. Namun, ia tetap mengutamakan kuliah dan ibadah. Untuk organisasi dan kegiatan lainnya, ia berusaha membagi waktu dan membuat skala prioritas. “Sibuknya itu sampai setiap hari lari-lari gitu, ngejar rapat organisasi, pelatihan untuk nasional, kuliah dan ngerjain tugas. Tapi dari semuanya Rangga berusaha untuk tetap menjaga ibadah agar tidak tertinggal,” cerita Rangga sambil tertawa kecil.

Terakhir Rangga katakan semua prestasi yang didapatnya tidak lepas dari doa orang tua, maka dari itu jika ingin melakukan sesuatu ada baiknya meminta restu dan doa dari orang tua, karena hal tersebut otomatis akan menjadi kekuatan diri kita.


oleh : Mhd. Renu Fatahillah - Adler Publisher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...