Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, agaknya tahun ini Tanah
Haram diuji dengan beberapa cobaan: mulai dari crane jatuh, kebakaran, sampai
wafatnya ratusan jamaah haji di Mina. Kabar terakhir, 717 orang meninggal dunia
dan lebih dari 800 luka-luka (ketika ditulis).
Mengingat kabar-kabar tersebut, kian banyak cibiran yang
disasarkan ke Arab Saudi, baik pemerintahannya mau pun
elemen-elemen lain. Cibiran-cibiran itu kian ramai ketika media
berbondong-bondong menyebarkan berita dengan menyisipkan celoteh-celoteh 'suuzhan'
terhadap Arab Saudi. Sangat disayangkan.
Seperti di salah satu media misalnya (yang tidak penulis
sebutkan), menyebutkan bahwa insiden yang terjadi di Arab Saudi
merupakan ketidakmampuan mereka dalam memfasilitasi semuanya. Namun demikian,
yang sangat disayangkan, umat Islam-lah yang akhirnya menerima cibiran-cibiran
itu.
Sekarang, Penulis mencoba meluruskan anggapan-anggapan yang
menyeleweng, menuduh Arab Saudi bahkan (lebih parahnya) menuduh Islam sebagai
sumber musibah. Na'udzubillahi min dzalik.
Dari berbagai sumber yang telah penulis kumpulkan sebelum
menuliskan ini, sebagian besar mereka yang mencibir adalah mereka yang belum
pernah menunaikan ibadah haji. Sementara itu, beberapa tanggapan mereka yang
sudah pernah berhaji, justru mereka memberikan tanggapan sebaliknya.
Berturut-turut cobaan yang ditimpakan di sana, semua murni atas
kuasa Allah, qudratullah! Semuanya telah difasilitasi Arab
Saudi dengan sangat baik. Mereka melayani segenap umat Islam dengan sepenuh
hati. Begitulah beberapa ungkapan yang bisa Penulis rangkum dari sekian banyak
sumber.
Sekarang, Penulis mencoba mengajak Pembaca untuk membayangkan
betapa telah maksimalnya Arab Saudi dalam melayani jamaah haji.
Anggaplah Arab Saudi menerima kuota haji sebanyak 4.000.000 (empat
juta) jiwa saja. Jika seorang jamaah butuh ketersediaan air sekitar
20 liter dalam sehari untuk MCK, berarti 20x4juta= 80juta sehari Arab
Saudi telah menyediakan air bersih. Untuk MCK,
Arab Saudi menggunakan air yang disuling dari laut yang jaraknya sekitar 60km.
Anggaplah seorang jamaah menjatuhkan 50gram sampah saja dalam
sehari, maka 50x4juta= 20juta gram. Artinya, 20ton sehari yang harus mereka
bersihkan. Sementara, lihatlah kondisi Haramain dan lokasi haji, semua
bersih. Bayangkan kalau itu dihadapkan ke Indonesia, mau bilang apa?
Untuk memfasilitasi, anggaplah Arab Saudi mempekerjakan 1.000
orang dengan gaji 500 riyal per
hari, maka 500.000,- riyal mereka keluarkan untuk itu. Rupiah berapa, ya?
Semua
pelayanan serba istimewa. Dan, masihkah layak cibiran itu disasarkan ke sana?
Belum
lagi fasilitas yang lain-lain!
Semua itu hanyalah 'geber-geber' yang dilakukan oleh media-media
yang sulit menerima umat Islam bersatu dan maju. Semua hanyalah
pemantik api perpecahan dalam Islam. Maka, selayaknyalah umat Islam tetap
bersatu memadukan satu suara. Jangan mau terpecah belah. Berpedoman pada firman
Allah dalam surah Ali Imran, "Dan berpegang teguhlah pada tali agama
Allah, dan janganlah kamu berpecah belah...."
Setiap umat yang membenci Islam, mereka tak akan ridha melihat
Islam sampai mau mengikuti 'millah'
mereka. (Lihat: Al-Baqarah, 120). Juga, hendaknya kita menjaga lisan kita dari
hal-hal yang mencelakakan
kita. "Amalan yang lebih dicintai Allah adalah menjaga
lisan (HR. Al-Baihaqi)" "Sesungguhnya banyak manusia berdosa pada
hari kiamat dikarenakan mereka banyak berkatayang tidak bermanfaat (HR. Ibnu
Nashir)" "Tidaklah sampai hakikat keimanan sampai seorang tersebut bersedih atas lisannya
(HR. Thabrani)." Semoga kita dijauhkan dari fitnah lisan. Semoga kita
senantiasa dilindungi Allah dan senantiasa berpegang teguh pada tali agamanya.
...wa lillahi 'ala annasi hijjul baiti manistatha'a ilaihi sabiila...
Wallahu
a'lam. ShadaqAllahul'azhim.
Penulis
: Mareza Sutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar