Jumat, 28 Oktober 2016

Gelora Api Perjuangan 28 Oktober


Created by LPM  TEROPONG UMSU


***


OPINI

Gelora Api Perjuangan 28 Oktober



·         Kami poetra dan poetry Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia
·         Kami poetra dan poetry Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
·         Kami poetra dan poetry Indonesia mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

28 Oktober 1928,  hampir satu abad yang lalu pemuda bangsa Indonesia bersepakat untuk menyatukan diri dalam satu kolaborasi perjuangan semesta raya,  membangun kembali imperium kejayaan nusantara  yang telah remuk redam kehilangan kedigdayaannya karena hantaman politik devide et impera yang dijalankan selama 1 abad  lebih.

Sumpah pemuda menjadi titik balik untuk bangkit dari penyakit mental Inlander yang ditanamkan oleh Belanda. Yaitu sebuah kondisi jiwa, sikap dan perilaku, yang selalu menganggap segala sesuatu yang berasal dari luar (barat) itu baik, maju, modern, dan pantas. Dan dari budaya, Negara, dan bangsa sendiri dianggap selalu buruk, kolot, primitif, ketinggalan jaman, terbelakang, dan tidak pantas.

Hilangnya rasa kepercayaan diri rakyat nusantara seiring dengan runtuhnya kesultanan-kesultanan di nusantara menyebabkan rakyat tercerai-berai dalam kibaran panji kedaerahan, kesukuan, kebahasaan dan status sosial. Inilah yang mengakibatkan penjajahan dan ajaran-ajarannya  masih berakar di dalam relung pemikiran anak bangsa Indonesia hingga hari ini. Mental Inlander, penakut, korup, ketamakan dan kecongokan telah berurat berakar dalam sendi-sendi pemikiran anak bangsa.  

Nyaris satu abad lalu semua pemuda dari seluruh nusantara bersatu padu menjunjung tinggi kembali panji-panji kedaulatan nusantara, hingga pada akhirnya atas berkat rahmat dan izin Allah SWT berhasil terlepas dari cengkraman imperialis. Walaupun setelah terjadinya deklarasi/proklamasi,  kerajaan belanda tetap tidak bersedia melepaskan Indonesia dari imperialisme. Dengan membonceng pasukan pengamanan perlucutan tentara Jepang bekas perang dunia ke II Belanda datang kembali untuk mencengkram kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Atas dasar itulah ulama se-tanah jawa yang berhimpun dalam Nahdlatul Ulama menyepakati dikeluarkannya taklimat resolusi jihad yang diproklamirkan oleh K.H. Hasyim Asy’ari untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia sampai titik darah penghabisan.

Pemuda menjadi penggerak kebangkitan bangsa dan Negara, tetapi itu semua tidak akan berdaya tanpa rahmat Allah SWT. Gelora api perjuangan terus berkobar yang dimanifestasikan oleh mahasiswa dalam menumbangkan rezim Soekarno yang condong kepada blok timur komunis dan mendukung Partai Komunis Indonesia yang hobi membantai para ulama dengan sangat bengis.

Membangkitkan gelora semangat dan kesadaran pemuda nusantara bahwa Negara dalam keadaan terancam dan Republik sedang sakit digerogoti virus-virus komunisme. Dan atas keistiqamahan dan ketawadhuan, akhirnya Allah SWT mengizinkan komunis lenyap dari bumi nusantara beserta elemen-elemen pendukung di belakangnya.

TIDAK AKAN KITA BIARKAN KOMUNISME BANGKIT KEMBALI DI BUMI PERSADA NUSANTARA! Pemuda-pemudi Indonesia harus bertekad dan bekerja nyata untuk menghadang laju kebangkitan kembali ideologi komunisme. Walaupun banyak pihak yang berusaha menutup-nutupi kebangkitan kembali komunisme, HAI PEMUDA janganlah engkau tertipu oleh tipu muslihat musuh-musuh Negara Indonesia!

Tantangan di abad modernisasi begitu besar, ancaman disintegrasi NKRI sangat begitu menganga. Jadi sangat perlu penyatuan kembali anak bangsa untuk mencegah terjadinya disintegrasi NKRI.

Kibarkan kembali kobaran api semangat persatuan pemuda Indonesia, ancaman yang datang bukan ancaman yang main-main. Upaya luar biasa sedang direncanakan untuk memecah belah Indonesia, bergeraklah sebelum terlambat. Bergeraklah sebelum kita kehilangan semuanya.

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah:
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah:
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami mahasiswa Indonesia Bersumpah:
Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan

HIdup Mahasiswa!
Hidup rakyat Indonesia  
Merdeka atau mati!
Sekali merdeka tetap merdeka

Penulis: Muhammad Zovi (Ketua Departemen Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Merah Putih USU).


***


TULISAN

Apalah Arti Tanpa Mu

Banyak yang berfikir “Apakah Arti Pahlawan ?”

Apakah ini yang Aku lihat pada sebuah tulisan di KBBI
orang yang menonjolkarenakeberaniandanpengorbanannyadalammembelakebenaran; pejuang yang gagahberani

Apakah ini yang Aku lihat pada sebuah tulisan di situs web terkenal WIKIPEDIA?
Pahlawan yang berarti orang yang daridirinyamenghasilkanbuah (phala)yang berkualitasbagibangsa, negara, dan agama) adalah orang yang menonjolkarenakeberaniannyadanpengorbanannyadalammembelakebenaran, ataupejuang yang gagahberani

Sungguh singkat arti pahlawan yang dituliskan pada lembaran kertas dan situs yang selalu menjadi rujukan manusia di zaman secanggih ini.
Adakah yang mempunyai arti pahlawan yang akan menghabiskan belasan bahkan puluhan lembar kertas untuk menuliskannya ?

Pena yang tahan lama sekalipun jika menuliskan Apa Arti Pahlawan yang sesungguhnya pun akan habis untuk menceritakan kisah-kisah pada seabad silam.
Lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan Arti Pahlawan pun akan merasakan gemetaran-gemataran seolah mereka merasakan rasa perjuangan dahulu.

Akupun sendiri tak akan mengerti jika aku tak pernah mau dan tak akan paham jika mengartikan Pahlawan hanya sebatas tulisan sebaris.
Apalah arti kami tanpa mu wahai Pahlawanku
Apalah arti kami mengenyam Pendidikan jauh-jauh-
Apalah arti kami berpendidikan tinggi hingga menjejaki negeri orang lain
Jika dan hanya jika mengartikan mu hanya dengan secarik kertas

Ini bukanlah Opini, bukanlah tulisan ilmiah, bukanlah puisi
Ini hanyalah secercah pemikiran
Pemikiran yang mengungkapkan kemirisan hati akan negeri yang telah dibela mati-matian oleh mereka
Mereka yang telah gugur
Mereka yang telah berkorban

Mereka yang telah meninggalkan segala-galanya hanya untuk merebut sebuah KEMERDEKAAN
Kemerdekaan yang kini hanya dimiliki oleh segelentir umat manusia
Kemerdekaan yang hanya dimiliki oleh kaum elit

PENJAJAH
Kini mereka telah kembali
Kembali dalam wujud yang lebih menyayat hati
Penjajah yang tidak menjajah bangsa lain
Penjajah yang menjajah bangsa sendiri



                                                                                                           SIMETRIKAL USU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...