![]() |
Ilustrasi : kaifahal.com |
Sahur, rutinitas yang
dianggap sepele. Memang tidak akan berdosa atau membatalkan puasa jika tidak
sahur. Jika saja hal itu tidak
disengaja mungkin tidak mengapa. Tapi bagaimana jika disengaja atau malah
berlomba kuat berpuasa jika tidak sahur? Oke, sebelum berfikir untuk
meninggalkan sahur silahkan dicermati uraian dibawah ini.
Makan sahur merupakan
salah satu sunnah yang sangat dianjurkan bagi orang yang akan berpuasa. Tidak
hanya dalam puasa Ramadhan yang wajib saja, melainkan juga dalam puasa sunnah.
Perlu diketahui Dalam bahasa Arab, as-sahur (السَّحُوْرُ) dengan mem-fathah
huruf sin adalah benda makanan dan minuman yang disantap sebelum berpuasa.
Adapun as-suhur (السُّحُوْرُ) dengan men-dhommah huruf sin adalah mashdar yakni
perbuatan makan sahur itu sendiri.
Hukum makan sahur adalah sunnah, berdasarkan
hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
تَسَحَّرُوا
فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً
“Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.” (Muttafaqun ‘alaih)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Para ulama telah
bersepakat tentang sunnahnya makan sahur dan bukan suatu kewajiban.” (Syarh Shahih Muslim,
7/207)
Apa Saja Keutamaan Sahur Itu
Sendiri?
Pertama, makan
sahur adalah barokah. Dari Salman ra, Rasulullah Saw bersabda: “Barokah itu ada
pada tiga perkara: al-Jama’ah, ats-Tsarid dan makan Sahur.” (HR At Thabrani).
Dari Abdullah bin al-Harits dari seorang
sahabat Rasulullah Saw: Aku masuk menemui Nabi Saw ketika itu beliau sedang
makan sahur, beliau bersabda: “Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang
Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian
tinggalkan.” (HR An-Nasa’i)
Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah
jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam
puasa, menambah semangat untuk menambah puasa karena merasa ringan orang yang
puasa.
Dalam makan sahur juga (berarti) menyelisihi
Ahlul Kitab, karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu
Rasulullah Saw menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam
dua hadits al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda ra: “Marilah menuju makan
pagi yang diberkahi, yakni sahur.”
Kedua, Allah dan
malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. Mungkin barakah sahur
yang tersebar adalah (karena) Allah SWT akan meliputi orang-orang yang sahur
dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat Allah
memintakan ampunan bagi mereka, berdoa kepada Allah agar mema’afkan mereka agar
mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.
Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah Saw bersabda: “Sahur itu makanan
yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah
air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.”
Ibnu Hajar
ra. Pun menyebutkan berbagai keuntungan
dari makan sahur :
1.
Makan
sahur berarti kita melaksanakan sunnah
2. Makna
sahur berarti kita membedakan diri dengan cara puasa Ahli Kitab yang mereka
tidak melakukannya. Kita selalu diperintahkan untuk selalu berbeda dengan
mereka.
3.
Makan
sahur akan menambah kekuatan untuk beribadah
4.
Makan
sahur akan meningkatkan keikhlasan dalam beribadah
5.
Makan
sahur akan menghilangkan marah akibat perasaan lapar
6.
Apabila
seseorang yang membutuhkan datang kepada kita pada saat sahur, maka kita dapat
menolongnya. Atau mungkin di antara tetangga kita ada yang fakir atau miskin,
maka kita dapat membantunya.
7. Waktu
sahur adalah waktu diijabahnya do'a
8.
Makan
sahur akan menyebabkan seseorang mendapat taufik untuk berdo'a dan berdzikir
kepada Allah swt.
Masih berpikir sahur hanya
penguat untuk melaksanakan puasa? Masih berpikir meninggalkan sahur dengan
begitu banyaknya keutamaan yang akan kita sia-siakan? Think again! Mari manfaatkan setiap momen berharga selama ramadhan
yang pahala setiap kebaikannya dilipat gandakan dari bulan-bulan biasa.
Penulis : Zahratul Hayati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar