Rabu, 29 November 2017

PEMA USU: Pekan Olahraga sebagai Acara Unggulan

Opening Ceremony

Penyerahan Hadiah
Gardamedia.org- Medan, (29/10) Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (PEMA USU) mengadakan acara pekan olahraga (USU Sport War) pada tanggal 20-27 November lalu. Acara ini di buka pada jam 10:00 WIB di GOR cikal USU. Adapun rangkaian acaranya adalah  pembukaan oleh Master Ceremony (MC) dilanjut dengan kata sambutan wakil presiden PEMA USU, dan Dilanjut dengan kata sambutan oleh wakil rektor II USU sekaligus meresmikan pembukaan USU Sport War secara simbolik.

Acara ini bertemakan “Muda berkarya Melalui Olahraga”. Adapun tujuan diadakan acara ini adalah untuk meningkatkan jiwa berkarya mahasiswa baik di bidang akademik maupun olahraga.  Peksn olahraga ini juga merupakan salah satu program kerja (progja) unggulan presiden dan wakil presiden pemerintahan mahasiswa USU.

Adapun cabang olahraga yang dilombakan pada acara ini adalah Futsal putra/putri, Basket putra/putri, Voly Putra/putri, Tenis meja tunggal dan ganda Putra/putri, Tennis Lapangan Putra/putri, Badminton tunggal dan ganda putra/putri. Dimas selaku ketua panitia mengungkapkan mahasiswa USU sangat antusian dalam acara ini, dilihat dari setiap fakultas yang turut berpartisipasi dalam setiap cabang lomba. Dalam perlombaan ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU meraih juara umum pada acara ini.

Dimas selaku ketua panitia menambahkan, ia berharap dengan adanya acara ini silaturahmi tiap fakultas lebih erat lagi dan munculnya atlit yang mengharumkan nama USU di turnamen berskala regional, nasional maupun internasional.

Kamis, 23 November 2017

My Campaign: Lindungi Kami dari Kejahatan Seksual !

  

  

Aksi Simpatik Anak Untuk Memerangi Kejahatan Seksual

Medan, 14 Nopember 2017.  Kekerasan pada anak dan perempuan menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang dan perlindungan anak-anak di Sumatera Utara. Kekerasan anak dan perempuan sudah mencapai tahap darurat dan membutuhkan tindakan dan partisipasi semua pihak untuk memeranginya.

Sampai dengan Nopember 2017,   data  kekerasan pada anak dan perempuan di Sumatera Utara  yang dikeluarkan Kemeneg PP mencapai 802 kasus dengan jumlah korban sebanyak 906 orang, dengan rincian laki-laki 201 korban dan perempuan 705 korban. Jenis kekerasan yang dialami meliputi  kekerasan  fisik, psikis, seksual,  penjualan manusia (trafiking), penelantaran dan eksploitasi.

Berdasarkan data Kemeneg PP , Kejahatan seksual menempati peringkat utama dengan jumlah korban anak  usia dibawah 18 tahun mencapai  343 orang.

Kondisi ini membuat sekelompok anak-anak yang berasal dari beberapa wilayah di Sumatera Utara , seperti Medan, Binjai dan Deli Serdang  bersama Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (YKKSP)  dan Child Right Coalition (CRC) Asia  dan dukungan sejumlah kelompok komunitas pemerhati anak dan sosial di Kota Medan, melakukan kegiatan kampanye  bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat  untuk meningkatkan perlindungan bagi  dari  segala bentuk kejahatan seksual, khususnya kelompok remaja dan anak-anak untuk mampu  melindungi dirinya sendiri dari segala  bentuk kejahatan seksual yang mengancam dirinya dengan judul kegiatan : My Campaign: Lindungi Kami dari Kekerasan Seksual !

“Kegiatan ini merupakan  bagian dari hak  anak untuk menyampaikan pendapat  dan partisipasi kelompok anak dan remaja, untuk menyuarakan pandangan dan pendapatnya terkait   kejahatan seksual yang mengancam dirinya. Sangat penting partisipasi  anak-anak dan remaja dalam mendorong perhatian pemerintah dan masyarakat, untuk melindungi mereka dan berani melaporkan kasus kejahatan seksual yang dialami atau mengetahui kasus yang menimpa teman-teman sebayanya”,  demikian  penjelasan Sri Eni Purnamawati direktur Eksekutif Yayasan KKSP  terkait kegiatan ini.

Lebih lanjut  Sri Eni, menyatakan bahwa  terlepas dari data yang ada, menurutnya kasus kejahatan seksual yang menimpa anak dan perempuan,  seperti gunung es yang kemungkinan masih banyak lagi kasus lain yang belum terungkap karena berbagi alasan, seperti  untuk menutupi aib keluarga dan atau ketidak tahuan melakukan pengaduan kasus. Misalnya kejahatan seksual yang terjadi melalui media sosial dan didalam keluarga.

Ketua panitia  pelaksana kegiatan My Campaign; Lindungi Kami dari Kejahatan Seksual!, Mutiara Tria  Ningsih  atau biasa dipanggil dengan sapaan Tia, yang juga mahasiswi  stambuk 2015, Fakultas Teknik, jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Sumatera Utara (USU), mengatakan bahwa sebanyak 100 orang anak dari kelompok-kelompok dampingan Yayasan KKSP  yang berasal dari Binjai, Deli Serdang dan Medan, akan berkumpul di  Taman Rusa-Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU)  Jalan Dr.Mansyur Medan, pada tanggal 19 Nopember 2017, mulai pukul 09.00 WIB sampai selesai. Acara akan diisi dengan kegiatan aksi simpatik diseputaran taman rusa  dan juga diserta pembagian brosur serta diskusi mengenai pencegahan menjadi korban kejahatan seksual.

 “Sudah saatnya anak-anak berani dan mampu  melawan kejahatan seksual  dan mencegah dirinya sendiri dan  membantu rekan-rekan sebayanya untuk tidak menjadi korban kejahatan  seksual. Kemudian, anak-anak memiliki pengetahuan tentang pencegahan diri dari kejahatan seksual,misalnya melaporkan segala bentuk  gejala kejahatan seksual  saat menggunakan media sosial dan berinteraksi dengan orang-orang dekat. Mari perangi kejahatan seksual sekarang juga, dimulai dari kita secara bersama”, ujarnya.


Harapan Tia dengan kegiatan kecil  ini, masyarakat, media, dan pemerintah dapat terus meningkatkan perlindungan bagi anak-anak dari kejahatan seksual agar anak-anak dapat tumbuh kembang dengan baik, untuk menyongsong masa depan yang gemilang.

Oleh :Kelompok Kerja Sosial Perkotaa (KKSP)

Minggu, 19 November 2017

Islamic Fair 2: Menginspirasi Tanpa Batas


Gardamedia.org, Medan- (18/11) Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ad-Dakwah USU bekerjasama dengan Smart Generation Community (SGC) USU serta berkolaborasi dengan 15 Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) USU menyelenggarakan acara tahunan IF (Islamic Fair) yang kedua. Acara ini diselenggarakan selama dua hari, yakni pada tanggal 16-17 November 2017 dengan mengambil tema “Infinity Inpir(act)ion”. Tema ini diangkat dengan maksud agar acara ini dapat menjadi inspirasi dengan aksi yang tanpa batas untuk pemuda-pemuda islam seperti yang dijelaskan oleh Hasan Ashari selaku ketua panitia IF tahun ini.

Jum’at (16/11) Islamic Fair  dimulai dengan persentasi lomba poster, esai, rohis award, dan SGC award di BTBS, disusul dengan SUM (Speak Up Muslimah) dan Seminar Nasional serta di akhir hari ada Longmarch.

Speak Up Muslimah merupakan kegiatan keputrian akbar yang diadakan di Aula FIB USU dengan mengambil tema “Muslimah untuk Indonesia”. SUM ini diisi oleh dr. Fitria Ramadhani S.Pane dan Melya Lestati S.Farm. Tema dari acara ini diangkat karena muslimah merupakan sosok yang menjadi panutan bagi diri sendiri, keluarga, teman-teman, dan anak-anaknya kelak. Menjadi muslimah kekinian dengan tetap melihat pada batas syar'i dan muslimah yang berwirausaha, bekerja, selain dari kegiatan kuliah ataupun berumah tangga serta bermanfaat bagi sesama.

Speak Up Muslimah

Seminar Nasional
Seminar Nasional yang dinarasumberi oleh Ust. Qasim Nursheha, Lc. MA mengusung tema “How to be Great Entrepreneur” diadakan di Mesjid Dakwah USU. Pada seminar ini beliau menjelaskan untuk menjadi seorang pebisnis yang baik didahului dengan menguatkan niat serta tidak ada rasa dengki di dalam hati. Karena saat berusaha akan ada namanya saingan, dengan hadirnya saingan bukan berarti ia menjadi lawan, tetapi saingan hadir untuk menjadikan kita menjadi lebih baik lagi.

Opening Ceremony Islamic Fair


Sabtu (17/11) yang menjadi acara puncakknya dibuka dengan agenda SARASEHAN yang menghadirkan Wira Putra selaku Presiden PEMA USU dan empat Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) USU, dilanjutkan dengan  Konser Suara Hati oleh Uje Bara dengan diiringi  empat band nasyid dari Medan, yaitu Hijra, Nathan, New Nawaitu, dan Zafran. Acara ini ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba.


SARASEHAN bersama Presiden PEMA USU dan Mawapres USU
Konser Suara Hati oleh Uje Bara


“Acaranya bagus, rangkaiannya panjang dan keren, yang paling berkesan itu pada konsernya. Semoga tahun depannya lebih dimewahkan dengan pesertanya lebih banyak dari luar Sumatera, agar acara ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat USU sekitarnya tapi bisa dinikmati oleh mahasiswa dari luar juga”, tutur Novi mahasiswa Universitas Sebelas Maret selaku peserta IF.




Penulis: Fitria Ulfa, Hanifah Siti Aisyah, Ayu Chairil Putri, Nurhanisa.

Rabu, 15 November 2017

USU Resmikan Pembukaan Satu Dekade PIKM 2017


Pembukaan oleh Ibu WR I
Gardamedia.org, Medan- Pameran Ilmiah Kreativitas Mahasiswa (PIKM) kesepuluh resmi dibuka pagi hari tadi (15/11). Pemukulan gong yang dilakukan Prof. Dr. Ir. Rosmayati, M.S selaku Wakil Rektor I bidang akademik, kemahasiswaan dan kealumnian menandakan resminya acara PIKM 2017 yang dilaksanakan di Gedung Pancasila ini sudah dibuka.

Sebelum diresmikan, acara pembukaan PIKM USU 2017 diawali dengan tarian pembukaan. Kemudian dilanjutkan kata sambutan dari ketua panitia dan disusul dengan paduan suara yang diharmonisasikan oleh UKM Ulos USU. Acara yang dilakukan mulai tanggal 15-16 November ini juga dipadati para civitas akademika USU, yakni dosen dan mahasiswa, juga stand yang siap untuk menarik minat pengunjung.

Para pengunjung yang datang di PIKM USU 2017

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini akan diisi dengan berbagai acara menarik mulai dari pameran karya ilmiah, bazar stand ilmiah, poster, fotografi, stand up comedy yang telah dibalut dalam satu-kesatuan lomba dengan total hadiah jutaan rupiah dari pihak birektorat kampus USU.

"Acara ini sangat ini sangat bermanfaat, karena kreatifitas mahasiswa terlihat disini. Kan kita dari berbagai jurusan jadi bisa saling belajar hal-hal yang enggak kita ketahui", tutur Rizky salah seorang pengunjung.


Penulis: Evalia al_hafizh dan team
Dokumentasi: Evalia al_hafizh dan team



Selasa, 14 November 2017

Jadi Pahlawan di Hari Kesehatan


Foto bersama anggota PRASTA dan PMI Medan
Gardamedia.org, Medan- Public Relations Komunikasi Universitas Sumatera Utara (PRASTA) kembali mengadakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November. Acara yang bertajuk “ Everybody Can be Hero, Dari Kita Untuk Semua” bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Medan dan Pema FK USU. Acara sendiri dilaksanakan di Pendopo FISIP USU, pagi hari (14/11).

Acara ini dipandu oleh Hermita Zoly yang kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh ketua acara yaitu Vania Anggelica. Kemudian dilanjutkan dengan sesi donor darah dari PMI Medan dan cek kadar gula darah (CKGD) oleh PEMA FK USU . Sebelum melakukan pemeriksaan, peserta yang didominasi oleh mahasiswa dan staff pegawai FISIP terlebih dahulu melakukan registrasi.

Para peserta melakukan cek kadar gula darah
“Peringatan Hari Kesehatan Nasional ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis FISIP USU ke – 37. Tujuan dari acara ini sendiri yaitu agar orang-orang dapat menjadi pahlawan di hari kesehatan. Dengan donor darah yang dilakukan dapat membantu dan menolong teman-teman dan orang yang membutuhkan. Dari rangkaian acara yang dilakukan, terdapat 75 orang yang berpartisipasi dalam CKGK, sedangkan donor darah ada 46 orang. Dapat disimpulkan bahwa banyak orang yang perduli dengan kesehatan dan rasa simpati yang tinggi untuk membantu orang lain. Saya berterima kasih kepada para peserta yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini”. Ungkap Vania selaku ketua acara.

Dosen dan Pegawai FISIP USU Melakukan Donor Darah
Para peserta yang hadir cukup antusias mengikuti kegiatan donor darah, namun sayangnya banyak pula peserta yang tidak bisa melakukan donor darah dengan berbagai alasan. Misalnya, kadar Hemoglobin (HB) yang rendah, berat badan yang tidak seimbang, keadaan tubuh yang kelelahan dan alasan-alasan lainnya. Peserta lain yang dapat melakukan donor darah terlihat sangat senang meskipun harus menunggu antrian. Peserta yang mengikuti kegiatan donor darah diberikan kartu donor darah dari PMI Medan, amplop yang berisi voucher discount 50 % di Dokter Gigi Medan, dan  goodybag yang berisi air mineral, susu dan beberapa makanan ringan.

Ade Putra sebagai salah peserta yang mengikuti acara donor darah mengatakan “ kegiatan inikan sebagai peringatan Hari Kesehatan Nasional dengan mengambil tema Everybody Can be Hero, artinya semua orang itu bisa menjadi pahlawan bagi orang lain. Nah, salah satunya dengan donor darah ini. Kita bisa membantu orang-orang yang membutuhkan. Selain itu pula donor darah juga menghasilkan banyak manfaat bagi tubuh. Kegiatan donor ini juga dapat merubah statement kita yang awalnya takut untuk melakukan donor darah menjadi berani. Hal lain yang juga menarik dari acara ini ialah CKGD. Karena dengan kita melakukan CKGD kita jadi tahu seberapa besarkan kadar gula darah dalam tubuh kita, apakah itu rendah, normal atau justru tinggi. Begitu juga dengan tensi darah. Kedepannya, semoga ini menjadi kegiatan rutin. Lebih banyak lagi orang-orang yang menjadi pahlawan bagi orang lain, dengan hal kecil seperti donor darah”. Ungkapnya saat ditemui saat acara berlangsung.


Penulis: PRASTA (Press Release)

Sebuah Pengaduan

Sumber: Google.com

Karya : Syahrun Nisa
Ketika pilu menusuk tajam hatiku
Ketika tangis merusak perasaanku
Ketika emosi menghianati kesabaranku
Kemana aku harus mengadu ?

                   Ketika hati merasa rindu
                   Dan angin terlalu lelah untuk memberitahu
                   Ketika cinta tak lagi bertemu
                   Dan jarak yang kejam tak lagi memberikan kesempatan
                   Kemana aku harus mengadu ?

Ingin kusampaikan kisahku padamu Ibu
Kisah yang habis ditelan waktu
Bahkan kota ini meragu tentang keberadaanku

                   Ingin ku mengadu padamu, Ibu
                   Tentang ibu kota yang tak pernah menyayangiku
                   Tentang gedung pencakar langit yang tak menerima kakiku
                   Tapi, tidak sekarang !

Rinduku padamu harus terbayarkan
Doa mu untukku harus terkabulkan
Sukses harus kudapatkan !
Tunggu anakmu kembali, Ibu !
                  
                  



          

Thai Tea Influence



Gardamedia.org, Medan- Apa yang ada di pikiran kita saat disebut nama salah satu minuman yang menjadi favorit di kota Medan sejak beberapa tahun lalu, Thai Tea. Thailand Tea atau Thai Tea yang sedang digandrungi dan tengah naik daun ini memang berbeda dengan teh lainnya. Seperti yang bisa kita lihat sekarang ini, ada banyak orang berjualan Thai Tea di pinggir jalan kota Medan, bahkan di dalam Mall juga sudah banyak yang menjual minuman yang satu ini. Beberapa tahun belakangan ini mahasiswa USU sudah terjangkit dengan Minuman khas Thailand ini, atau disebut dengan Thai Tea Influence. Karena para penjual Thai Tea sudah banyak sekali yang berjualan disekitaran USU.

"Thai Tea", dinamakan seperti itu dikarenakan memakai teh khas Thailand bukan teh biasa. Teh yang satu ini selain nikmat juga memiliki banyak manfaat. Teh ini begitu kaya akan antioksidan, antioksidan yang terkandung lebih tinggi daripada antioksidan vitamin C dan vitamin E. Maka dari itu daun teh Thailand dimanfaatkan untuk minuman kesehatan. Manfaat lainnya dari teh ini adalah, mencegah penyakit stroke dan mengurangi resiko terkena penyakit stroke bagi mereka yang masih sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan.

Mengenai sejarah Thai Tea sendiri, Teh Thailand dibuat dari teh Ceylon yang banyak tumbuh di Bai Miang, Thailand. Awalnya di Thailand, teh itu bukan minuman yang populer. Tapi setelah ada imigran asal Tiongkok yang menanam teh untuk dijual, barulah dari situ teh jadi dikenal. Hingga akhirnya orang Thailand sendiri berhasil menciptakan racikan teh yang beda dari negara Asia lainnya yaitu Thai Tea. Biasanya Thai Tea di Thailand dijual dalam gelas berukuran besar. Kenapa? Karena ini mencerminkan seberapa cintanya warga sana akan minuman ini .

Karena sedang maraknya penggemar Thai Tea beberapa tahun belakangan ini, sekarang semakin banyak pula pedagang Thai Tea yang muncul. Ini dijadikan mereka ladang usaha dengan berjualan di pinggiran kampus atau di kantin kampus. Contohnya saja, seorang alumni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang memiliki  usaha berjualan Thai Tea di fakultas tersebut. Dia adalah Ecci Marbun, alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis stambuk 2012. Tapi meskipun dia sudah lulus dari USU, ia adalah pemilik usaha tersebut tetapi mengenai brand itu adalah milik teman Ecci dan dia memulai usaha ini sekitar empat sampai lima bulan yang lalu.

Mengenai alasan mengapa ia memilih membuka usaha ini dikarenakan ia merasa bahwa dirinya yang seorang sarjana ekonomi sudah sepatutnya membuka lapangan pekerjaan, “kalau alasan kenapa saya berjualan thai tea karena awal mula saya mencicipi Thai Tea, saya rasa cocok di lidah saya. Baik itu wangi khas yang dimiliki oleh teh khas Thailand ini maupun gurih dari susu khusus yang tercampur menjadi satu dalam segelas Thai Tea itu, semua takarannya pas. Setiap hari saya minum juga gak ada bosannya. Lalu saya terfikir kenapa saya tidak coba pasarkan minuman yang saya sukai ini. Kembali ke prinsip saya sebagai sarjana yang harusnya membuka lapangan pekerjaan, apalagi saya seorang sarjana ekonomi, yang mana seharusnya membuka lapangan pekerjaan. Mungkin diawali dari yang kecil dulu, Insyallah kedepannya kita pasarkan lebih luas lagi”, tutur dara cantik ini.

Selain memberi tahu mengenai alasan mengapa dia memilih merintis usaha ini, Ecci juga memberitahu apa perbedaan Thai Tea dengan teh lainnya dan bahan-bahan utama dari Thai Tea ini. “Kalau bedanya Thai Tea sama teh biasa itu rasa dan aroma nya, apalagi yang rasa green tea nya. Kalau bahan utama sih pastinya teh yang di impor dari Thailand dan susunya itu susu impor dari negara tetangga juga”. Berbicara target pemasaran, Ecci memiliki target pasar lebih ke remaja sampai dewasa terutama mahasiswa.

Omset yang di dapat juga lumayan, dalam sehari Ecci mendapatkan 800 ribu hingga satu  juta. Mereka berjualan selama enam hari saja, jadi kalau dirata-ratakan omsetnya minimal 15 juta dalam sebulan. Lumayan besar bukan. Tapi mengenai modal Ecci tidak mau memberitahu karena menurut dia ini adalah rahasia.

Jadi sekarang, kita tidak perlu pergi jauh-jauh ke Thailand untuk menikmati nikmatnya teh khas Thailand ini, kita bisa membeli dan menikmatinya disekitaran Kampus USU. Selamat mencoba


Penulis: Ratih Utami





Minggu, 12 November 2017

Health Center USU: Langkah Awal Hidup Sehat

Health Center USU

Gardamedia.org, Medan- Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Kesehatan bukan hanya mengatur pola makan yang seimbang, tetapi juga harus memperhatikan anggota badan. Belum banyak orang yang memiliki pola hidup yang sehat, bahkan jarang sekali ditemui orang memikirkan kesehatan tubuhnya sendiri dikarenakan sibuknya bekerja, belajar dan bermain. Disini kita disadarkan bahwa menjaga kesehatan tubuh itu sangat penting misalnya olahraga 3-4 kali seminggu dengan durasi 30-45 menit per hari.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara menyediakan fasilitas Healthy Center. Healthy Center merupakan satu-satunya pusat olahraga yang ada di FKM se-Indonesia. Healthy Center sendiri didirikan untuk memudahkan para mahasiswa-mahasiswi untuk berolahraga dan menciptakan tubuh yang sehat. Para dosen menginginkan agar mahasiswa-mahasiswi tidak lagi malas untuk berolahraga. Apalagi fakultas kesehatan masyarakat berbasis kesehatan. Tentu saja, para dosen dan mahasiswa/i nya haruslah menjaga kesehatan tubuh mereka.

Suasana didalam Ruangan

Healthy Center FKM USU ini dibuka pada 27 Oktober 2017 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung B Ruang 13 Lantai 3. Alat yang disediakan di Healthy Center yaitu treadmill dan angkat beban. Selain alat olahraga yang tersedia, Health Center juga membuka kelas senam zumba. Senam zumba diadakan dari hari Senin-Jumat dan memiliki dua sesi per hari. Sesi pertama pada pukul 15.00-16.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 16.00-17.00 WIB. Instruktur zumba di Healty Center berasal dari luar FKM USU.

Healthy Center tidak hanya dikhususkan untuk mahasiswa/i FKM saja, melainkan mahasiswa/i dari luar juga boleh menikmatinya. Untuk menikmati fasilitas di Healthy Center hanya membayar Rp. 10.000/ sesi dan itu sudah mencakup semua kegiatan dan alat-alat yang ada di Healthy Center. Pengelola Healthy Center berasal dari FKM bernama Kak Dian dari Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU.

Dengan adanya Healthy Center ini, para civitas akademika diharapkan lebih peduli lagi terhadap kesehatan tubuhnya, apalagi fasilitas yang diberikan sangat memadai dan biaya yang dikenakan cukup murah.



Penulis: Vinny Nur Ayudia
Dokumentasi: Vinny Nur Ayudia








Selasa, 07 November 2017

Kantin FKM USU, Kantin Sehat Tanpa Micin

Kantin Sehat FKM USU
Gardamedia.org, Medan- Makanan dan minuman adalah kebutuhan primer yang harus terpenuhi bagi manusia. Hal ini menuntut semua orang untuk selalu memenuhi hasrat ingin makan dan minum saat berada di rumah atau di luar rumah. Seperti mahasiswa yang jauh dari orang tua dan kampung halaman, kantin menjadi tempat favorit bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan primer tadi. Namun sayangnya, sedikit dari mahasiswa yang memperhatikan tempat ia makanan dan asupan makanannya sehari-hari. Awalnya dianggap biasa, lama kelamaan hal ini akan menjadi menjadi momok bagi diri mereka sendiri di usia senja. Hingga muncul sebuah istilah kekinian yakni “Generasi Micin”, yang lebih cenderung lebih banyak asumsi daripada aksi dan pendapat-pendapat umum lainnya seputar generasi micin yang cenderung negatif yang melekat pada generasi kekinian.

Dari berbagai kecemasan kompleks yang menghantui mahasiswa tentang makanan, Kantin sehat FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) menjawab permasalahan seputar makanan dan minuman tidak sehat dengan membuka kantin sehat Non MSG (Monosodium Glutamate). Kantin fakultas merupakan bagunan yang diperuntukkan untuk menyediakan makanan dan minuman bagi civitas akademika, khususnya FKM USU. Kantin dengan slogan “Budayakan Hidup Sehat Mulai dari Makanan Kita” diresmikan pada tanggal 24 Oktober 2017, bertepatan dengan Dies Natalis-nya FKM USU.

Kantin sehat FKM USU ini mengusung menu yang bebas MSG atau yang biasa kita kenal dengan istilah micin. Makanan yang dijual di kantin ini terlebih dahulu diuji laboratorium, apabila makanannya mengandung MSG maka makanannya tidak layak jual. Walaupun makanannya sehat dan tidak mengandung MSG, hal ini tidak menjadikan makanan di kantin ini mahal, harganya cukup murah dan sesuai dengan kantong mahasiswa, mulai dari Rp 5.000 sampai dengan Rp 20.000. Beberapa menu yang dijual di kantin ini, seperti nasi uduk, lontong, mie ayam, soto, dan berbagai cemilan sehat lainnya, selain itu juga terdapat berbagai minuman.

Kantin ini terletak di dalam Fakultas, tepatnya di bagian belakang gedung C FKM, Pintu 1 USU. Ruangan di kantin ini cukup nyaman dan luas, serta dilengkapi dengan AC dan iringan musik yang menenangkan. Terdapat juga bagian outdoor yang cukup luas. Jadi mahasiswa bisa memilih akan makan di bagian outdoor atau indoor.

Dengan didirikannya kantin sehat, mahasiswa tidak perlu lagi takut dan khawatir tentang makanan yang tidak steril dan tidak higienis. Serta kehadiran kantin ini dapat membuka peluang bisnis bagi mahasiswa yang ingin berjualan dengan syarat makanan yang dijual harus memenuhi izin dan kelayakan.

Penulis: Ayu Chairil Putri

Minggu, 05 November 2017

Daur Ulang Sampah jadi Smart Bottle, Tim FEB Juarai KTIA MTQM USU

Zulfansyah (Ekonomi Pembangunan 2015) selaku Ketua


Gardamedia.org, Medan- Tim dari FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) USU berhasil meraih juara pertama dalam lomba MTQM (Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Mahasiswa) USU ke-5 cabang KTIA (Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an). Tim ini terdiri dari Zulfansyah (Ekonomi Pembangunan 2015) selaku ketua dan Doni Rizky Akbar (Akuntansi 2015) sebagai anggota, mengangkat tema “Al-Qur’an dan Enterpreunership” pada lomba yang dilaksanakan pada 20-22 oktober lalu.

Danau Toba yang merupakan rajanya objek wisata di Sumatera Utara menjadi inspirasi penulisan KTIA ini. Kondisi Danau Toba cukup memprihatinkan karena banyaknya sampah dan meningkatnya pertumbuhan eceng gondok. Eceng gondok banyak muncul di permukaan Danau Toba merupakan pertanda bahwa air sudah tidak bersih lagi. Banyaknya sampah yang terdapat disekitar danau disebabkan oleh masyarakat setempat ataupun turis yang membuang sampah sembarangan. Menurut Zulfansyah, hal ini terjadi karena tidak adanya fasilitas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dari pemerintah dan tidak ada yang mengedukasi masyarakat untuk peduli pada lingkungan.

Berdasarkan kondisi tersebut, Zulfansyah dan rekannya Doni dibawah bimbingan Pak Wahyu menciptakan gagasan baru yaitu Smart Bottle yang merupakan bentuk daur ulang sampah-sampah berbahan dasar plastik sehingga menjadi produk unggulan daerah yang bernilai guna dan ekonomis. Produk tersebut dapat berupa seperti, pot bunga, gantungan kunci lokal, dudukan gadget, kerangka lampu hias, dan sebagainya. Tujuannya agar masyarakat dapat meningkatkan taraf kehidupan dan menjadi pendapatan bagi masyarakat setempat. Zulfansyah berharap produk-produk tersebut bisa menjadi souvenir dari Danau Toba itu sendiri.

Kegiatan ini dimulai dengan mendistribusikan sampah-sampah ke TPA lalu dikumpulkan dan dipilah mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak. Proses tersebut dilakukan dengan bantuan masyarakat seperti ibu-ibu rumah tangga dan pengangguran di sekitar Danau Toba serta bekerjasama dengan dinas kebersihan setempat. Melalui ide daur ulang sampah plastik menjadi sebuah produk dapat mengurangi intensitas sampah yang ada.

Menurut Zulfansyah, mahasiswa tidak harus turun ke jalan untuk menyampaikan sebuah aspirasi. Namun, melalui karya tulis ilmiah ini dapat menjadi media penyampaian aspirasi agar para penguasa terutama di Provinsi Sumatera Utara ini dapat membuat suatu kebijakan untuk menjadikan Sumatera Utara lebih baik lagi. Selain itu, Zulfansyah juga berharap agar mahasiswa dapat menangkap ide dari sebuah literatur yang dikembangkan menjadi karya dan dapat menjadi pertimbangan para penguasa dalam mengambil keputusan kebijakan.


Reporter : Putri Wulan Anjeli S.

Sabtu, 04 November 2017

Senantiasa Bertaubat

Sumber: Google.com
“Manusia tak pernah luput dari segala salah dan dosa” ungkapan tersebut memang benar adanya, sebab Allah SWT menciptakan manusia dengan akal dan juga nafsu, namun bukan berarti kita sebagai manusia terus-menerus melakukan kesalahan dan juga dosa dengan dalih khilaf atau sedang mengalami futur iman. Allah sangat mencintai hamba Nya yang kembali kepadaNya, memohon segala ampunan atas dosa dan khilaf yang pernah dilakukan, tak peduli apakah dosa tersebut seluas butiran pasir di pantai, Allah tetap akan mengampuni dosa-dosa tersebut, seperti nama Allah dalam asmaul husna, Al-Ghoffar, Allah yang maha pengampun. Untuk itu, tidak benar jika kita beranggapan bahwa dosa yang telah kita lakukan tidak akan diampuni Allah, sehingga kita berputus asa dalam berdoa dan kembali kepadanya.

Lantas bagaimana cara kita kembali kepadaNya sedangkan diri sudah terlanjur berbuat maksiat, sudah terlanjur menabur dosa? Jawabannya tidak lain adalah bertobat. Bertobat yang bagaimana? Cukupkah hanya dengan mengucapkan Astaghfirullahal azhim? Tobat yang hanya terbatas pada ucapan bibir saja? Tidak. Tobat tak hanya sebatas ucapan istighfar dari mulut saja, tetapi juga yang harus dilakukan dengan sepenuh hati dan juga jiwa, dimulai dengan ucapan. Lalu diiringi dengan penyesalan yang mendalam dan dibuktikan dengan tingkah laku ataupun perbuatan yang menunjukkan bahwa kita memang benar-benar bertobat kepada Allah, tobat yang sebenar-benarnya tobat, atau sering disebut “taubatan nasuha”
Adapun persyaratan diterimanya tobat, sebagaimana yang telah disebutkan oleh para ulama, yang terangkum di dalam buku Ajalmu Tidak Menunggu Tobatmu Karya Saiful Hadi El-Sutha disebutkan bahwa :

1.  Adanya penyesalan karena sudah mengerjakan perbuatan dosa. Rasulullah sendiri mengganggap penyesalan adalah bentuk dari pertobatan itu sendiri, sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah melalui sabdanya : “penyesalan adalah tobat.” (HR. Ahmad dan lain-lain)
2.     Adanya tindakan nyata untuk melepaskan diri dari perbuatan dosa, misalnya dengan menjauhkan diri dari segala hal yang bisa menyeretnya kembali kepada perbuatan dosa.
3.    Adanya tekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa pada lain kesempatan.  Sungguh bohong jika ada orang mengaku dirinya sudah bertobat, tapi masih mengerjakan perbuatan (kesalahan) yang sama.
4.  Adanya upaya mengembalikan hak-hak orang lain yang pernah dirampasnya sebagai wujud pertobatan, ataupun dengan jalan meminta kerelaan pihak yang pernah dirampas haknya.
5.   Adanya perubahan nyata dalam ucapan dan perbuatan seseorang, dari yang buruk menuju kepada yang baik.

Di dalam Al-Qur’an Surah At-Tahrim ayat 8 jika kita hendak kembali kepadaNya dengan sebenar-benarnya taubat. Maka Allah SWT pun berkenan menghapus segala dosa dan kemudian melimpahkan keselamatan dan keberuntungan dalam hidup kita.

Rasulullah saja, seorang nabi dan juga rasul, yang terpelihara dari dosa (ma’shum) dan di jamin masuk surga, senantiasa meminta ampunan kepada Allah  minimal seratus kali setiap harinya. Bagaimana dengan kita manusia bisa yang berlumuran dosa ini? Masih enggankah kita bertobat kepadaNya? Memohon ampunNya?.


Penulis: Tina Aisyah



Sang Waktu

Sumber: Stocksnap.io
Oleh : Fanny Namira

Dua jam telah berlalu. Aku masih terduduk menatap kosong layar laptop di hadapanku. Bergeming, memikirkan berapa banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan malam ini. Kepalaku penuh sesak akan limpahan revisi tadi siang. Sudah sejak sore aku dilanda sakit kepala hebat yang masih terasa denyutannya sampai sekarang.

Tik.. tok.. tik.. tok..
Suara detik demi detik yang berlalu dari jam dinding di kamarku seolah memecah kesunyian malam. Suara yang selalu menemani malam-malam kegelisahanku dalam setengah tahun belakangan ini, yang menjadi saksi betapa aku ingin kembali menjadi sosok diriku yang dahulu. Diriku yang sangat menghargai waktu. Entah sejak kapan aku menjadi seorang pecundang seperti ini. Seseorang yang dengan bodohnya merasa sangat bahagia menyia-nyiakan waktu yang dimilikinya. Overthinking, adalah hobi baru yang digelutinya. Tanpa tindakan, hanya beban pikiran yang diasuh sedemikian rupa hingga menjadi momok yang semakin hari semakin menggerogotinya.

Namun sepertinya reaksi obat sakit kepala yang kuminum sehabis isya tadi baru bekerja sekarang. Mendadak malam menjadi semakin gelap. Anehnya, tidak ada suara dentingan jam yang selalu setia menemani malam-malamku lagi. Tidak mungkin, pikirku. Bagaimana mungkin, apa yang sebenarnya terjadi, aku terus bertanya-tanya dalam hati.

“Manusia yang begitu menyedihkan...”  terdengar suara lirih yang menyadarkanku. Seketika aku membuka mata, kudapati dinding-dinding hitam di sekelilingku. Aku meringkuk ketakutan sambil memeluk erat seluruh tubuhku. Keringat bercucuran deras dari kepalaku. Sebisa mungkin aku mengumpulkan keberanian untuk membuka mulutku, menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana aku bisa disini, aku bingung dan ketakutan sekali.

“Ss-siapa kau? Dimana aku? Apa yang terjadi padaku?” tanyaku dengan gemetar.

“Aku adalah Sang Waktu, yang tahu segala tentangmu, selalu mengawasimu, dan selalu menjadi teman setiamu” terdengar suara yang sama lagi, namun aku tidak bisa melihat apa pun, hanya ruangan hitam sejauh mata memandang.

Kau sedang berada di dimensi waktu saat ini, dunia kami”, tambahnya.

“Bagaimana mungkin? A-aku, aku tidak mengerti, bagaimana bisa aku berada di dimensi ini, dan mengapa?” Ungkapku dengan perasaan campur aduk antara bingung dan takut. Bagaimana tidak? Aku berbincang dengan Sang Waktu, suatu hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, apakah aku sudah gila?

“Hahahahaha, tidak, kau tidak gila. Setidaknya, belum. Tugas revisimu itu tidak akan membuatmu gila, kau hanya melebih-lebihkan. Sudah kukatakan, aku tahu semua tentangmu, bahkan apa yang kau pikirkan saat ini. Jadi, kumohon, percayalah padaku kali ini. Aku hanya ingin membantumu. Kau adalah salah satu manusia yang terpilih yang ditunjuk oleh Sang Pemilik semesta ini, sehingga kau mendapatkan kesempatan berkunjung ke dimensi waktu, duniaku ini” jelasnya.

Aku tidak bisa berpikir dengan jernih, apa maksud dari perkataannya? Aku berupaya menafsirkan kata demi kata namun itu hanya membuat kepalaku menjadi semakin sakit. Dia tahu isi pikiranku, jadi aku tidak punya pilihan lain.

“Baiklah, aku menyerah untuk berpikir lagi. Aku akan percaya padamu kali ini, meskipun hal ini merupakan suatu hal gila di duniaku, tapi sekarang aku tidak berada di duniaku. Aku akan mempercayaimu. Dan, bila memang aku diberi kesempatan untuk berkunjung ke duniamu, untuk apa aku berada disini? Apa yang ingin kau sampaikan padaku?” jawabku dengan lantang, entah dari mana keberanian itu berasal.

“Benar, ada hal yang ingin aku sampaikan padamu. Kau tahu sendiri bahwa di duniamu sana, kau sering menyia-nyiakan aku. Percayalah padaku, kau akan menyesalinya nanti di kemudian hari. Sesungguhnya kau menyadari peringatanku ini, namun kau terlena. Terlena oleh waktu luang yang panjang sehingga kau lupa akan kewajibanmu. Kau senang menunda-nunda semua pekerjaanmu, sehingga membuat pekerjaanmu terlihat sangat banyak di akhir waktu. Kau ingin sekali memanfaatkanku dengan baik bukan? Maka, dengarkanlah perkataanku kali ini” jelas Sang Waktu.

Aku hanya bisa mendengarkan dengan patuh. Benar, semua perkataannya adalah benar. Aku adalah si pecundang pembuang-buang waktu. Aku ingin berubah, sungguh, maka aku tetap tertunduk mendengarkan lanjutan perkataannya.

“Kalian manusia hanya memiliki sedikit waktu di dunia kalian yang fana itu, kau tahu. Rata-rata hanya sampai 60 tahun menurut perhitunganku. Namun, tidak dengan perhitungan kembaranku. Ya, aku memiliki saudara kembar, Ia adalah Sang Waktu Dunia Akhirat. Dia memberitahuku bahwa waktu yang kalian miliki menurut perhitungannya adalah hanya selama 1,5 jam. Ini berarti 1 hari di dunia kalian adalah sama dengan 1000 tahun di akhirat. Maka, apakah kau masih ingin menyia-nyiakan aku? Pergunakanlah aku dengan baik, wahai manusia. Isilah waktumu yang tersisa dengan banyak kebaikan, ibadah kepada Sang Maha Kuasa, dan juga kegiatan yang bermanfaat untuk dirimu sendiri di masa yang akan datang. Manfaatkanlah aku dengan baik, aku akan selalu mengawasimu hingga detik terakhirmu di dunia sana”.

Tiba-tiba tubuhku berguncang, mataku perlahan terbuka, kepalaku masih terasa sakit. Rupanya Ibuku berusaha membangunkanku dari tidurku. Menurutnya, aku tertidur sejak selesai shalat isya tadi. Kulihat layar laptop yang tertutup di meja belajar. Apa ini? Apakah aku bermimpi? Kubuka layar laptop-ku kembali, aku sungguh tidak percaya.

Tampilan layar laptop-ku seketika berisi tulisan berwarna hitam yang berukir indah dengan latar belakang putih yang berbunyi: Senang bisa berbincang denganmu, sampai bertemu di lain kesempatan. Kami menantimu di sini, di dimensi waktu.

Dan aku tersadar, aku tidak sedang bermimpi.





Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...