Sumber: persisalamin.com
Sayyidina
Abu Bakar Shibli mengatakan;
“Saya
berpergian ke Suriah bersama sekelompok wisatawan lain. Ketika di jalan, kita
dijarah oleh sekelompok pencuri. Mereka mengambil semua harta milik kita dan
mengumpulkan harta tersebut di depan pemimpin mereka. Diantara barang-barang
itu, ada sekarung gula dan almond.
Ketika para pencuri mulai makan, pemimpin mereka tidak ikut bergabung dengan
mereka.
Saya
bertanya mengapa anggotanya makan, tapi ia tidak. Ia menjawab, “saya puasa”.
Aku bertanya keheranan, “bagaimana mungkin kau mencuri dari orang-orang dan
berpuasa pada saat yang sama?”. Dia
menjawab, “seseorang harus melakukan sesuatu untuk menjaga pintu pertaubatan
tetap terbuka.”
Beberapa
waktu kemudian saya melihat pemimpin geng itu mengenakan pakaian ihram
melakukan thawaf mengelilingi ka’bah. Wajahnya bersinar dengan cahaya ibadah
dan merendahkan diri melalui amal-amal
shaleh. Saya bertanya heran, “apakah kau orang yang waktu itu?”. Dia
menjawab, “yaa, itu saya. Mari ku beritahu, puasa-puasa itulah rekonsiliasi
saya dengan Allah”
Pelajaran
moral dari kisah ini adalah, lakukan sebanyak mungkin kebaikan yang bisa kita
lakukan, jangan berpikir “saya kan banyak berbuat dosa, tidak ada gunanya saya
berdoa” sebab pintu taubat bisa datang lewat celah perbuatan baik yang masih
terus kita lakukan.
Sumber: Golden Stories,kisah menakjubkan dari orang biasa hingga
orang hebat
Abdullah Bin Abdurrahman, halaman 71-72
Penulis: Tina Aisyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar