Kamis, 26 Oktober 2017

Transportasi Online dan Dunia Mahasiswa

Sumber: Google.com

Dunia memasuki era millenial dengan keterbukaan informasi dan modernisasi yang didukung dengan teknologi yang menjadikan dunia lebih sempit. Globalisasi sudah membawa pengaruh besar terhadap dunia di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Jan Art Scholte mendefinisikan globalisasi sebagai proses meningkatnya interdependensi antara aktor negara dan non negara pada skala global sehingga hubungan sosial dalam suatu masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi hubungan sosial yg lebih luas pada skala dunia. Masuknya globalisasi diiringi dengan membawa perubahan budaya setiap negara, seperti gaya berpakaian, tingkah laku, termasuk dalam hal transportasi.

Penggunaan transportasi online berkembang dengan pesat dan cepat di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Beragam nama dan beragam tampilan serta fitur menarik yang disajikan kepada para pelanggan sebagai produk yang dijualkan. Termasuk di Universitas Sumatera Utara, salah satu universitas di Kota Medan yang belum menerapkan kebijakan pasti mengenai sikap pemerintah daerah kepada angkutan trasnportasi online. Angkutan online telah menjadi primadona mahasiswa beserta civitas akademika yang lain. Mereka tak memugkiri ada banyak kemudahan dan keuntungan ketika menggunakan jasa trasnportasi online.

Menurut hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Artinya segala pembangunan yang dilaksanakan pemerintah suatu negara haruslah terlebih dahulu mendulukan kepentingan masyarakat kelas bawah sebelum memperbaiki segala yang ada di pusat.

Ada banyak hal pengaruh positif dan negatif dari konsep globalisasi sebagai sesuatu fenomena yang tidak bisa dihindari pada sejarah manusia. Globalisasi sebagai perpindahan perkembangan pemikiran sederhana menuju ke pemikiran yang modern. Manusia berkembang, dunia semakin kecil dan dekat melalui pertukaran produk barang dan jasa, informasi, pengetahuan, dan budaya.

Beberapa halte terkadang dipenuhi oleh para driver hingga terlihat seperti pangkalan ojek. Kita tidak bisa menyalahkan mereka yang sedang mencari rezeki. Negatifnya mengganggu aktivas mahasiswa lain seperti menyalah gunakan fungsi halte yang seharusnya dipergunakan untuk menunggu bus lintas USU. Sehingga mahasiswa terkadang harus mencari tempat untuk menunggu datang nya angkutan mahasiswa tersebut.

Hal lainnya adalah keberadaan transportasi online di kampus telah menggusur angkutan konvensional seperti becak motor contohnya yang menggantungkan hidupnya pada civitas akedemika USU. Mereka yang memberontak akhirnya juga akan kalah dengan banyaknya pasukan transportasi online yang akhir-akhir ini mengambil alih pangakalan becak motor. Mereka yang menggantungkan hidupnya pada roda tiga itu-pun mau tidak mau mengalah dan tetap pada gerakan menentang pemerintah daerah kota Medan.

Kita bisa mengerti bahwa pembangunan sekarang adalah pembangunan ke arah teknologi. Namun, perlu diketahui bahwa masyakarat kita masih pada tahap tradisional yang belum siap menerima perubahan yang signifikan.Pemerintah harusnya bisa mengakomodasi kedua diantaranya. Mahasiswa membutuhkan alat transportasi yang nyaman, cepat dan terjangkau sementara mereka yang tidak dapat menerima perubahan membutuhkan mahasiswa untuk membiayai hidup mereka. Satu keadaan yang dilematis.



Penulis: Nanda Rizka S Nst

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...