![]() |
Ngobrol Politik (NGOPI) KAMMI MP USU, rabu (13/01) di Sanggar FKM USU |
Gardamedia.org - Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri terfavorit yang ada di provinsi Sumatera Utara. Jauh sebelum itu bahkan Universitas Sumatera Utara juga menjadi salah satu universitas terbaik yang ada di Pulau Sumatera bahkan Indonesia. Universitas Sumatera Utara merupakan universitas negeri ketujuh di Indonesia yang diresmikan oleh Ir.Soekarno pada tanggal 20 November 1957. Pada awal pendiriannya, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan tinggi di kawasan barat Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2003, USU yang tadinya memiliki status Perguruan Tinggi Negeri berubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN). Berubahnya status tersebut mengimplikasikan bahwa USU sebagai Perguruan Tinggi berhak mengambil kebijakan dan menyelesaikan rumah tangganya sendiri tanpa terlebih dahulu di intervensi oleh pemerintah.
Perubahan status dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN) lantas tidak serta merta mengubah wajah USU menjadi lebih profesional dan berkualitas. Konflik internal para elite menyebabkan USU perlahan menuju kearah kemunduran. Sistem pengelolaan kampus yang amburadul, fasilitas kampus yang belum memadai menjadi bukti lemahnya kinerja para birokrat kampus untuk mengelola kampus ini.
Nuansa akademis pun perlahan hilang dari kampus kita tercinta ketika infrastruktur kampus yang ada hari ini belum mendukung bagi para mahasiswa untuk mengembangkan khazanah keilmuan dan bakatnya. Fasilitas kampus yang notabene diperuntukkan untuk mahasiswa hari ini dikomersialisasi oleh pihak kampus dengan biaya yang tidak masuk akal.
Penggunaan Gelanggang Mahasiswa, Auditorium, bus lintas USU seakan menjadi barang “Mewah” bagi mahasiswa yang ingin mengadakan event-event dan membuat kegiatan yang sebenarnya dapat mendongkrak “akreditasi” dan “citra” kampus di masa depan. Belum lagi fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar di fakultas-fakultas, seperti ketersediaan infokus, sound system dan lainnya masih menjadi barang yang “diperebutkan” para komting di setiap kelas untuk mendapatkannya demi memudahkan proses belajar di kelas. Ditambah dengan fasilitas kamar mandi yang sangat jauh dari kata standar kebersihan kamar mandi pada umumnya. Masalah keamanan kampus hampir setiap minggu, bahkan setiap hari kita mendengar berita civitas akademika USU kehilangan kendaraannya di parkiran.
Ketersediaan infrastrukstur kampus yang “layak” dan “memadai” merupakan sebuah keharusan dan sebenarnya bukanlah sebuah “barang mewah” bagi mahasiswa untuk mendukung proses belajar di kampus. Karena fasilitas yang baik akan menimbulkan kenyamanan dan bermuara kepada terciptanya nuansa akademis di kalangan civitas akademika dan klimaksnya adalah peningkatan prestasi-prestasi yang diukir mahasiswa USU dalam event tingkat nasional maupun internasional.
Dalam momen Pemilihan Rektor kali ini KAMMI berharap menjadi momentum kebangkitan USU di masa depan dan dapat menjadi titik tolak, titik lepas landas bagi USU keluar dari lilitan masalah berapa tahun belakangan. KAMMI berharap Nuansa Akademis di Universitas Sumatera Utara dapat kembali tercipta, dan terbangun sehingga civitas akademika Universitas Sumatera Utara dapat lebih leluasa untuk berpikir aktif dan kreatif menyelesaikan problema bangsa di masa depan. Dan KAMMI juga berharap pemilihan rektor tahun ini menjadi penyejuk ditengah “kekeringan intelektual” di kampus USU tercinta dan bukan hanya sekedar menjadi “Fatamorgana” yang indah dari kejauhan namun busuk ketika berada di dalam.
Departemen Kebijakan Publik KAMMI Merah Putih USU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar