Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat
ditunggu-tunggu bagi kaum muslim baik orangtua, muda-mudi, anak-anak, laki-laki
ataupun perempuan diseluruh dunia. Di bulan ini, setiap amalan baik akan
dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita
ketahui amalan utama pada bulan Ramadhan ialah berpuasa, namun sebagai kaum
wanita tentu ada kalanya dalam sebulan mendapat masa haid.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Dari Abu Sa’id Al Khudriy
Radhiyallahu Anhu “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
: “Bukankah Wanita itu jika sedang haidh dia tidak shalat dan tidak
shaum/berpuasa? Itulah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari.)
Sesuai dengan sabda diatas, meskipun tidak
diperbolehkan shaum dan shalat, namun bagi muslimah yang sedang haid tidak usah
khawatir kelewatan momen mendapat pahala berlipat ganda pada bulan puasa ini. Masih
banyak amalan ibadah mulia yang dapat dilaksanakan untuk mendapat ridho Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Ini dia beberapa amalan yang dapat dilakukan,yaitu
melakukan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak
ibadah sunnah lainnya yang dianjurkan yang dapat dilakukan diantaranya yaitu:
1. Membaca Al-Quran tanpa menyentuh
lembaran mushaf. InsyaaAllah, ini pendapat yang lebih kuat.
2. Boleh menyentuh ponsel atau
tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena benda semacam ini tidak dihukumi
Al-Quran. Sehingga, bagi wanita haid yang ingin tetap menjaga rutinitas membaca
Al-Quran, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat,
komputer, atau tablet atau semacamnya.
3. Berdzikir dan berdoa. Baik yang
terkait waktu tertentu, misalnya doa setelah adzan, doa seusai makan, doa
memakai baju atau doa hendak masuk WC, dll.
4. Membaca dzikir mutlak sebanyak
mungkin, seperti memperbanyak tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah),
tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya. Ulama sepakat wanita haid atau orang
junub boleh membaca dzikir. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 25881)
5. Belajar ilmu agama, seperti
membaca membaca buku-buku islam. Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran,
namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-Quran, sehingga
boleh disentuh.
6. Mendengarkan ceramah, bacaan
Al-Quran atau semacamnya.
7. Bersedekah, infak, atau amal
sosial keagamaan lainnya.
8. Menyampaikan kajian, sekalipun
harus mengutip ayat Al-Quran. Karena dalam kondisi ini, dia sedang berdalil dan
bukan membaca Al-Qur’an.
Dan masih banyak amal ibadah lainnya yang bisa menjadi sumber pahala bagi
wanita haid. Karena itu, tidak ada alasan untuk bersedih atau tidak terima
dengan kondisi haid yang dia alami.
Allahu a’lam
Penulis: Aisyah Ayu Winandri
foto :
http://mygirlz-destiny.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar