![]() |
Ilustrasi |
Gardameia.org - Menarik
untuk disimak menjelang konstelasi pertarungan politik tingkat tinggi yang akan
akan segera muncul di USU yaitu pemilihan umum presiden mahasiswa dan majelis
permusyawaratan mahasiswa universitas yang sebenarnya hanya memilih KAM nya
saja.
Hal
yang menjadi cukup perhatian disini adalah geliat-geliat munculnya bakal calon
presiden mahasiswa USU yang mengatasnamakan berasal dari KAM RABBANI yang pada
pemira USU sebelumnya memenangkan pertarungan politik tadi.
Beberapa
nama disebut-sebut sebagai balon dari Kam Rabbani yang terkenal ampuh dalam
membuat siasat menaikkan kadernya menjadi gubernur dan presiden se-USU, mulai
menunjukkan dirinya sebagai sosok yang layak menjadi presiden mahasiswa di USU.
Pada
umumnya para balon (bakal Calon) merupakan ketua umum dari lembaga dakwah
fakultas yang senyata-nyatanya didalam organisasinya tersebut orang-orangnya
adalah homogen dan relatif bisa diatur, Pemerintahan Mahasiswa USU sendiri
merupakan sebuah organisasi mahasiswa tertinggi yang ada di USU didalamnya
terdiri dari beragam jenis sifat manusia, beragam jenis ideologi
kiri, kanan, pancasilais, liberalis, pragmatis. Beragam jenis agama mulai dari
yang diakui secara resmi Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghucu
serta aliran kepercayaan seperti Kejawen, parmalim, dan sebagainya.
Para
balon tadi pada umumnya populer dan memiliki elektabilitas yang tinggi pada
masing-masing tempat asalnya, tetapi
konstelasi politik di USU tidak hanya untuk meyakinkan satu kepala, tidak
homogen.
Heterogenitas
tadi sangat dinamis, diperlukan sebuah kemampuan yang luar biasa untuk meramu
beragam kepentingan orang-orang tadi dan menempatkannya dalam satu wadah
sehingga dapat berjalan beriringan. Seorang Balon yang terbiasa duduk di satu
tempat yang umumnya orang-orangnya homogen akan mengalami turbolensi yang
sangat dahsyat apabila memasuki jenjang pema USU terlebih menjadi presiden,
karena akan sangat rumit untuk menyatukan beragam kepentingan dan
menyelaraskannya dalam satu gerakan dengan tetap menjaga keseimbangan satu sama
lain.
Para
balon-balon diragukan pengetahuannya dalam mengetahui secara pasti adat dan
tradisi di tiap fakultas, tidak memiliki kemampuan yang apik untuk nantinya
dapat meredam gejolak-gejolak yang dapat timbul jikalaupun mereka menang. Jika
didalam kemampuan organisasinya menjadi Event
Organizer sudah teruji, kita semua
harus ingat bahwa itu dilakukan didalam satu panci yang suhunya sama.
Ada
ancaman serius kedepannya bagi Kam Rabbani dan sekiranya harus menjadi
perhatian pimpinan pucuk Kam Rabbani, yaitu Kam Rabbani akan menjadi Common Enemy bagi mahasiswa se-USU karena Kam Rabbani telah
berkali-kali memenangkan pemira tetapi tidak ada perubahan berarti yang dapat
dilakukan Kam Rabbani. Bahkan hanya untuk merubah Tata Laksana Organisasi yang
banyak kekurangan disana-sini tidak berhasil.
Walaupun
upaya untuk menjadikan Kam Rabbani sebagai Common
Enemy merupakan upaya yang luar biasa tetapi potensi tersebut sudah didepan
mata dan tinggal selangkah lagi terjadi, maka calon yang akan diusung oleh Kam
Rabbani harus merupakan seseorang yang mampu lihai seperti belut yang dikasih
minyak sehingga mampu merangkul berbagai kelompok dengan berbagai
kepentingannya. Tidak justru malah ketika menjadi Presiden (jika menang) malah
terkunci didalam singgasananya dan malah dikendalikan oleh anggotanya.
Presiden
Mahasiswa harus memahami konstelasi Politik Nasional karena Pemerintahan
Mahasiswa USU adalah barometer dari stabilitas dan pergerakan mahasiswa nasional, akan sangat lucu jika seorang
presiden mahasiswa tidak mengetahui Isu politik, dan permasalahan Hukum di
Indonesia. Presiden Mahasiswa yang mengucapkan satu pernyataan tanpa dasar yang
jelas tentang suatu permasalahan akan membuat malu saja nantinya.
Penulis : Muhammad Zovi, Mahasiswa FH USU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar