Senin, 13 Juni 2016

Meraih Asa, Mengukir Prestasi

Ahmad Zubeir

gardamedia.org - Life is never flat so try harder to make it work, tidak semua hal bisa berjalan mulus maka berusahalah lebih keras lagi untuk membuatnya berhasil, hal inilah yang menjadi semangat bagi Zubeir untuk lebih berusaha keras dalam meraih impiannya. Lulus dari bangku SMA dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi merupakan sebuah mimpi mahal untuk anak desa seperti dirinya. Di  Madina hanya segelintir orang yang bisa menikmati pendidikan perguruan tinggi sedangkan sisanya bekerja mencari nafkah. Untuk mengubah nasibnya, pria kelahiran Pagur 20 April 1994 ini berusaha belajar dengan tekun dan berusaha keras untuk mendapatkan  hasil yang terbaik. Di bangku SMA ia berhasil menjadi siswa tauladan SMA Islam Terpadu Al-Husnayain, peserta olimpiade Biologi tingkat Sumatera-Jawa tahun 2011, juara 2 olimpiade Ekonomi tingkat kabupaten Madina tahun 2012, juara 2 English Debate tingkat provinsi Sumatera Utara tahun 2012 dan masih banyak lagi. Melalui ketekunan dan prestasi yang dimiliki membawanya memiliki peluang untuk mendaftar SNMPTN jalur undangan di sekolahnya. Ketika pengumuman dirinya dinyatakan lulus jalur seleksi tersebut dan mendapat beasiswa Bidik Misi, hal yang langka ditemui pada anak-anak di sekolahnya. Kerja kerasnya membuat ia berhasil meraih impiannya untuk menimba ilmu di Universitas Sumatera Utara di fakultas Ekonomi dan Bisnis.

            Ahmad Zubeir Rangkuti atau disapa Zubeir ini memberitahukan kelulusannya kepada orang tuanya, haru bercampur senang meliputi dirinya tatkala tidak sabar mendengar dan melihat reaksi orang tuanya atas keberhasilannya untuk kuliah di USU. Orang tua mana yang tidak senang mendengar anaknya lulus masuk ke perguruan tinggi namun kebahagiaan orang tuanya terliputi oleh kebutuhan finansial anak kuliah yang terbilang cukup mahal, pendidikan dan biaya hidup anaknya. Atas ketidaksanggupan orang tuanya yang tidak bisa menanggung beban finansial sempat membuat Zubeir tertekan. Dia tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan, impiannya untuk kuliah hampir kandas karena masalah ekonomi. Di dalam kesulitan yang dihadapinya dia meminta pertolongan kepada  Allah SWT untuk diberikan jalan keluar. Setelah berusaha menenangkan diri dan mencari solusi, akhirnya ia mencoba untuk meminta pertolongan kepada guru-gurunya di SMA. Pertolongan pun akhirnya didapatkan dari guru-gurunya dalam membantu meringankan beban ekonominya. Walaupun sudah mendapatkan biaya tetapi orang tuanya tetap khawatir akan kebutuhan hidupnya di Medan nanti, Zubeir berusaha menenangkan orang tuanya agar tidak khawatir karena dirinya telah mendapatkan beasiswa yang akan menanggung hidupnya. Walaupun sempat khawatir karena tidak mampu membiayai kehidupannya disana, Zubeir tetap optimis. 

            Setibanya di Medan, kepalanya disibukkan untuk mencari solusi dimana ia akan tinggal nanti karena uangnya tidak ada untuk menyewa kost-kostan. Meminta pertolongan untuk menginap di tempat senior menjadi caranya untuk bisa memiliki tempat tinggal di Medan. Ternyata hal itu tidak betahan lama, ia harus mencari tempat tinggal lain, walaupun pada akhirnya ia mendapat tempat tinggal di dekat Mesjid dan menjadi seorang nadzir. Kehidupannya mulai terasa sempit, karena ketiadaan finansial, tak jarang ia hanya makan mi instan, berjalan kaki dan ditimpa teriknya matahari untuk menghadiri kuliah tatkala teman sebayanya berpakaian rapi dan bersih sedangkan dirinya sudah basah oleh keringat, dalam mengerjakan tugas kuliah ia juga harus meminjam laptop sana-sini. Tidak jarang ia sering disalahkan ketika laptop yang ia pinjam bermasalah walaupun ia mengaku tidak melakukan apapun. Kesulitan yang ia alami tidak membuatnya mundur, walaupun tidak ada uang dia masih mempunyai hal yang berharga yaitu ilmunya. Zubeir kuliah dan bekerja sebagai guru les privat, selain itu ia juga menyisihkan waktunya untuk bersyukur dengan mengajarkan anak-anak panti asuhan belajar bahasa Inggris. 

            Tekad dan kemauannya yang keras berhasil membalikkan keadaannya, ia akhirnya mampu membiayai dirinya sendiri, belajar nya juga tidak terbengkalai walaupun pernah badannya kesakitan karena terus dipaksa untuk memenuhi segala aktivitasnya di kampus maupun di luar, namun walaupun sempat kelelahan ia tetap bisa mengukir prestasi, tercatat mahasiswa jurusan Akuntansi semester 6 ini telah berhasil meraih beberapa prestasi seperti juara 2 MTQ Mahasiswa cabang Hifzhil Quran 5 Juz tahun 2014, Terbaik 2 National Training for Trainer Ekonomi Syariah tahun 2015, juara 5 Try Out Ekonomi Syariah dan masih banyak lagi. Zubeir juga menjadi ketua proyek, salah satu editor dan juga penulis buku karya anak Bidik Misi dengan judul “Langkah Tak Beraturan” yang mengisahkan kehidupan anak beasiswa Bidik Misi dari jatuh bangun hingga bangkit berprestasi. Buku cetakan USU Press ini sudah mencetak untuk yang kedua karena buku tersebut sangat menginspirasi. Buku tersebut seperti tulisan yang berbicara kepada anak-anak di luar sana sebagai pesan komunikasi bagi mereka untuk terus berjuang meraih cita-citanya, karena diperlukan orang-orang  tangguhuntuk bisa mengubah keadaan.


Kiriman dari D'wins Publisher.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...