Kecintaan yang mendalam terhadap
kearifan lokal bukanlah sesuatu yang dimiliki setiap orang. Apalagi melihat
realitas di lapangan bahwa dewasa ini kita semakin terhanyut dalam derasnya
arus modernisasi yang menawarkan budaya Barat yang dianggap lebih keren dan
menarik bagi sebahagian orang.
Tetapi tidak bagi
Ainal Syabri, pria kelahiran Padang Panjang, 7 Januari 1997 ini begitu
mencintai budaya lokalnya, yaitu budaya Minangkabau. Dengan berbagai usaha ia
mempromosikan budaya Minangkabau lewat prestasi-prestasi cemerlangnya di bidang
seni tari dan seni musik, serta partisipasinya dalam banyak kegiatan kebudayaan
sebagai pelatih maupun pelakon.
Kecintaannya terhadap budaya
Minangkabau telah terlihat sejak ia kecil, suara-suara merdu yang dihasilkan
berbagai ragam alat musik tradisional khas Minangkabau membuat tubuh Ainal
bergoyang penuh rasa suka cita. Sejak kecil pula ia mulai mempelajari cara
memainkan alat-alat musik tersebut, yang membuatnya semakin jatuh cinta lebih
dalam pada budaya Minangkabau. Saat ini Ainal dapat memainkan dengan fasih
instrumen musik tradisional Minangkabau seperti talempang, bansi, randai,
saluang, gandang, dan masih banyak lagi.
Ainal juga menorehkan banyak
prestasi melalui budaya Minangkabau sejak ia kecil. Mulai dari menjadi penampil
istimewa di Thailand bersama Sanggar Nan Gombang, menjadi salah satu perwakilan
Indonesia dalam Indonesia Malaysia Thailand – Growth Triangle (IMT-GT)
festival, meraih juara terbaik 1 di festival Komposisi Musik pada pekan Budaya
Sumatera Barat, dan masih banyak lagi. Ainal juga selalu ikut meramaikan
Pagelaran Budaya Minangkabau yang diadakan setiap tahun di auditorium
Universitas Sumatera Utara.
Bagi Ainal, budaya Minangbakau
sendiri adalah hal yang memberinya banyak kesempatan dan pengalaman baru. Saat
ditanya tentang efek yang ia ingin orang lain rasakan, Ainak berkata ia ingin budaya
Minangkabau dikenal luas. “ketika kita memperkenalkan suatu budaya, maka
masyarakat akan tahu dan mengerti, sehingga kita dapat melestarikannya” ujar
mahasiswa semester 6 jurusan Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara ini. Ia berharap budaya Minangkabau dilestarikan oleh
pemuda-pemudi tempat budaya itu berasal.
Eileen Publisher
Tidak ada komentar:
Posting Komentar