Sabtu, 27 Juni 2015

PEMA FISIP USU : Dialog Publik Upaya Penyadaran Bahaya Komunisme

                                                                                                   Ilustrasi                                                                                                                       


Gardamedia.org – Kelompok eks komunis ataupun pendukungnya sampai saat ini masih terus intens melakukan kegiatan dalam rangka merefleksikan dan mewujudkan tujuan perjuangan dan agenda politiknya ke depan. Sehingga momentum reformasi yang bergulir di Indonesia sejak 17 tahun yang lalu juga telah member andil sangat besar sebagai “pintu masuk” kebangkitan “hantu komunisme” di Indonesia. Hal ini tidak dapat disangkal jika banyak tokoh tetap menetapkan komunisme adalah ancaman nasional bagi bangsa Indonesia.

Hal inilah yang melatarbelakangi Dinas Eksternal PEMA FISIP USU mengadakan kegiatan yang bertajuk dialog publik dengan tema “Pancasila di tengah Ancaman Ideologi Dunia, Masih Relevankah Gerakan Anti Komunis di tengah Era Globalisasi ?” pada hari sabtu (27/6) di Aula Wisma USU. Dialog publik ini diisi oleh beberapa pembicara senior seperti Prof. Dr. Usman Pelly, MA Ph.D, Abdul Rahman Melayu, S.H, M.H, serta H. M. Tahjuddin Nur. Selain itu, penyelanggara juga mengundang beberapa aktivis perjuangan penentang G30S PKI di zamannya dan beberapa organisasi ekstra USU.

Foto : Tampak ketiga pemateri (dari kiri) dan moderator (kanan)
saat kegiatan berlangsung sabtu (27/6) di Aula Wisma USU
Dalam wawancara singkat dengan salah satu pembicara M. Tahjuddin Nur yang juga merupakan Ketua DPW Laskar Ampera Angkatan ’66 Sumut, beliau mengungkapkan harapannya pada kegiatan ini.
“Kami sebagai pelaku sejarah penumpasan G30S PKI di Sumatera Utara menghimbau  lewat pertemuan ini agar mahasiswa khususnya, dan generasi muda pada umumnya untuk lebih menciptakan daya tangkal terhadap adanya pengaruh-pengaruh yang bisa merusak nilai pancasila sebagai jati diri bangsa yang bisa mengganggu stabilitas NKRI. Tentu generasi muda-lah sebagai bagian dari bangsa yang bisa mengawal pancasila itu sendiri,” jawabnya.

Beliau juga mengatakan di era globalisasi ini bangsa Indonesia harus tetap melakukan kajian-kajian interaktif tentang gerakan Anti Komunis agar tidak terjadi suatu hal yang dapat merusak NKRI.
“Saya pikir sangat relevan. Kalau kita bicara tentang komunisme, ini merupakan sebuah paham yang tidak sejalan dengan ideologi Indonesia, yaitu Pancasila. Dan berbicara tentang Globalisasi kita juga tidak ingin budaya dari luar akan mempengaruhi karakteristik anak bangsa ini. Kita adalah satu kesatuan dibawah Bhinneka Tunggal Ika, jadi para pemuda jangan mau dipecah-pecah dan di provokasi oleh orang-orang yang ingin merusak citra NKRI itu sendiri.

Kegiatan ini sempat memanas saat salah seorang mahasiswa yang berasal dari organisasi ekstra USU mengungkapkan pandangannya. Dia menilai dialog publik ini sangat tidak adil karena hanya menyudutkan satu paham saja, komunisme. Mahasiswa yang tidak diketahui namanya ini juga mengungkapkan kalau tidak ada yang salah dengan komunisme dan tidak seharusnya di sudutkan.

“Di tema dituliskan Pancasila di tengah Ancaman Ideologi Dunia, tapi kenapa dari tadi saya melihat pembicara hanya menyudutkan paham komunis saja, kenapa tidak disinggung paham-paham yang lain ?. Saya harap kalian semua cerdas, kalau memang seperti itu apa bedanya komunisme dengan Islam-ekstrimisme ? Tidak ada yang salah dengan komunisme,” tuturnya.

Tanggapan mahasiswa ini langsung di potong oleh moderator karena menyampaikan pernyataannya dengan emosional dan kata-kata yang tidak sopan terhadap pembicara.

Kegiatan ini sendiri ditutup dengan pemberian piagam kepada seluruh organisasi ekstra USU, dan beberapa elemen pergerakan lainnya yang berasal dari luar kampus USU.

Kamis, 25 Juni 2015

Ada Apa dengan Sahur ?

Ilustrasi : kaifahal.com
Sahur, rutinitas yang dianggap sepele. Memang tidak akan berdosa atau membatalkan puasa jika tidak sahur. Jika saja hal itu tidak disengaja mungkin tidak mengapa. Tapi bagaimana jika disengaja atau malah berlomba kuat berpuasa jika tidak sahur? Oke, sebelum berfikir untuk meninggalkan sahur silahkan dicermati uraian dibawah ini.
Makan sahur merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan bagi orang yang akan berpuasa. Tidak hanya dalam puasa Ramadhan yang wajib saja, melainkan juga dalam puasa sunnah. Perlu diketahui Dalam bahasa Arab, as-sahur (السَّحُوْرُ) dengan mem-fathah huruf sin adalah benda makanan dan minuman yang disantap sebelum berpuasa. Adapun as-suhur (السُّحُوْرُ) dengan men-dhommah huruf sin adalah mashdar yakni perbuatan makan sahur itu sendiri.
Hukum makan sahur adalah sunnah, berdasarkan hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً
“Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.” (Muttafaqun ‘alaih)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Para ulama telah bersepakat tentang sunnahnya makan sahur dan bukan suatu kewajiban.” (Syarh Shahih Muslim, 7/207)

Apa Saja Keutamaan Sahur Itu Sendiri?
Pertama, makan sahur adalah barokah. Dari Salman ra, Rasulullah Saw bersabda: “Barokah itu ada pada tiga perkara: al-Jama’ah, ats-Tsarid dan makan Sahur.” (HR At Thabrani).
Dari Abdullah bin al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah Saw: Aku masuk menemui Nabi Saw ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda: “Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan.” (HR An-Nasa’i)
Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk menambah puasa karena merasa ringan orang yang puasa.
Dalam makan sahur juga (berarti) menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasulullah Saw menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda ra: “Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur.”
Kedua, Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. Mungkin barakah sahur yang tersebar adalah (karena) Allah SWT akan meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat Allah memintakan ampunan bagi mereka, berdoa kepada Allah agar mema’afkan mereka agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.
Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah Saw bersabda: “Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.”
Ibnu Hajar ra. Pun  menyebutkan berbagai keuntungan dari makan sahur :
1.    Makan sahur berarti kita melaksanakan sunnah
2.    Makna sahur berarti kita membedakan diri dengan cara puasa Ahli Kitab yang mereka tidak melakukannya. Kita selalu diperintahkan untuk selalu berbeda dengan mereka.
3.    Makan sahur akan menambah kekuatan untuk beribadah 
4.    Makan sahur akan meningkatkan keikhlasan dalam beribadah
5.    Makan sahur akan menghilangkan marah akibat perasaan lapar 
6.    Apabila seseorang yang membutuhkan datang kepada kita pada saat sahur, maka kita dapat menolongnya. Atau mungkin di antara tetangga kita ada yang fakir atau miskin, maka kita dapat membantunya.
7. Waktu sahur adalah waktu diijabahnya do'a
8.    Makan sahur akan menyebabkan seseorang mendapat taufik untuk berdo'a dan berdzikir kepada Allah swt.

Masih berpikir sahur hanya penguat untuk melaksanakan puasa? Masih berpikir meninggalkan sahur dengan begitu banyaknya keutamaan yang akan kita sia-siakan? Think again! Mari manfaatkan setiap momen berharga selama ramadhan yang pahala setiap kebaikannya dilipat gandakan dari bulan-bulan biasa. 


Penulis : Zahratul Hayati


Minggu, 21 Juni 2015

Datang Bulan? Ibadah Bisa Tetap Jalan Kok


Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu bagi kaum muslim baik orangtua, muda-mudi, anak-anak, laki-laki ataupun perempuan diseluruh dunia. Di bulan ini, setiap amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita ketahui amalan utama pada bulan Ramadhan ialah berpuasa, namun sebagai kaum wanita tentu ada kalanya dalam sebulan mendapat masa haid.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Dari Abu Sa’id Al Khudriy Radhiyallahu Anhu “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Bukankah Wanita itu jika sedang haidh dia tidak shalat dan tidak shaum/berpuasa? Itulah kekurangan agamanya.” (HR. Bukhari.)

Sesuai dengan sabda diatas, meskipun tidak diperbolehkan shaum dan shalat, namun bagi muslimah yang sedang haid tidak usah khawatir kelewatan momen mendapat pahala berlipat ganda pada bulan puasa ini. Masih banyak amalan ibadah mulia yang dapat dilaksanakan untuk mendapat ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ini dia beberapa amalan yang dapat dilakukan,yaitu melakukan amalan-amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak ibadah sunnah lainnya yang dianjurkan yang dapat dilakukan diantaranya yaitu:
1.       Membaca Al-Quran tanpa menyentuh lembaran mushaf. InsyaaAllah, ini pendapat yang lebih kuat.
2.    Boleh menyentuh ponsel atau tablet yang ada konten Al-Qurannya. Karena benda semacam ini tidak dihukumi Al-Quran. Sehingga, bagi wanita haid yang ingin tetap menjaga rutinitas membaca Al-Quran, sementara dia tidak memiliki hafalan, bisa menggunakan bantuan alat, komputer, atau tablet atau semacamnya.
3.       Berdzikir dan berdoa. Baik yang terkait waktu tertentu, misalnya doa setelah adzan, doa seusai makan, doa memakai baju atau doa hendak masuk WC, dll.
4.     Membaca dzikir mutlak sebanyak mungkin, seperti memperbanyak tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya. Ulama sepakat wanita haid atau orang junub boleh membaca dzikir. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 25881)
5.       Belajar ilmu agama, seperti membaca membaca buku-buku islam. Sekalipun di sana ada kutipan ayat Al-Quran, namun para ulama sepakat itu tidak dihukumi sebagaimana Al-Quran, sehingga boleh disentuh.
6.       Mendengarkan ceramah, bacaan Al-Quran atau semacamnya.

7.       Bersedekah, infak, atau amal sosial keagamaan lainnya.

8.       Menyampaikan kajian, sekalipun harus mengutip ayat Al-Quran. Karena dalam kondisi ini, dia sedang berdalil dan bukan membaca Al-Qur’an.

Dan masih banyak amal ibadah lainnya yang bisa menjadi sumber pahala bagi wanita haid. Karena itu, tidak ada alasan untuk bersedih atau tidak terima dengan kondisi haid yang dia alami.

Allahu a’lam


Oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
Penulis: Aisyah Ayu Winandri

foto : http://mygirlz-destiny.blogspot.com/ 

    
  



Minggu, 14 Juni 2015

#TEODX8

Foto bersama para panitia TEODX 8 dengan peserta

Gardamedia.org – “Ini adalah janji amalan kita untuk menyiarkan dakwah ini” tutur Eri (ketua KomDa) menyemangati peserta. Training Event Organizer Dakwah Expo 8 (TEODX 8) adalah salah satu program kerja departemen Komunikasi Dakwah (KomDa), UKMI Ad-Dakwah USU. Dalam acara ini peserta  diberi bekal pengetahuan  bagaimana cara membuat dan melaksanakan acara  besar (Dakwah Expo) selayaknya seorang event organizer profesional.  Bekerjasama dengan departemen Dakwah Training Centre (DTC)  TEODX dilaksanakan selama dua hari Sabtu-Minggu, 13-14 Juni 2015 di salah satu ruang kelas  gedung Fakultas Kedokteran USU.

Eri (Ketua KomDa) memberikan arahan ke peserta.
 ‘Pengemban Amanah yang Bermujahadah’ adalah tema kegiatan ini. Selama dua hari, peserta disuguhkan dengan lima materi. Materi diisi oleh  pembicara yang ahli pada bidangnya. Diantaranya yaitu materi pertama “Peran Syi’ar dalam Dakwah Kampus” oleh Zuwarbi (Ketua Harian FSLDK Sumut). Materi ke-dua “Iltizam” oleh Dicky Arya Dharma (Ketua Umum UKMI Ad-Dakwah tahun 2013). Materi ke-tiga “Saudaramu Amanahmu” oleh Arif Tri Prabowo (Ketua Farmasi Al-Qolb). Materi ke-empat “How To Be A Good Organizer” oleh Ripa dari Sahiva. Materi ke-lima “All About DX” oleh Abdullah Nasution ( Ketua Panitia Dakwah Expo 5).

“Di TEODX ini peserta diberi arahan bagaimana menjalankan EO dan dari sini juga mereka saling mengakrabkan diri sesama peserta yang berasal dari seluruh perwakilan fakultas. Itu agar mereka saling mengenal sehingga dalam kinerjanya tidak ada miskomunikasi” ungkap Garry, ketua panitia TEODX 8.

Usai kegiatan ini, 19 peserta akan terus dibimbing oleh seluruh pengurus UKMI Ad-Dakwah untuk menjadi panitia Dakwah Expo 8. 


Penulis : Mira Maharani

Kamis, 04 Juni 2015

Andri-Wendi Menangkan Pemira FMIPA USU

Gardamedia.org – Pemilihan Raya (Pemira) dapat dikatakan sebagai miniatur dari demokrasi Indonesia yang dilakukan oleh para mahasiswa. Sama halnya dengan Pemilihan Umum (Pemilu), Pemira juga memberlakukan sistem voting. Tak ubah  dengan pemilihan-pemilihan umum biasanya, pemira juga melalui beberapa tahapan.  Mulai dari penentuan calon pasangan kandidat, melakukan kampanye sesuai waktu yang ditetapkan, debat kandidat, dan penghitungan suara. Proses yang dilalui juga tidak selamanya mulus, gejolak persaingan akan terus memanas hingga pemira selesai dilaksanakan.

Proses penghitungan suara di halaman Fakultas MIPA USU, Kamis (04/06).

Pemilihan Cagub-Cawagub Fakultas MIPA USU baru saja berakhir sore tadi di halaman Fakultas MIPA USU, Kamis (04/06). Hasil penghitungan suara menyatakan pasangan no.  urut 1 (Andri-Wendi) dari KAM Bersama menang dengan 642 suara. Menempati peringkat kedua pasangan no. urut 3 (Rahmat-Dwi) dari KAM Rabbani dengan 639 suara. Posisi terakhir diduduki pasangan no. urut 2 (Jufri-Hartika) dengan 80 suara. Tercatat total seluruh suara 1370 suara dengan 9 suara tidak sah.

Berbeda dengan perolehan suara  Cagub-Cawagub, KAM dimenangkan oleh KAM Rabbani dengan 708 suara.Sedangkan KAM Bersama memperoleh 639 suara, dan tersisa 3 suara tidak sah. Setelah berakhirnya masa pengaduan kecurangan dan penindak-lanjutan pengaduan, KPU akan mengumumkan hasil resmi Pemira di hari Senin (08/06) mendatang.

Tim Redaksi Garda Media USU

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...