Minggu, 27 Desember 2015

Menanti Curah Kasih Di Negeri Pasir

Ilustrasi : Internet

Oleh : Goebahan. K


Kami tidak punya apa-apa
Hanya padang pasir yang terhampar-hampar
Kami tidak punya apa-apa
Hanya turban penutup kepala
Dan kain putih atau hitam yang membalut seutuh tubuh
Kami tidak punya apa-apa
Selain terompah sebagai saksi bisu perjalanan ini
Kami tidak punya apa-apa
Selain harapan oase di padang sahara
Dan ternyata fatamorgana

            Oh Tuhan kami,
            Kami hidup dari menjejak-jejakkan kaki di pasirmu
            Oh Tuhan kami,
            Kami hidup dari sembah sujud kami
            Dengan dahi penuh butir-butir pasirmu
            Oh Tuhan kami,
            Kami hidup dari khayal ingin berjumpa
            Kau dan kekasih-Mu
            Oh Tuhan Kami,
            Sungguh kami berhajat akan semua itu.

Inna shalati wa nusuki wamahyaya
Wa mamati lillahi rabbil ‘alamin
Legakan tenggorokan kami dari air-air Mu
Jangan kau legakan kami dari minyak
Yang  membakar antar sesama kami
Redakan bara api negeri ini dengan curah rahmat kasih-Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...