Senin, 26 Oktober 2015

Jadikan 4 Alasanmu Malas Datang Mentoring, Menjadi Sebaliknya!



Gardamedia.org – Kamu pasti sudah lama bertemu kakakmu yang jilbabnya panjang dan pemalu itu. Dia menyenangkan bukan? Dia sering menghampirimu dengan senyum dan jabatan hangat atau sesekali pelukan rindu. Tapi tiba-tiba saja seiring berjalannya waktu, kamu menemukan ketidaknyamanan bersamanya dalam sebuah lingkaran yang biasa disebut mentoring.

Alasan pertamamu malas datang mentoring karena dia ternyata begitu pengatur.
Seharian penuh engkau harus kehilangan gaya modismu. Dia menyuruhmu mengenakan rok, baju longgar, jilbab harus menutup dada, dan jangan melupakan kaus kaki. Padahal dengan aturan ini kamu dipastikan mendapatkan banyak kebaikan tanpa kamu sadari (Pada hari itu sengatan matahari dan debu jalanan tengah absen merusak kulitmu; di hari itu engkau dikenal sebagai seorang muslimah oleh sekelilingmu tanpa terkecuali; teman-teman lelakimu tidak melakukan dosa yang biasa dilakukannya setiap hari karena melihat apa yang tidak boleh dilihatnya pada dirimu (baca:aurat) dan kamupun mendapat satu kebaikan karenanya; di hari itu kamu terhindar dari pelecehan yang mungkin dilakukan oleh lelaki yang berniat jahat di sekitarmu; dan juga banyak kebaikan lain yang Allah sediakan untukmu, insyaAllah).

Alasan kedua, dalam persoalan agama kakak itu tidak lebih pintar darimu.
Benar engkau memiliki segudang ilmu tapi hanya debunya saja yang membersamaimu. Ilmu tanpa amal tidaklah berguna saudariku. Pergokilah sesekali kakakmu yang tengah tersenyum bahagia melihatmu mengamalkan satu saja kebaikan dari puluhan kajian yang telah kalian lewati bersama. Itulah hari yang selalu ia nantikan. Itulah tujuan sebenarnya mentoring dilakukan. Agar engkau mengamalkan.

Alasan ketiga, kamu memiliki urusan yang lebih penting, kamu sedang sibuk dan mentoring begitu menyita waktumu, atau bersenang-senang dan beristirahat lebih baik menurutmu.
Jika kamu pernah beralasan demikian, maka akan kukatakan hal sebaliknya kepadamu. Urusan penting seperti apa yang mampu memalingkanmu dari suatu perjalanan yang teramat membahagiakan ini (baca: perjalanan menuju surga)?
“Barangsiapa yang menempuh untuk menimba ilmu niscaya Allah akan memberikan kemudahan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim).
Kamu juga sebenarnya tidak benar-benar sedang sibuk, kamu hanya kurang melatih diri untuk menguasai waktu. Jangan pernah melupakan kalimat ini “semakin lama engkau mentoring semakin mudah jalanmu menuju surga”. Masih bisakah kamu mengabaikan tawaran ini? Jawablah dengan hatimu.
Sekarang bagimu bersenang-senang dan beristirahat tidak lebih baik dibandingkan mentoring bukan? Bergegaslah kunci dengan erat semangatmu. Pergilah mentoring. Sepulang darinya kamu bisa beristirahat dengan merasakan hati yang lebih baru, semakin terang dan menenangkan dari sebelumnya.

Alasan keempat, kamu tidak pernah tertarik dengan pengajian.
Mari kuajak kamu berkenalan dengan jiwamu yang sebenarnya. Dia adalah jiwa yang tidak mampu hidup tanpa Tuhannya. Dia adalah jiwa yang begitu ingin melakukan ketaatan pada Sang Pencipta-Nya. Tapi kini kamu sedang lupa pada jiwamu ini. Kamu tidak bisa mengingatnya bahkan sedikit saja. Maka pulihkanlah ingatanmu, datanglah mentoring walau kamu tidak menyukainya, walau pengajian terasa begitu membosankan. Semoga Allah memberikan kepadamu taufik dan hidayah. Mentoringlah saudariku. Jangan berhenti pergi hingga nikmat iman dapat kembali kau kenali, kau rindui dan kau cintai.


Penulis : Tara Batubara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...