Gardamedia.org - Beberapa hari yang lalu (2/5) KPU USU sempat panas dengan aksi empat KAM yang melakukan demo ke sekretariat KPU. Ke-empat KAM
itu adalah KAM Erat, KAM Amdal, KAM, Nasionalis, dan KAM Perubahan. Setelah ditelusuri,
alasan demo ini terjadi karena beberapa
KAM yang terlambat mendaftarkan capres-cawapres usungan mereka tidak terima
dengan sikap KPU yang tidak melakukan
perpanjangan masa pendaftaran, sebagaimana KPU melakukan perpanjangan pada
pendaftaran KAM beberapa waktu yang lalu. Menanggapi ini pihak KPU mengatakan
seharusnya pendaftaran KAM beberapa waktu lalu menjadi pelajaran untuk setiap
KAM agar tidak terlambat lagi mendaftarkan capres-cawapresnya.
“Kita belajar dari
pendaftaran KAM itulah, makanya untuk pendaftaran capres ini tidak ada lagi
mentoleransi keterlambatan,” ungkap salah seorang anggota KPU.
KPU juga mengaku sudah
melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir keterlambatan tersebut, mulai
dengan menyurati setiap KAM, menelepon, dan mengirim SMS himbauan agar tidak
ada yang terlambat dalam pendaftaran.
“Satu hari sebelum
penutupan pendaftaran kami sudah surati dan telpon setiap ketua KAM. Hari
terakhir juga diingatin lagi dengan SMS,” sambungnya.
Dia (baca: anggota KPU)
juga sempat menceritakan kronologis awal mula terjadinya permasalahan ini.
“Intinya kemarin pas
hari terakhir pendaftaran capres hanya 2 KAM yang mendaftarkan calonnya tepat
waktu. Jam 6 sore pendaftaran ditutup, dan anggota KPU membubarkan diri. Nah,
setelah itu anak KPU kebetulan tidak ada yang bisa dihubungi. Yaudah, empat KAM
yang telat mendaftar merasa tidak terima, merasa KPU tidak menampung aspirasi
mahasiswa, tidak netral. Padahal kita sudah sering mengingatkan agar mereka (ke-empat
KAM) tidak telat melakukan pendaftaran. Pasca itu mereka demo dan membuat mosi
tidak percaya ke KPU,” terangnya.
Saat audiensi antara
KPU dan ke-empat KAM, para KAM yang
terlambat sempat mengatakan akan menarik berkas mereka dari KPU, karena
menganggap KPU belum siap melaksanakan pemira.
“Kami KPU berusaha
mencari solusi terbaik, salah satu alasannya agar semua KAM bisa ikut
berpartisipasi dalam pemilu. Tapi karena belum melakukan pleno, kami tidak bisa
mengambil keputusan kalau pendaftaran diperpanjang atau tidak. Tapi mereka
(KAM) tetap bersikeras akan menarik berkasnya. Akhirnya uang pendaftaran kami
kembalikan dulu, berkas kami tahan sebagai jaminan untuk hasil pleno
selanjutnya,” tuturnya.
Setelah melakukan pleno,
KPU memutuskan untuk tidak memperpanjang pendaftaran capres-cawapres. Pihak KPU juga
mengaku sudah menyampaikan hasil pleno tersebut ke KAM terkait. Tapi KAM tetap
pada pendirian awalnya yang ingin menarik diri dari pemira. Setelah proses panjang
itu akhirnya hanya tersisa dua KAM saja peserta pemira, yaitu KAM Rabbani dan KAM
Bhinneka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar