![]() |
Gambar ilustrasi : Internet |
Gardamedia.org - Siapa yang tidak mau menjadi seorang
Hafidz atau Hafidzah ? Ya semua orang juga mau. Tapi untuk
menjadi seorang Hafidz dan Hafidzah bukanlah hal yang mudah. Kita harus melewati fase yang luar biasa. Salah satunya adalah fase
melawan malas akan godaan setan. Ya setan sendiri yang mengajukan diri
untuk menggoda manusia agar menemaninya di neraka. Dan kita sebagai manusia hendaknya berusaha keras untuk melawan godaan setan ini.
Menjadi seorang
hafidz Qur’an adalah cita-cita seluruh umat Islam. Tak terkecuali yang muda atau tua,
miskin-kaya, sehat ataupun sakit.
Mengapa kita
harus menghapal Al-Quran ??
Mari mengingat kembali kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang sudah beribu-ribu tahun lalu
menemui Rabb-nya. Saat kuburannya di bongkar, jenazahnya masih tetap utuh bahkan mengeluarkan bau yang sangat wangi. Setelah diselidiki mengapa hal ini bisa terjadi, ternyata sahabat itu semasa hidupnnya adalah seorang penghafal Al-Quran.
MasyaAllah.
Mungkin itu
adalah satu dari seribu kisah menakjubkan dari para penghafal Al-Quran.
Rasulullah SAW
bersabda,“Yang menjadi Imam suatu kaum adalah yang paling banyak bacaannya (baca : hafalan).”
(HR Muslim) .
Dari sabda
Rasulullah tersebut sudah sangat jelas ada keistimewaan tersendiri bagi
penghafal Al-Quran. Rasul sendiri yang berkata, yang cocok jadi imam adalah
yang paling banyak hapalannya bukan yang paling sedikit. Tapi yang
dimaksud dari hadits tersebut ialah, dia yang paling banyak hafalannya juga
yang mengerti mengenai sholat dan agama.
Jangankan
menjadi Hafidz Quran, menjadi orang yang rajin membaca dan mempelajari Al-Quran juga dinaikkan
derajatnya oleh Allah .
Bukankah hadits
Nabi mengatakan,“Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan
mengajarkannya.” (Hr Bukhari)
Sungguh sangat tinggi kedudukan yang Allah berikan bagi orang-orang yang mempelajari kitab-Nya.
Salah satu langkah awal kita untuk menjadi seorang penghapal Al-Quran adalah kita
harus belajar membaca Al-Quran dimulai dari huruf ا
hingga huruf ي. Kita harus mempelajari hukum-hukum tajwidnya
seperti ikhfa , idgham , iqlab , izhar dan lain sebagainya. Kenapa ? Karena
jika satu saja huruf yang keluar bunyinya salah, maka akan salah pula maknanya.
Apa saja keistimewaan mereka para penghafal Al-Qur'an ? Berikut beberapa keutamaan yang Allah anugerahkan kepada para penghafal Al-Qur'an di dunia dan akhirat.
a.
Fadhillah
Dunia
1.
Allah
SWT meninggikan derajat para penghapal Al-Quran
2.
Al-Quran
memberikan kebaikan dan keberkahan bagi para penghafalnya.
3.
Para hafizh Al-Quran merupakan keluarga Allah SWT yang ada di bumi.
4.
Para
penghapal Al-Quran, tidak akan merugi dalam hal perdagangannya.
b.
Fadhillah di akhirat
1.
Al-Qur'an
akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghapalnya.
2.
Para
penghapal Al-Qur'an akan bersama para malaikat yang mulia dan taat
3.
Mendapat
tajul karomah (mahkota kemuliaan)
4.
Kedua
orang tuanya akan dipakaikan mahkota cahaya pada hari kiamat kelak
5.
Menjadi
orang yang arif di surga Allah ‘Azza wajalla.
Dan masih
sangat banyak lagi keistimewaan mereka. Itu semua yang menjanjikannya bukan manusia, bukan pejabat, bukan presiden bukan pula Nabi Muhammad SAW tetapi yang
menjanjikannya langsung Sang Maha Pemilik Janji, Allah SWT.
Firman Allah
SWT dalam surah Faathir (35:29-30) yang artinya:
[29] Sesungguhnya
orag-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan
sebahagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi. [30] agar
Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka
dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Adapun ayat
tersebut menyuruh kita untuk membaca kitab (Al-quran) Allah SWT walaupun dalam terjemahannya tidak
ada kata “mempelajari”, namun pemahaman kata “mempelajari” tersebut sudah
terbingkai dalam kata membaca.
Ada beberapa
cara agar kita bisa menjadi seorang hafidz wa hafidzah:
1.
Niat
Segala sesuatu
yang kita lakukan tergantung dari niat kita. Jika niat kita menjadi hafiz
Al-Quran demi mengharapkan RidhoNya, Insya Allah Dia akan
mempermudahkan kita. Kalau ada kendala di tengah jalan seperti rasa capek, letih, dan sejenisnya itu
memang sudah lumrahnya, karena setan tidak akan pernah berhenti untuk menggoda
anak cucu adam. Luruskanlah niat kita.
2.
Rajin
Muraja’ah
Bacaan
yang sudah kita hafal, pun harus sering kita ulang-ulang. Agar makin lengket
dalam ingatan kita. Tidak hanya dalam ingatan tetapi juga perbuatan kita
sehari-hari. Ibarat kita pergi sendiri ke sebuah kota yang asing tanpa kita
bawa petunjuk, baik itu peta, kompas dan lain-lain kemungkinan besar kita akan
tersesat. Begitu pulalah Al-quran yang merupakan pedoman kita. Saat tidak ada Al-Qur'an dalam ingatan dan hati kita dapat dipastikan kita akan tersesat di dunia bahkan di akhirat nanti.
3.
Jangan Bermaksiat
Ini juga merupakan yang terpenting setelah niat. Apa gunanya kita hapal
Al-Quran, apa gunanya kita sering murajaah tetapi kita tetap melakukan perbuatan
maksiat. Seolah-olah Al-Qur'an yang dihafal hanya sekedar formalitas biasa dan ajang pamer hafalan tanpa ada bekas dalam hati.
4.
Pembimbing
Mungkin yang
dimaksud dengan pembimbing tidak hanya ustadz atau ustadzah. Bisa juga teman
seperjuangan kita, kakak kita ataupun siapapun itu. Yang penting mereka mau mendengarkan murajaah
kita, setoran kita, memperbaiki bacaan kita yang salah bahkan mendukung kita untuk terus tetap menghafal.
Perbanyaklah
membaca Al-Qur'an, perbanyaklah menghafal Al-Qur'an. Kitalah yang
memperjuangkannya. Ingatlah yang kita perjuangkan bukan kaleng-kaleng tetapi
surat cinta nya Allah buat kita. Yang kita perjuangkan bukan kertas-kertas
buram tetapi sebuah kitab yang kelak akan menjadi pemberat amal timbangan
kita. Lakukan mulai sekarang setelah membaca tulisan ini. Insya Allah, Allah
akan mempermudahkan niat baik kita.
Penulis : Mahdawani Lubis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar