Rabu, 06 Mei 2015

Hati-hati bahaya Smartphone!

Iustrasi (foto diambil dari sekilastekno.com)

Berkembangnya dunia digital menuntut masyarakat untuk bisa mempersiapkan diri dalam menyikapi hal tersebut. Kini, smartphone sangat digandrungi masyarakat. Ia mampu mendekatkan yang jauh dan terkadang menjauhkan yang dekat. Dahulu kita hanya mengenal mesin ketik untuk membuat dokumen berupa tulisan atau surat, telepon untuk menelepon, radio atau tape untuk mendengarkan music juga berita, dan televisi untuk menonton.  Hadirnya smartphone dapat menyatukan fungsi televisi, radio, mesin ketik menjadi satu. Tidak hanya menonton, mengetik e-mail, mendengarkan radio, kita juga dapat mengakses web layaknya menggunakan computer. Begitulah pesona smartphone.

Online Shop, berita terbaru bisa diakses melalui alat canggih ini. Dia semakin menambah ketertarikan penggunanya. Bak obat kimiawi, smartphone memiliki efek samping dalam penggunaannya. Smartphone sering dijadikan tolak ukur trendi atau tidaknya seseorang. Tak jarang telepon pintar ini menjadi bahan perbincangan para hedonis sebagai ajang pamer barang dan kehebatannya. Menurut pengamat budaya, fenomena ini dapat mengakibatkan pergeseran budaya. Dikhawatirkan tidak ada lagi budaya silaturahmi ke rumah-rumah, karena melalui berbagai fitur smarthpone, kita mampu bertatap muka tanpa berada di tempat yang sama seperti  aplikasi video call. Bahkan orang yang sibuk bisa mengadakan rapat hanya melalui aplikasi chat group. Efek lain smartphone yaitu mengakibatkan ketergantungan bagi penggunanya. Banyak kita jumpai seseorang akan panik ketika telepon pintar miliknya habis baterai, tertinggal di suatu tempat, dan hampa bila tak sedang memegangnya. Parahnya lagi, sebagian orang harus membawanya ketika ke kamar mandi dan kamar tidur. Inilah yang disebut sebagai nomophobia.

Jika disalahgunakan, maka telepon pintar akan mengakibatkan kerusakan fatal bagi moral manusia apalagi anak-anak. Jika benda canggih ini diberikan kepada anak-anak yang belum cukup umur, mereka akan menjadi pribadi yang individualism, tidak peduli dengan orang-orang sekitarnya karena asik bermain games yang tersedia di gadgetnya. Kebiasaan-kebiasaan itu akan memelihara kemalasan anak-anak berinteraksi dengan lingkungannya.Sedangkan untuk sebagian pelajar dan mahasiswa telepon pintar dijadikan alat menyontek terbaru untuk jawaban ujian dengan mengakses di search engine. Perlu  di waspadai, dia juga bisa akibatkan keretakan rumah tangga, maraknya prostitusi online dan lain sebagainya.

Pembahasan smartphone ini memang tidak akan ada habis-habisnya. Memiliki manfaat namun juga miliki dampak buruknya. Sikapilah fenomena ini dengan bijak dan beretika.Gunakan ia sebaik mungkin sehingga orang lain juga ikut merasakan kebermanfaatannya. 

Wallahu'alam.



Penulis : Yolanda Putri Sani
Editor : Inggit Suri Chairani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...