Created by LPM TEROPONG UMSU |
***
·
Kami poetra dan poetry Indonesia
mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia
·
Kami poetra dan poetry Indonesia,
mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
·
Kami poetra dan poetry Indonesia
mengjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
28 Oktober 1928, hampir satu abad yang lalu pemuda bangsa
Indonesia bersepakat untuk menyatukan diri dalam satu kolaborasi perjuangan
semesta raya, membangun kembali imperium
kejayaan nusantara yang telah remuk
redam kehilangan kedigdayaannya karena hantaman politik devide et impera yang dijalankan selama 1 abad lebih.
Sumpah pemuda menjadi
titik balik untuk bangkit dari penyakit mental Inlander yang ditanamkan oleh
Belanda. Yaitu sebuah kondisi jiwa, sikap dan perilaku, yang selalu menganggap
segala sesuatu yang berasal dari luar (barat) itu baik, maju, modern, dan
pantas. Dan dari budaya, Negara, dan bangsa sendiri dianggap selalu buruk,
kolot, primitif, ketinggalan jaman, terbelakang, dan tidak pantas.
Hilangnya rasa
kepercayaan diri rakyat nusantara seiring dengan runtuhnya
kesultanan-kesultanan di nusantara menyebabkan rakyat tercerai-berai dalam
kibaran panji kedaerahan, kesukuan, kebahasaan dan status sosial. Inilah yang
mengakibatkan penjajahan dan ajaran-ajarannya
masih berakar di dalam relung pemikiran anak bangsa Indonesia hingga
hari ini. Mental Inlander, penakut, korup, ketamakan dan kecongokan telah berurat
berakar dalam sendi-sendi pemikiran anak bangsa.
Nyaris satu abad lalu
semua pemuda dari seluruh nusantara bersatu padu menjunjung tinggi kembali
panji-panji kedaulatan nusantara, hingga pada akhirnya atas berkat rahmat dan
izin Allah SWT berhasil terlepas dari cengkraman imperialis. Walaupun setelah
terjadinya deklarasi/proklamasi, kerajaan belanda tetap tidak bersedia
melepaskan Indonesia dari imperialisme. Dengan membonceng pasukan pengamanan
perlucutan tentara Jepang bekas perang dunia ke II Belanda datang kembali untuk
mencengkram kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Atas dasar itulah ulama
se-tanah jawa yang berhimpun dalam Nahdlatul Ulama menyepakati dikeluarkannya
taklimat resolusi jihad yang diproklamirkan oleh K.H. Hasyim Asy’ari untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia sampai titik darah penghabisan.
Pemuda menjadi
penggerak kebangkitan bangsa dan Negara, tetapi itu semua tidak akan berdaya
tanpa rahmat Allah SWT. Gelora api perjuangan terus berkobar yang
dimanifestasikan oleh mahasiswa dalam menumbangkan rezim Soekarno yang condong
kepada blok timur komunis dan mendukung Partai Komunis Indonesia yang hobi
membantai para ulama dengan sangat bengis.
Membangkitkan gelora
semangat dan kesadaran pemuda nusantara bahwa Negara dalam keadaan terancam dan
Republik sedang sakit digerogoti virus-virus komunisme. Dan atas keistiqamahan
dan ketawadhuan, akhirnya Allah SWT mengizinkan komunis lenyap dari bumi
nusantara beserta elemen-elemen pendukung di belakangnya.
TIDAK AKAN KITA BIARKAN
KOMUNISME BANGKIT KEMBALI DI BUMI PERSADA NUSANTARA! Pemuda-pemudi Indonesia
harus bertekad dan bekerja nyata untuk menghadang laju kebangkitan kembali
ideologi komunisme. Walaupun banyak pihak yang berusaha menutup-nutupi
kebangkitan kembali komunisme, HAI PEMUDA janganlah engkau tertipu oleh tipu
muslihat musuh-musuh Negara Indonesia!
Tantangan di abad
modernisasi begitu besar, ancaman disintegrasi NKRI sangat begitu menganga. Jadi
sangat perlu penyatuan kembali anak bangsa untuk mencegah terjadinya
disintegrasi NKRI.
Kibarkan kembali
kobaran api semangat persatuan pemuda Indonesia, ancaman yang datang bukan ancaman
yang main-main. Upaya luar biasa sedang direncanakan untuk memecah belah
Indonesia, bergeraklah sebelum terlambat. Bergeraklah sebelum kita kehilangan
semuanya.
Kami
mahasiswa Indonesia bersumpah:
Bertanah
air satu, tanah air tanpa penindasan
Kami
mahasiswa Indonesia bersumpah:
Berbangsa
satu, bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami
mahasiswa Indonesia Bersumpah:
Berbahasa
satu, bahasa tanpa kebohongan
HIdup
Mahasiswa!
Hidup
rakyat Indonesia
Merdeka
atau mati!
Sekali
merdeka tetap merdeka
Penulis:
Muhammad Zovi (Ketua Departemen Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia Merah Putih USU).
***
TULISAN
Apalah Arti Tanpa
Mu
Banyak yang berfikir “Apakah
Arti Pahlawan ?”
Apakah
ini yang Aku lihat pada sebuah tulisan di KBBI
“orang
yang menonjolkarenakeberaniandanpengorbanannyadalammembelakebenaran; pejuang
yang gagahberani”
Apakah
ini yang Aku lihat pada sebuah tulisan di situs web terkenal WIKIPEDIA?
“Pahlawan yang berarti orang yang daridirinyamenghasilkanbuah
(phala)yang
berkualitasbagibangsa, negara, dan agama) adalah orang yang
menonjolkarenakeberaniannyadanpengorbanannyadalammembelakebenaran, ataupejuang
yang gagahberani”
Sungguh singkat arti pahlawan yang
dituliskan pada lembaran kertas dan situs yang selalu menjadi rujukan manusia
di zaman secanggih ini.
Adakah yang mempunyai arti pahlawan yang akan
menghabiskan belasan bahkan puluhan lembar kertas untuk menuliskannya ?
Pena yang tahan lama sekalipun jika menuliskan Apa Arti
Pahlawan yang sesungguhnya pun akan habis untuk menceritakan kisah-kisah pada
seabad silam.
Lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan Arti Pahlawan
pun akan merasakan gemetaran-gemataran seolah mereka merasakan rasa perjuangan
dahulu.
Akupun sendiri tak akan mengerti jika aku tak pernah mau
dan tak akan paham jika mengartikan Pahlawan hanya sebatas tulisan sebaris.
Apalah arti kami tanpa mu wahai Pahlawanku
Apalah arti kami mengenyam Pendidikan jauh-jauh-
Apalah arti kami berpendidikan tinggi hingga menjejaki
negeri orang lain
Jika dan hanya jika mengartikan mu hanya dengan secarik
kertas
Ini bukanlah Opini, bukanlah tulisan ilmiah, bukanlah
puisi
Ini hanyalah secercah pemikiran
Pemikiran yang mengungkapkan kemirisan hati akan negeri
yang telah dibela mati-matian oleh mereka
Mereka yang telah gugur
Mereka yang telah berkorban
Mereka yang telah meninggalkan segala-galanya hanya untuk
merebut sebuah KEMERDEKAAN
Kemerdekaan yang kini hanya dimiliki oleh segelentir umat
manusia
Kemerdekaan yang hanya dimiliki oleh kaum elit
PENJAJAH
Kini mereka telah kembali
Kembali dalam wujud yang lebih menyayat hati
Penjajah yang tidak menjajah bangsa lain
Penjajah yang menjajah bangsa sendiri
SIMETRIKAL USU