Senin, 02 Mei 2016

Febrianti Almeera, Hijrahnya Sang Imam Besar Diskotik Bandung

Febrianti Almeera menjadi bintang tamu di Muslimah As-Siyasah Fair 1, Sabtu (30/4).

Gardamedia.org -  Muslimah As-Siyasah Fair 1, merupakan kegiatan keputrian Akbar se- Universitas Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh departemen Keputrian UKMI As-Siyasah FISIP USU, Sabtu (30/4) di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.
Acara yang diketuai oleh Dinda Kelana Wati (Mahasiswi Ilmu Administrasi Bisnis 2014) itu dihadiri oleh 110 orang dan berlangsung dari jam 10.00 - 16.30 WIB. Kegiatan yang dicetuskan oleh Faridah Nafisah Gultom (Mahasiswi Administrasi Bisnis 2013 dan ketua departemen keputrian) ini menghadirkan Febrianti Almeera sebagai bintang tamu. Teh Pepew biasa ia disapa, hadir bersama suaminya (kang Ulum) dari Bandung untuk mengisi sesi kedua sekaligus puncak acara dengan sharing pengalaman hijrahnya. Wanita kelahiran Bandung 26 Februari 1991 itu ialah seorang public speaker, penulis buku, penyanyi, dan founder Great Muslimah. Beliau juga merupakan penyanyi salah satu soundtrack Cinta Positif 4 (Pangeran Surga) bekerjasama dengan Kang Abay.  Masa lalu buruk seseorang tidak selalu sertamerta membuat masa depannya akan buruk pula. Pepew adalah salah satu wanita yang mengalami masa lalu yang tidak baik.

Foto bersama peserta MAF 1 dengan Febrianti Almeera.

Pepew bercerita bahwa ia memiliki sahabat karib sejak SMP. Beliau mengaku bahwa sahabatnya tersebut adalah orang yang paling berpengaruh yang membuatnya menjadi sosok anak nakal. Sahabatnya tersebut yang mengenalkannya apa dan bagaimana itu pacaran. Sahabatnya selalu curhat kepada Pepew setiap kejadian yang ia lakukan bersama pacarnya. Tepat sebulan anniversary-nya, sahabatnya mengaku bahwa ia telah memberikan keperawanannya kepada pacarnya yang berstatus mahasiswa, sedangkan ketika itu mereka masih kelas satu SMP. Pepew berpisah dengan sahabatnya ketika SMA.
Pepew pernah menjadi cheerleaders, sexy dancer, penyiar radio, dan master of ceremony (MC) di club-club malam. Profesinya sebagai MC ia juluki dengan Imam Besar diskotik karena apa yang ia katakana selalu diikuti setiap pengunjung yang datang di sana. “Saat itu saya sudah biasa melihat orang nge-fly karena drugs, bahkan melihat orang sakau sampai meninggal di tempat juga sering” ucap Febrianti bercerita. Ia juga pernah bermalam di kos teman laki-lakinya yang homoseksual. Sepanjang malam ia menyaksikan bagaimana pasangan guy bermesraan.
Setelah bertahun-tahun pisah dengan sahabatnya. Sahabatnya menghubungi Pepew mengajak ketemuan. Pepew diajak oleh sahabatnya tersebut ke rumah-rumah kumuh. Pepew sangat terkejut melihat perubahan sahabatnya itu. Bercelana pendek mengenakan tank top, merokok dan roll rambut di kepalanya. Ia juga sangat terkejut ketika mengetahui bahwa dia telah memiliki tiga orang anak di umur Sembilan belas tahun. Malangnya ketiga anak tersebut tidak diketahui siapa ayahnya.  Sahabatnya mengaku hal tersebut karena ia sering melakukan pesta miras bersama teman SMAnya dan ketika dia telah menenggak banyak alkohol dan tidak sadarkan diri, sahabatnya diperkosa bergantian oleh teman laki-lakinya.
Pepew bercerita, di rumah kumuh sahabatnya berkata “ Feb, jadi anak nakal itu gak enak. Lu udah lihat gue sekarang kan? Hidup gue gak enak. Diusir keluarga, miskin dan yah ginilah punya anak yang gak tahu bapaknya siapa. Lu adalah orang yang dari dulu gue ajari jadi anak nakal Feb. Saat gue udah begini, yang gue inget itu ya elu Feb. Feb lebih baik elu berubah jangan sampai jadi seperti gue”. Banyak pesan yang disampaikan oleh sahabatnya itu. Dialah yang juga menyuruh Febrianti untuk keluar dari pekerjaannya sebagai MC di club malam. Sahabatnya adalah orang yang menjadi tokoh yang mengajarkannya menjadi anak nakal ternyata adalah orang juga yang menjadi inspirasinya untuk berhijrah.
Sejak saat itu Pepew mulai berubah dan berusaha menghasilkan karya bermanfaat. Beliau menulis buku ‘Jalan Hijrahku’, mendirikan komunitas Great Muslimah yang anggotanya terdiri oleh muslimah bermasa lalu buruk.
Saat tampil di panggung Muslimah As-Siyasah Fair 1, Pepew memberikan lima tips cara untuk hijrah dan istiqomah di dalamnya. Ia menyebutkan surah Ibahim ayat 24 tentang perumpamaan manusia terbaik ialah seperti pohon yang baik. Lima cara tersebut yaitu pertama, menyadari bahwa manusia adalah bibit terbaik yang diciptakan Allah sesuai yang tertera pada QS. At-Tin ayat 4. Kedua, carilah tempat tumbuh terbaik maksudnya ialah menempatkan diri atau membuat lingkungan yang baik. Ketiga, berilah diri nutrisi yang baik. Nutrisi terbaik adalah ilmu dan salah satu mendapatkannya ialah dengan membaca buku. Keempat, lindungi diri dengan pestisida terbaik. Pestisida adalah kiasan energy positif yang kuat pada diri sendiri. Terakhir atau kelima ialah carilah perawat terbaik yaitu orang yang bisa selalu mengingatkan kita ketika futur seperti sahabat, orang tua, atau pasangan halal.


TIM REDAKSI GARDA MEDIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...