![]() |
Gambar : Internet |
Sangat di perihatinkan provinsi Sumatera
tepatnya daerah Riau dan sekitarnya
setalah empat bulan terakhir dan sampai saat ini masih diselimuti oleh
kabut asap, banyak sekali korban jiwa akibat dari kabut asap tersebut,
sekolah-sekolah di liburkan begitu juga universitas yang ada. Udara yang tidak
sehat sangat mengganggu sekali bagi warga, sulit bagi mereka untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Kabut asap yang melanda daerah Riau ini di akibatkan
oleh pembakaran lahan di beberapa titik sehinggga mengakibatkan kabut asap yang
berlebihan, berita yang di ketahui dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan ada 156 titik panas sumber kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Di
Sumatera ada 95 titik dan 61 titik di Kalimantan.
Kita ketahui kota Medan tidak terlalu parah
terkena kabut asap kiriman dari kota Riau tersebut. Tapi hampir satu bulan
belakangan ini kota Medan diselimuti oleh kabut asap dari pembakaran hutan yang
terjadi di Riau. Hal ini tentu lebih memprihatinkan kita semua sebagai warga
negara indonesia mengingat kabut asap telah menyebar di berbagi kota hingga ke
negara Thailand, Singapura, dan Malaysia sekalipun. Banyak dampak yang terjadi dari kabut asap
tersebut membuat warga Medan susah untuk
bernafas. Dampak terparah pastinya penyakit, memang tidak separah di Riau tapi,
ISPA tetap menjadi dampak utama akibat kabut asap tersebut. Kegiatan
belajar mengajar pun terganggu membuat
siswa harus di liburkan beberapa waktu karena mengingat udara diluar sangat
tidak sehat, serta terganggunya juga trasportasi penerbangan yang mengakibatkan
beberapa pesawat harus membatalkan penerbangnnya karena jarak pandang yang
tidak memungkinkan. Serta menimbulkan banyak kerugian pada negara.
Kondisi asap yang semakin tebal juga
mengharuskan warga menggunakan masker, oleh sebab itu dari beberapa informasi
yang saya dapat, Kecamatan Medan Helvetia melakukan aksi bagi-bagi masker
kepada pengendara yang melintas dibeberapa titik. Kegiatan membagi masker dilakukan
guna mengantisipasisekecil mungkin penyakit yang ditimbulkan akibat asap,
termaksud diantaranya penyakit infeksi saluran pernafasanakut (ISPA). Pembagian
masker tidak hanya pada para pengendara saja melainkan pada sekolah-sekolah
yang ada di Medan Helvetia, dalam hal ini agar para pelajar mengajak warga
untuk menggunakan masker jika beraktivitas diluar rumah.
Tidak semua
daerah yang ada di kota medan mengalami kabut asap yang pekak, misalnya saja di
daerah universitas sumatera utara jalan dr.mansyur, kabut asap yang terjadi di
daerah universitas sumatera utara hanya terjadi kurang lebih dua hari, sekitar
tanggal 23/10 dan hari berikutnya kabut mulai menipis dan beberapa hari
selanjutnya daerah sekitar dr. Mansyur sering di guyur oleh hujan.
Sangat bersyukur sekali
kita yang berada di daerah yang tidak terkena kabut asap, kita masih bisa
beraktivitas secara normal dan dapat menghirup udara segar sebanyak mungkin.
Tapi tetaplah kita mendoakan untuk saudara-sadara kita yang berada di
Kalimantan, Riau dan sekitarnya, semoga kabut asap cepat terselesaikan, dan
berdoalah agar disana senantiasa diturunkan hujan oleh yang maha kuasa. Dan
kita sebagai manusia marilah kita saling mengingatkan untuk menjaga lingkungan
kita bersama. Karena sesungguhnya Allah swt telah bersabda agar umatnya selalu
menjaga lingkungannya.
Penulis : Fitriani Zakaria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar