![]() |
https://oldcatlady.com |
Kematian adalah hal yang akan di alami oleh setiap mereka yang bernyawa. Tidak di pungkiri lagi bahwa kematian adalah momok yang menakutkan bagi setiap orang di dunia ini. Namun sebagai manusia yang tidak tahu pasti kapan kematian akan menghampiri, sudah sepantasnya kita untuk mempersiapkan diri guna menjadi manusia yang kaffah ketika di hadapan-Nya.
Namun
masih banyak orang yang tidak memperdulikan tentang kematian. Masih banyak dari
meraka yang kufur dan lupa akan
nikmat yang diberikan oleh Tuhannya. Terlalu cinta dunia sehingga menyebabkan gila
akan harta dan tahta. Padahal apa yang telah dikejar dan dimiliki semua hanyalah
sementara dan titipan semata.
Dan
dari sekian banyaknya kematian yang pernah terjadi di dunia ini, sudah seharusnya
kita dapat memetik pelajaran darinya. Dan mejadikannya sebuah renungan untuk
memperbaiki diri. Sebagaimana juga pesan dari seorang Steve Jobs menjelang kematiannya, yang merupakan salah
satu orang terkaya di dunia dengan kegeniusannya yang banyak diagung-agungkan.
Inilah
sebuah kesadaran dari seorang pendiri Apple di saat-saat akhir hidupnya :
“Dalam dunia bisnis, aku
adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan,
karena selain kerja, hobiku tak banyak.
Saat ini
aku berbaring di rumah sakit, merenung jalan kehidupanku, kekayaan, nama,
kedudukan semuanya itu tidak ada artinya lagi.
Malam yang
hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut
kematian yang mendekat pada diriku.
Sekarang
aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya yang digunakan untuk dirinya itu sudah cukup. Mengejar kekayaan
tanpa batas bagaikan monster yang mengerikan.
Tuhan
memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang
terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang
dari kehidupan yang mewah. Itu hanya ilusi saja.
Harta
kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang
aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku.
Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.
Ranjang apa
yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil
untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan
sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali
lagi.
Saat kamu
masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.
Kita
berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat
akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.
akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.
Yang patut
kita hargai dan sayangkan adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan
suami-istri dan juga kasih persahabatan antar teman.”
Syukurilah
setiap apa yang kita miliki. Bukankah islam telah mengajarkan kita untuk
bersikap qonaah, merasa cukup atas apa yang
Allah berikan dan tidak mengagungkan harta dan kekayaan. Sehingga kita di
jauhkan dari penyakit al-wahn (cinta dunia).
Pada
dasarnya semua akan kembali kepada-Nya. Tidak peduli siapa kita, tidak penting
seberapa banyak harta yang kita miliki, karena pada akhirnya, hanya amalan lah
yang mampu menolong kita bukan harta bahkan tahta.
Penulis : Fadhil Muzakkir
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMasyaaAllaah 😥😢 tersayat sama tulisan dan pesannya.. 👍
HapusSemoga sllu mginspirasi, garda media
Tanya dikit, itu paragraf terakhir memang dibedain bentuknya ya min?
Mksih