![]() |
Sumber: Google.com |
Dunia
memasuki era millenial dengan keterbukaan informasi dan modernisasi yang
didukung dengan teknologi yang menjadikan dunia lebih sempit. Globalisasi sudah
membawa pengaruh besar terhadap dunia di bidang politik, ekonomi, sosial dan
budaya.
Jan
Art Scholte mendefinisikan globalisasi sebagai proses meningkatnya interdependensi
antara aktor negara dan non negara pada skala global sehingga hubungan sosial
dalam suatu masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi hubungan
sosial yg lebih luas pada skala dunia. Masuknya globalisasi diiringi dengan
membawa perubahan budaya setiap negara, seperti gaya berpakaian, tingkah laku,
termasuk dalam hal transportasi.
Penggunaan
transportasi online berkembang dengan pesat dan cepat di Indonesia dalam tiga
tahun terakhir. Beragam nama dan beragam tampilan serta fitur menarik yang
disajikan kepada para pelanggan sebagai produk yang dijualkan. Termasuk di Universitas
Sumatera Utara, salah satu universitas di Kota Medan yang belum menerapkan
kebijakan pasti mengenai sikap pemerintah daerah kepada angkutan trasnportasi
online. Angkutan online telah menjadi primadona mahasiswa beserta civitas
akademika yang lain. Mereka tak memugkiri ada banyak kemudahan dan keuntungan
ketika menggunakan jasa trasnportasi online.
Menurut
hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow Ia
beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau
paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di
tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Artinya segala pembangunan
yang dilaksanakan pemerintah suatu negara haruslah terlebih dahulu mendulukan
kepentingan masyarakat kelas bawah sebelum memperbaiki segala yang ada di pusat.
Ada banyak hal pengaruh
positif dan negatif dari konsep globalisasi sebagai sesuatu fenomena yang tidak
bisa dihindari pada sejarah manusia. Globalisasi sebagai perpindahan
perkembangan pemikiran sederhana menuju ke pemikiran yang modern. Manusia
berkembang, dunia semakin kecil dan dekat melalui pertukaran produk barang dan
jasa, informasi, pengetahuan, dan budaya.
Beberapa
halte terkadang dipenuhi oleh para driver
hingga terlihat seperti pangkalan ojek. Kita tidak bisa menyalahkan mereka yang
sedang mencari rezeki. Negatifnya mengganggu aktivas mahasiswa lain seperti
menyalah gunakan fungsi halte yang seharusnya dipergunakan untuk menunggu bus
lintas USU. Sehingga mahasiswa terkadang harus mencari tempat untuk menunggu
datang nya angkutan mahasiswa tersebut.
Hal
lainnya adalah keberadaan transportasi online di kampus telah menggusur
angkutan konvensional seperti becak motor contohnya yang menggantungkan hidupnya
pada civitas akedemika USU. Mereka yang memberontak akhirnya juga akan kalah
dengan banyaknya pasukan transportasi online yang akhir-akhir ini mengambil
alih pangakalan becak motor. Mereka yang menggantungkan hidupnya pada roda tiga
itu-pun mau tidak mau mengalah dan tetap pada gerakan menentang pemerintah
daerah kota Medan.
Kita
bisa mengerti bahwa pembangunan sekarang adalah pembangunan ke arah teknologi.
Namun, perlu diketahui bahwa masyakarat kita masih pada tahap tradisional yang
belum siap menerima perubahan yang signifikan.Pemerintah harusnya bisa
mengakomodasi kedua diantaranya. Mahasiswa membutuhkan alat transportasi yang
nyaman, cepat dan terjangkau sementara mereka yang tidak dapat menerima
perubahan membutuhkan mahasiswa untuk membiayai hidup mereka. Satu keadaan yang
dilematis.
Penulis: Nanda Rizka S Nst
Tidak ada komentar:
Posting Komentar