Febrianti Almeera menjadi bintang tamu di Muslimah As-Siyasah Fair 1, Sabtu (30/4). |
Gardamedia.org - Muslimah As-Siyasah Fair 1, merupakan
kegiatan keputrian Akbar se- Universitas Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh departemen
Keputrian UKMI As-Siyasah FISIP USU, Sabtu (30/4) di Aula Fakultas Ekonomi dan
Bisnis USU.
Acara yang diketuai oleh Dinda Kelana Wati (Mahasiswi Ilmu Administrasi Bisnis 2014) itu dihadiri oleh 110 orang dan berlangsung dari jam 10.00 - 16.30 WIB. Kegiatan yang dicetuskan oleh Faridah Nafisah Gultom (Mahasiswi Administrasi Bisnis 2013 dan ketua
departemen keputrian) ini menghadirkan Febrianti Almeera sebagai bintang tamu. Teh
Pepew biasa ia disapa, hadir bersama suaminya (kang Ulum) dari Bandung untuk mengisi
sesi kedua sekaligus puncak acara dengan sharing
pengalaman hijrahnya. Wanita kelahiran Bandung 26 Februari 1991 itu ialah
seorang public speaker, penulis buku, penyanyi, dan founder Great Muslimah.
Beliau juga merupakan penyanyi salah satu soundtrack
Cinta Positif 4 (Pangeran Surga) bekerjasama dengan Kang Abay. Masa lalu buruk seseorang tidak selalu
sertamerta membuat masa depannya akan buruk pula. Pepew adalah salah satu
wanita yang mengalami masa lalu yang tidak baik.
Foto bersama peserta MAF 1 dengan Febrianti Almeera. |
Pepew bercerita bahwa ia memiliki sahabat karib sejak SMP. Beliau mengaku
bahwa sahabatnya tersebut adalah orang yang paling berpengaruh yang membuatnya
menjadi sosok anak nakal. Sahabatnya tersebut yang mengenalkannya apa dan
bagaimana itu pacaran. Sahabatnya selalu curhat kepada Pepew setiap kejadian
yang ia lakukan bersama pacarnya. Tepat sebulan anniversary-nya, sahabatnya
mengaku bahwa ia telah memberikan keperawanannya kepada pacarnya yang berstatus
mahasiswa, sedangkan ketika itu mereka masih kelas satu SMP. Pepew berpisah
dengan sahabatnya ketika SMA.
Pepew pernah menjadi cheerleaders,
sexy dancer, penyiar radio, dan master of ceremony (MC) di club-club malam. Profesinya sebagai MC ia juluki dengan
Imam Besar diskotik karena apa yang ia katakana selalu diikuti setiap
pengunjung yang datang di sana. “Saat itu saya sudah biasa melihat orang nge-fly karena drugs, bahkan melihat orang sakau sampai meninggal di tempat juga
sering” ucap Febrianti bercerita. Ia juga pernah bermalam di kos teman
laki-lakinya yang homoseksual. Sepanjang malam ia menyaksikan bagaimana
pasangan guy bermesraan.
Setelah bertahun-tahun pisah dengan sahabatnya. Sahabatnya menghubungi
Pepew mengajak ketemuan. Pepew diajak oleh sahabatnya tersebut ke rumah-rumah
kumuh. Pepew sangat terkejut melihat perubahan sahabatnya itu. Bercelana pendek
mengenakan tank top, merokok dan roll rambut di kepalanya. Ia juga sangat
terkejut ketika mengetahui bahwa dia telah memiliki tiga orang anak di umur
Sembilan belas tahun. Malangnya ketiga anak tersebut tidak diketahui siapa
ayahnya. Sahabatnya mengaku hal tersebut
karena ia sering melakukan pesta miras bersama teman SMAnya dan ketika dia
telah menenggak banyak alkohol dan tidak sadarkan diri, sahabatnya diperkosa
bergantian oleh teman laki-lakinya.
Pepew bercerita, di rumah kumuh sahabatnya berkata “ Feb, jadi anak nakal
itu gak enak. Lu udah lihat gue sekarang kan? Hidup gue gak enak. Diusir
keluarga, miskin dan yah ginilah punya anak yang gak tahu bapaknya siapa. Lu
adalah orang yang dari dulu gue ajari jadi anak nakal Feb. Saat gue udah
begini, yang gue inget itu ya elu Feb. Feb lebih baik elu berubah jangan sampai
jadi seperti gue”. Banyak pesan yang disampaikan oleh sahabatnya itu. Dialah
yang juga menyuruh Febrianti untuk keluar dari pekerjaannya sebagai MC di club
malam. Sahabatnya adalah orang yang menjadi tokoh yang mengajarkannya menjadi
anak nakal ternyata adalah orang juga yang menjadi inspirasinya untuk
berhijrah.
Sejak saat itu Pepew mulai berubah dan berusaha menghasilkan karya
bermanfaat. Beliau menulis buku ‘Jalan Hijrahku’, mendirikan komunitas Great
Muslimah yang anggotanya terdiri oleh muslimah bermasa lalu buruk.
Saat tampil di panggung Muslimah As-Siyasah Fair 1, Pepew memberikan lima
tips cara untuk hijrah dan istiqomah di dalamnya. Ia menyebutkan surah Ibahim
ayat 24 tentang perumpamaan manusia terbaik ialah seperti pohon yang baik. Lima
cara tersebut yaitu pertama, menyadari bahwa manusia adalah bibit terbaik
yang diciptakan Allah sesuai yang tertera pada QS. At-Tin ayat 4. Kedua,
carilah tempat tumbuh terbaik maksudnya ialah menempatkan diri atau
membuat lingkungan yang baik. Ketiga, berilah diri nutrisi yang baik. Nutrisi
terbaik adalah ilmu dan salah satu mendapatkannya ialah dengan membaca buku.
Keempat, lindungi diri dengan pestisida terbaik. Pestisida adalah kiasan
energy positif yang kuat pada diri sendiri. Terakhir atau kelima ialah carilah perawat
terbaik yaitu orang yang bisa selalu mengingatkan kita ketika futur seperti
sahabat, orang tua, atau pasangan halal.
TIM REDAKSI
GARDA MEDIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar