Sabtu, 30 Mei 2015

KOSTUM : Mengabdi Dan Menginspirasi Adalah Tujuan Utama Kami

Wartawan Senior Indonesia, Sapto Waluyo (kiri) dan Manajer PPSDMS Medan Andi Pranata (kanan) melakukan foto bersama dengan anak-anak yang menjadi objek pengabdian KOSTUM, Sabtu (30/5) di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU




Gardamedia.org - Komunitas Sultan Mengabdi atau yang disingkat KOSTUM merupakan sebuah komunitas yang bergerak di bidang pengabdian masyarakat, khususnya di bidang pendidikan. Komunitas ini sendiri merupakan salah satu komunitas yang berada dibawah garis komando Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) regional VI Medan, namun hampir seluruh kegiatannya tetap berada di bawah komando KOSTUM sendiri.

Komunitas ini sendiri dibentuk pada tanggal 3 Maret 2015 dengan jumlah anggota sebanyak 7 orang dan yang menjadi direkturnya adalah Surya Dharma mahasiswa S1 Akuntansi FEB USU stambuk 2013. Tujuan komunitas ini sendiri ada dua, pertama untuk menyampaikan motivasi dan inspirasi ke beberapa sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, serta yang kedua masuk ke daerah-daerah kecil untuk menyampaikan kepada objek pengabdian KOSTUM mengenai 18 nilai karakter leluhur kebangsaan Indonesia, seperti relijius, jujur, bersahabat, suka membaca, dan lain-lain.

Surya Dharma (Direktur Komunitas Sultan Mengabdi)


Dari hasil wawancara dengan Surya Dharma selaku direktur KOSTUM, komunitas ini didirikan karena melihat berbagai permasalah pendidikan Indonesia yang tidak terlalu baik.

"Kita ingin membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih menyenangkan, variatif, edukatif dan mungkin lebih disenangi oleh banyak orang, oleh karena itu dalam sistem belajarnya kami mengambil konsep bermain sambil belajar agar adik-adik ini mendapatkan ilmu mengenai 18 karakter kebangsaan dan termotivasi untuk menjadi orang-orang besar," jawabnya.

Bentuk proyek yang dikerjakan oleh komunitas ini sendiri ada dua. Pertama, bina bakti desa yang dinamakan rumah langit, dan kedua kegiatan seminar dan motivasi. Untuk bina bakti desanya sendiri sudah terlaksana dengan melakukan pengabdian kepada anak-anak yang ada di daerah gang pasir Medan, setidaknya ada 30 orang anak yang sedang mereka didik sampai sekarang. Surya Dharma mengaku mereka tidak mempunyai target berapa lama akan mengabdi di gang pasir tersebut.

"Kami tidak punya target akan berapa lama mengabdi di gang pasir, kami hanya berharap semakin banyak orang yang bergabung dengan KOSTUM ini maka akan semakin banyak juga desa-desa kecil yang akan kami masuki. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa desa yang akan kami masuki itu hanya satu saja, bisa jadi ada dua atau tiga desa yang akan kita abdi dalam waktu yang bersamaan, makanya kami sangat berharap akan banyak yang mau bergabung dengan KOSTUM," tambahnya.

Komunitas ini juga mempunyai kurikulum sendiri yang mereka beri nama Ha-He-Ho. Ha berarti Hangat, maksudnya adalah dalam kegiatannya mereka tidak hanya menjalin hubungan yang baik antara pengabdi dan anak-anak, namun juga dengan para orangtua mereka agar proses belajar tersampaikan dengan baik. Untuk He berarti Hebat, artinya KOSTUM selaku pengabdi senantiasa mengajarkan manajemen mimpi yang baik kepada anak-anak, yaitu mengajarkan agar anak-anak tidak bermimpi hanya sebatas menjadi polisi, guru, atau dokter, tapi KOSTUM akan membukakan cakrawala berpikir mereka untuk berprofesi yang tidak biasa. Sedangkan untuk Ho-nya sendiri berarti Harmoni, yaitu bagaimana agar segala kegiatan yang dilakukan KOSTUM dapat berjalan dengan lancar dan mampu memberikan kesan yang baik kepada objek pengabdian mereka.

Menurut penuturannya, rencana jangka pendek komunitas ini adalah untuk menambah jumlah anggotanya, tapi dia juga menambahkan tidak terlalu menargetkan berapa banyak jumlah anggota, walaupun sedikit tidak terlalu menjadi masalah asalkan fokus untuk mengabdi bersama Komunitas Sultan Mengabdi. Sedangkan untuk rencana jangka panjangnya adalah ingin menjadikan KOSTUM sebagai komunitas yang menasional. 

"Saya berharap KOSTUM mampu bertahan lama hingga akhirnya segala kegiatan kami mampu menginspirasi orang lain untuk bergerak melakukan hal yang sama seperti kami," tutupnya.

Sabtu, 23 Mei 2015

Aksi Damai Pema FISIP USU


Lagi-lagi USU diramaikan oleh puluhan aksi massa di halaman gedung Biro Rektor USU, Sabtu (23/5). Kali ini Pema FISIP USU yang turun lapangan guna menuntut ketua MWA agar segera menyelesaikan masalah-masalah yang ada di USU.  

Tidak hanya itu, Pema FISIP USU juga menuntut agar pihak rektorat mau berdiskusi dengan mahasiswa tentang permasalahan USU dan sama-sama mencari solusi dalam menangani masalah tersebut.

Aksi ini dilakukan untuk mendukung siapa pun yang terpilih menjadi rektor USU agar membenahi USU yang carut marut, dan meminta semua pihak agar fokus membenahi akreditasi USU yang terancam down grade.



“Yang turun dalam aksi ini adalah pegawai rektorat, satpam, dan media yang akan kita berikan bunga dan permohonan maaf atas aksi tanggal 21 Mei lalu,” tutur Wiro Okvianus Ginting, Wakil Gubernur Pema FISIP USU.

Sebelum aksi tanggal 21 Mei lalu, Pema FISIP dengan tegas mengambil sikap untuk tidak turun aksi karena dikhawatirkan mengarah kepada anarkis. 

“Memang kami akui ada mahasiswa FISIP yang ikut aksi tanggal 21 Mei lalu, dan itu bukan bagian dari Pema,” tegas Wiro. 

Wiro berharap pihak rektorat USU mau mengajak mereka dalam forum diskusi untuk membahas tuntutan yang dimaksud.
Salah satu pihak rektorat USU, juga mengatakan akan secepatnya membuat forum diskusi. 

“Kami juga sudah membuat surat yang ditujukan ke pihak rektorat USU mengenai kejelasan diskusi kedepannya,” tutup Wiro. 

Penulis : Apriani Pratiwi

Isra' Mi'raj: Membangun Negeri dengan Sholat



Kali ini pendopo USU diramaikan oleh para mahasiswa dalam rangka Isra’ Mi’raj 1436 H, Jum’at (22/5). Acara yang bertema “Membangun Negeri dengan Shalat” ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa muslim USU dan beberapa tamu undangan. 

Diantaranya adalah Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) USU, beberapa UKM USU, perwakilan pema dari tiap fakultas, dan Lembaga Dakwah Kampus se-kota Medan serta masyarakat sekitar.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ad-Dakwah dalam rangka memperingati hari besar islam. 

Reza Pahlevi, ketua panitia mengatakan, kami mengambil tema ini karena sejak peristiwa Isra’ Mi’raj, shalat mulai diwajibkan. Bila kita percaya dan yakin kalau Isra’ Mi’raj benar-benar terjadi, maka tidak akan ada keraguan untuk mendirikan shalat. Shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Apabila kita semua menjalankan shalat dengan baik, tentu negeri ini akan jaya,” tuturnya. 

Acara tersebut berjalan dengan lancar, meskipun cuaca sedang hujan deras. Banyak dari pengunjung muslim yang hanya menumpang untuk berteduh, juga ikut meramaikan acara tersebut. 

Reza berharap dengan diadakannya acara ini, peserta yang datang semakin baik ibadahnya dan UKMI Ad-dakwah semakin dikenal masyarakat. 

Penulis : Apriani Pratiwi

Jumat, 22 Mei 2015

Wartawan Sekota Medan Demo Tuntut Satpam USU Diadili

Sejumlah wartawan melakukan aksi demo tuntut satpam USU diadili 
atas tindak pemukulan terhadap wartawan harian orbit, jum'at (22/5) 
di depan Biro Rektor USU 


Gardamedia.org - Puluhan wartawan yang berasal dari berbagai pers sekota Medan melakukan aksi demo di halaman gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara siang tadi (22/5). Aksi mereka kali ini merupakan bentuk penuntutan hukuman kepada salah seorang satpam USU yang melakukan tindak pemukulan terhadap wartawan Harian Orbit saat sedang meliput aksi demo gabungan antara PEMA USU beserta beberapa elemen pergerakan ekstra yang ada di Universitas Sumatera Utara.

Sebagaimana yang diketahui, aksi gabungan ini pada awalnya berlangsung secara damai. Namun, tak berapa lama kemudian aksi ini tiba-tiba berubah menjadi anarkis yang akhirnya menimbulkan baku hantam antara para peserta aksi dan satpam USU. Akibatnya, beberapa mahasiswa peserta aksi serta wartawan media mengalami luka-luka, kaca gedung biro rektor pun tak luput dari sasaran peserta aksi yang mengakibatkan sebagian kaca gedung pecah karena lemparan batu.

Pihak PEMA USU sendiri sudah memberikan klarifikasi dan pernyataan sikap mereka melalui kiriman yang tersebar di sosial media seperti WhatsApp, BBM, dan sosial media lainnya berkaitan dengan aksi yang berakhir ricuh ini, diantara isi pesannya adalah," (1). Aksi unjuk rasa yang terjadi tadi siang merupakan aksi gabungan PEMA USU beserta beberapa elemen pergerakan ekstra mahasiswa USU. (2). PEMA USU menyesalkan adanya provokasi dari oknum mahasiswa dan pihak satpam USU sehingga mengakibatkan terjadinya baku hantam antara peserta aksi dengan satpam USU.(3). PEMA USU mengecam tindakan represif pihak satpam USU yang melakukan aksi pemukulan & pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul sehingga mengakibatkan korban luka di pihak mahasiswa USU serta pers media lainnya yang meliput. (4). PEMA USU menyesalkan adanya tindakan pengrusakan gedung Biro Rektor USU oleh oknum mahasiswa."

Orator saat mengungkapkan aspirasinya di depan seluruh peserta aksi

Sedangkan aksi para wartawan dari berbagai media yang terdiri dari Tribun-Medan, Harian Orbit, dan Liputan Medan ini terlihat kurang mendapat respon positif dari pihak rektorat. Akibatnya, pihak wartawan yang tidak puas dengan tanggapan rektorat ini berjanji akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan akan segera melaporkannya ke kantor polisi. Dalam orasinya, orator (yang tidak diketahui namanya) menyatakan sikap kekecewaannya atas ketidakpedulian pihak rektorat atas aspirasi mereka.

"Kami (media) selalu peduli dengan kampus USU, kami selalu memberitakan apapun yang terjadi di USU ini mulai dari prestasinya dan berbagai hal baik lainnya. Tapi mengapa saat kami datang untuk meminta keadilan malah tidak dipedulikan. Kami merasa kecewa, ini merupakan bentuk solidaritas kami terhadap kawan seperjuangan kami sesama wartawan yang mendapat perlakuan tidak baik saat sedang menjalankan tugasnya, dan mulai sekarang kami juga tidak akan peduli lagi terhadap apa yang terjadi di USU ini, kami tidak akan pernah memberitakan apapun lagi tentang USU ini," kecamnya saat berorasi.



Wartawan berinisial (IR) yang menjadi korban pemukulan oleh satpam USU ini sendiri ikut dalam aksi demo tersebut. Saat diwawancarai oleh media usai demo, korban berharap agar pelaku dapat segera ditangkap untuk dapat diadili secepatnya, korban juga mengaku mengetahui siapa yang melakukan pemukulan terhadap dirinya dengan menyebutkan beberapa ciri fisik pelaku.

"Saya berharap dengan ini satpam security itu segera tertangkap agar bisa diadili. Tapi apa yang kami dapat, aksi demo kami malah dianggap tidak penting. Kami sebagai wartawan merasa tidak dihargai," tegasnya saat diwawancarai.

Aksi yang berlangsung sekitar 1,5 jam ini berakhir tanpa penyelesaian masalah dan solusi. Akhirnya peserta aksi memutuskan untuk membubarkan diri dan berjanji akan langsung melaporkannya ke kantor polisi usai pembubaran diri dari TKP. 


Kamis, 21 Mei 2015

PEMA USU Menyesal di Harkitnas

Gambar diambil dari : baktipemudanusantara.org


Gardamedia.org- Sejarah Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 1908, menjadi saksi semangat rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dengan berdirinya organisasi Budi Utomo dan adanya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 peran pemuda dalam kemerdekaan semakin mengglora. Sepertinya peristiwa harkitnas masih saja menjadi salah satu penyemangat pemuda Indonesia. 

Dua hari yang lalu, banyak kita mendengar para pemuda, khususnya mahasiswa berdemo menuntut sejumlah tuntutan. Adapun pemudanya ialah para mahasiswa di seluruh Indonesia. Di Jakarta mahasiswa bersama sejumlah pemuda lainnya berdemo menuntut untuk menurunkan Jokowi-Jk (baca : megapolitan.kompas.com/read/2015/05/20/13424641/Koalisi.Mahasiswa.Demo.di.Depan.Istana.Negara.Minta.Jokowi-JK.Mundur )

Di Makassar, mahasiswa yang tergabung dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) berdemo dengan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil (baca : news.liputan6.com/read/2235566/demo-harkitnas-mahasiswa-makassar-sandera-truk-pertamina )

Tak hanya itu, masih banyak lagi berita dari media cetak yang melaporkan berdemonya para mahasiswa menuntut pemerintahan Indonesia yang dipegang oleh Jokowi-JK. Mereka dianggap tak berpihak pada rakyat Indonesia. Namun hal ini berbeda dengan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) yang melakukan aksi kemarin di depan Biro Rektor USU, Kamis (21/5). Berita yang mewarnai media cetak dan online ialah kebrutalan security USU tak hanya memukuli mahasiswa namun juga para wartawan yang datang meliput di lapangan (baca : daerah.sindonews.com/read/1003785/174/sekuriti-usu-brutal-pukuli-mahasiswa-dan-wartawan-1432201136 ).

Bila di beberapa kota mahasiswa menuntut kinerja pemerintahan. Sedangkan mahasiswa USU yang tergabung dari sejumlah organisasi internal dan eksternal menyikapi Harkitnas dengan berunjuk rasa atas terjadinya perebutan kursi kepentingan antar-kubu di USU. Awalnya, aksi yang dilakukan mahasiswa USU ini ialah berbentuk aksi damai. Akan tetapi saat berlangsungnya aksi, terjadi provokasi-provokasi yang memancing emosi para mahasiswa. Hal inilah yang dirasakan oleh para pengunjung rasa siang itu. Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) USU sangat menyayangkan dan menyesal terjadinya kisruh pada aksi damai tersebut. Mengklarifikasi penyesalan PEMA USU, kementrian komunikasi dan informasi organisasi tersebut menyampaikan press realeasenya. 


Press Release PEMA USU

Berikut ini kami sampaikan klarifikasi dan pernyataan sikap PEMA USU berkaitan dengan Aksi Unjuk Rasa Damai yang berakhir ricuh siang tadi di Biro Rektor USU, dengan membawa isu TRITUMASU (tiga tuntutan mahasiswa USU).

Pertama, aksi unjuk rasa yang terjadi tadi siang merupakan aksi gabungan PEMA USU beserta beberapa elemen pergerakan ekstra mahasiswa USU.

Kedua, PEMA USU menyesalkan adanya provokasi dari oknum mahasiswa dan pihak Satpam USU sehingga mengakibatkan aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh dan terjadi baku hantam antara peserta aksi dengan Satpam USU.

Ketiga, PEMA USU mengecam tindakan represif pihak Satpam USU yang melakukan aksi pemukulan & pengeroyokan dengan menggunakan benda tumpul sehingga mengakibatkan korban luka di pihak mahasiswa USU serta Pers Media yang meliput.

Keempat, PEMA USU menyesalkan adanya tindakan pengrusakan Gedung Biro Rektor USU oleh oknum mahasiswa.

Demikian press release ini kami sampaikan agar dapat dimaklumi oleh semua pihak. Segala bentuk pernyataan sikap lain yang mengatasnamakan PEMA USU adalah SALAH.

Medan, 21 Mei 2015
Kementerian Komunikasi & Informasi
PEMA USU

"Sinergis & Kontributif"


Rabu, 20 Mei 2015

Jangan langkahi kuasa Tuhanmu dengan prasangka buruk !

Gambar diambil dari : islamic-indo.blogspot.com
Pernahkah kita mendengarkan celotehan ini?

“Lihat itu Aceh! Dibuat luluh-lantak dengan tsunami  gara-gara pesta mesum di pantai waktu malam natal.”
“Tuh, Sinabung! Gak kelar-kelar karena orang-orangnya juragan tuak.”
“Pantaslah Jogja gempa, ayam kampusnya banyak disana.”
“Nepal juga kena gempa tuh. Allah balas karena udah bantai puluhan ribu binatang untuk wejangan dewa.”

Pernahkah kita bertanya “siapakah aku?”
Catatan untuk diri kita masing-masing janganlah menjadi Tuhan kecil. Hanya Allah yang tahu apa dibalik musibah yang diberikan kepada hambaNya. Manusia hanya perlu intropeksi diri dan perbanyak amal ibadah, tanpa perlu menerka-nerka penyebab musibah yang menimpa orang lain.

Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah bersabda :
“Hati-hatilah kamu dari prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah ucapan paling dusta . dan janganlah kamu saling menyebarkan kabar (dusta). Janganlah saling memata-matai, saling berbuat kikir, saling mendengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Maka jadilah hamba Allah yang saling bersaudara.”

Sebagai hamba, kita tidak boleh mengkaitkan suatu musibah dengan suatu keburukan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat.
”Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan pengetahuanNya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil   pelajaran?” 
(QS. 45 : 23)

Wallahu a'lam..


Penulis : Yolanda Putri Sani

Pemimpin Baru mahasiswa FKM USU

Gardamedia.org –Muhammad Rizal dan Calvin Lukas Nababan, merupakan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) 2013. Terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur FKM USU periode tahun ini. Pada hari Kebangkitan Nasional, keduanya dilantik pukul 11.30 wib dengan disaksikan ratusan Mahasiswa/i FKM dan beberapa tamu undangan. Turut berhadir Ketua Umum MPWP FKM USU, Presiden Mahasiswa USU, dan Pembantu Dekan III FKM USU di Auditorium FKM USU, Rabu (20/5).


G:\File yg diterima\WP_20150520_10_37_07_Pro.jpg
Pemberian  janji dan sumpah jabatan 


 “Agar Gubenur dan Wakil Gubenur  untuk tampil yang bagus  dan hasil akhir  yang baik, marilah kita bergerak, dalam membentuk ide yang cemerlang”. Tutur PD III FKM USU.


G:\File yg diterima\WP_20150520_10_40_02_Pro.jpg
Penandatanganan surat keputusan
Usai dilantik dan memberikan kata sembutannya, mereka menandatangani surat keputusan pelantikan bersama ketua MPMF FKM USU. “Pemuda tidak akan  berhenti mengukir prestasi demi bangsanya!” ungkap Muhammad Rizal sebagai Mottonya. 






Penulis : Mira Maharani
Editor : Inggit Suri Chairani
Foto : Mira Maharani

Kamis, 14 Mei 2015

Dakwah Sos-Med : Mengontrol Media Agar Tidak Tertipu

G:\File yg diterima\WP_20150514_11_04_15_Pro.jpg
Terlihat moderator Sandi (kiri), Pemateri 1 Ramli Kelana (tengah) dan pemateri 2 Anhar Ismail (Kanan) duduk di hadapan peserta workshop di STAI Al- Islahiyah  Binjai, Kamis (14/5)


Gardamedia.orgWorkshop pengelolaan media dan manajemen  isu merupakan salah satu program kerja yang diadakan oleh Komisi A Pusat Komisariat Daerah  (Puskomda) yang di bawahi oleh Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus Sumatera Utara (FSLDK SUMUT). Tujuan workshop ini sendiri untuk membantu Lembaga Dakwah Kampus mengembangkan jiwa seni kreatif dalam mengatur manajemen isu dan dakwah untuk terus bergerak menjadi lebih baik lagi.
Acara yang dilaksanakan di STAI Al-Islahiyah Binjai ini di hadiri oleh  beberapa LDK yang ada di Binjai, seperti LDK Budi Daya, LDK Ismuka dan LDK Rabbani Al- Islahiyah Binjai.





G:\File yg diterima\WP_20150514_15_30_54_Pro.jpg
Pemberian plakat dari LDK Rabbani STAI Al- Islahiyah kepada Poskomda
didampingi para pemateri


“Internet dan media sosial hadir menjadi salah satu kebutuhan kita sehari-hari tanpa ada rasa bosan dalam mengakses berbagai hal yang ada di internet, hampir 24 jam kita bernaung bersama internet tersebut” tutur Anhar Ismail saat menjadi pemateri workshop.
Dakwah sosial media sangatlah penting, baik dari segi pengelolaan media dan manajemen  isu. Banyak hal yang masih perlu kita pelajari dan  ketahui dalam mengangkat martabat islam agar tidak di lecehkan oleh media yang ingin menjatuhkan hakikat  islam.
“Kita adalah agent of change, mahasiwa itu independent, kalau bukan kita siapa lagi yang akan membela jika ada  kebijakan yang kontra  dalam masyarakat, serta untuk turun aksi dalam mengungkapkan keadilan di masyarakat” jelas Ramli  Kelana saat menyampaikan materinya.
Isu dapat kita ciptakan dalam bentuk yang baik maupun sindiran yang tajam untuk di terpa oleh pendengaran. Namun bisa saja isu tercipta dengan natural yang sudah ada di kalanganya sendiri. Tinggal kita bagaimana menangapi isu tersebut. Control-lah media atau media yang akan mengontrol kita. Inilah yang sering kita abaikan, hingga sangat  mudah kita di pengaruhi oleh media, sungguh hebat media dalam mempengaruhi jiwa setiap manusia.



Penulis : Mira Maharani

Foto : Mira Maharani

Rabu, 06 Mei 2015

MEMAKNAI ARTI KEHIDUPAN LEWAT AIESEC USU

Partisipan exchange AIESEC USU saat bersama dengan anak-anak di
Polandia.


      Berbicara tentang kehidupan, tentunya setiap orang memiliki pandangan tersendiri tentang hidup itu sendiri. Sebagai “generasi muda” tentunya kita ingin memiliki kehidupan yang bermakna dan bernilai. Sebenarnya apa makna dari kehidupan yang bermakna dan bernilai?

        Banyak pemuda/i masa kini yang hanya mementingkan kepentingan pribadi, gaya hidup ‘hura-hura’, dan kesenangan semata. Gaya hidup remaja yang menghabiskan waktu seharian di mall atau sekadar ‘nongkrong’ di café bukanlah pemandangan baru bagi kita. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang sering ditemui. Namun, apakah itu arti kehidupan yang sebenarnya?  Sekedar pamer kekayaan dan menikmati hidup tanpa berbuat sesuatu yang bernilai?

         Hidup tidak sesederhana itu. Jika kita melihat dan menyadari kondisi dunia yang sebenarnya maka kita akan sadar bahwa masih banyak orang yang memerlukan bantuan kita sebagai penerus bangsa. Salah satu cara yang mampu menjembatani pemuda untuk mengetahui arti kehidupan yang sebenarnya adalah bergabung dengan AIESEC. AIESEC merupakan organisasi kepemudaan internasional yang berfokus kepada pengembangan potensi kepemimpinan dengan tujuan utama yaitu mengangkat nilai-nilai kemanusiaan.

      AIESEC USU yang berdiri pada tahun 2013 lalu ini aktif memfasilitasi pemuda untuk melakukan kegiatan exchange (pertukaran) ke berbagai negara. Hal menarik dari kegiatan ini yaitu, pemuda bisa memaknai kehidupan dengan aktivitas sosial yang dilaksanakannya, bukan hanya itu hidupnya akan penuh warna dengan kemampuan dan pola pikir yang bersifat global. Bagaimana bisa hal tersebut terjadi? Setiap partisipan exchange akan menjadi relawan pada suatu negara tertentu dan mengangkat isu-isu sosial seperti pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, anak-anak, pariwisata, dan kesehatan. Selain itu, setiap partisipan akan ditunjuk untuk bekerja sama dengan partisipan exchange yang berasal dari berbagai negara.

“Ketika saya menjadi relawan, saya baru sadar bahwa saya masih beruntung dapat menempuh pendidikan sampai sekarang, masih banyak orang-orang di luar sana yang membutuhkan bantuan kita bahkan hanya untuk sekadar menulis saja,” ungkap Tifani, salah satu partisipan exchange AIESEC USU. 

“Satu hal yang paling penting, nilai-nilai kemanusiaan itu perlu diterapkan dalam kehidupan,” tambahnya.

        Melalui kegiatan tersebut pemahaman akan kehidupan semakin bertambah. Belajar untuk mandiri dan menghargai kehidupan, pengalaman internasional yang sangat berharga, bahkan peluang yang semakin besar untuk berkiprah di kancah internasional. 
Jadi, tidak ada ruginya kan memaknai kehidupan lewat AIESEC USU? (Limelight Publisher)


FB AIESEC USU        : AIESEC USU
Twitter AIESEC USU : @aiesecusu

Hati-hati bahaya Smartphone!

Iustrasi (foto diambil dari sekilastekno.com)

Berkembangnya dunia digital menuntut masyarakat untuk bisa mempersiapkan diri dalam menyikapi hal tersebut. Kini, smartphone sangat digandrungi masyarakat. Ia mampu mendekatkan yang jauh dan terkadang menjauhkan yang dekat. Dahulu kita hanya mengenal mesin ketik untuk membuat dokumen berupa tulisan atau surat, telepon untuk menelepon, radio atau tape untuk mendengarkan music juga berita, dan televisi untuk menonton.  Hadirnya smartphone dapat menyatukan fungsi televisi, radio, mesin ketik menjadi satu. Tidak hanya menonton, mengetik e-mail, mendengarkan radio, kita juga dapat mengakses web layaknya menggunakan computer. Begitulah pesona smartphone.

Online Shop, berita terbaru bisa diakses melalui alat canggih ini. Dia semakin menambah ketertarikan penggunanya. Bak obat kimiawi, smartphone memiliki efek samping dalam penggunaannya. Smartphone sering dijadikan tolak ukur trendi atau tidaknya seseorang. Tak jarang telepon pintar ini menjadi bahan perbincangan para hedonis sebagai ajang pamer barang dan kehebatannya. Menurut pengamat budaya, fenomena ini dapat mengakibatkan pergeseran budaya. Dikhawatirkan tidak ada lagi budaya silaturahmi ke rumah-rumah, karena melalui berbagai fitur smarthpone, kita mampu bertatap muka tanpa berada di tempat yang sama seperti  aplikasi video call. Bahkan orang yang sibuk bisa mengadakan rapat hanya melalui aplikasi chat group. Efek lain smartphone yaitu mengakibatkan ketergantungan bagi penggunanya. Banyak kita jumpai seseorang akan panik ketika telepon pintar miliknya habis baterai, tertinggal di suatu tempat, dan hampa bila tak sedang memegangnya. Parahnya lagi, sebagian orang harus membawanya ketika ke kamar mandi dan kamar tidur. Inilah yang disebut sebagai nomophobia.

Jika disalahgunakan, maka telepon pintar akan mengakibatkan kerusakan fatal bagi moral manusia apalagi anak-anak. Jika benda canggih ini diberikan kepada anak-anak yang belum cukup umur, mereka akan menjadi pribadi yang individualism, tidak peduli dengan orang-orang sekitarnya karena asik bermain games yang tersedia di gadgetnya. Kebiasaan-kebiasaan itu akan memelihara kemalasan anak-anak berinteraksi dengan lingkungannya.Sedangkan untuk sebagian pelajar dan mahasiswa telepon pintar dijadikan alat menyontek terbaru untuk jawaban ujian dengan mengakses di search engine. Perlu  di waspadai, dia juga bisa akibatkan keretakan rumah tangga, maraknya prostitusi online dan lain sebagainya.

Pembahasan smartphone ini memang tidak akan ada habis-habisnya. Memiliki manfaat namun juga miliki dampak buruknya. Sikapilah fenomena ini dengan bijak dan beretika.Gunakan ia sebaik mungkin sehingga orang lain juga ikut merasakan kebermanfaatannya. 

Wallahu'alam.



Penulis : Yolanda Putri Sani
Editor : Inggit Suri Chairani

Rahasia Hidup Dibalik Waktu Shalat

Oleh : Zahratul Hayati

Sumber gambar : www.google.co.id


Pernah tidak diantara kita bertanya-tanya kenapa Allah tetapkan 5 waktu sholat di waktu yang sedang kita jalani ini. Padahal ada 24 jam dalam sehari, namun Allah memilih waktu-waktu itu.

Ada apakah gerangan? Apakah kta sebagai makhluk yang berpikir, yang telah dikaruniai akal yang luar biasa hebatnya hanya akan mengatakan,  “Sudah dari awal perintahnya begini”, “begitu aturannya” , atau “sudah ketetapan dari Allah”. Apakah hanya sebatas itu? Tidakkah kita ingin tahu lebih dalam? Bukannya dengan mngetahui alasan logis mengerjakan sesuatu kita akan lebih mudah dan ridha mengerjakannya?

Oke, mari simak penjelasan berikut!

Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.

1. WAKTU SUBUH
Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

2. WAKTU ZUHUR
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

3. WAKTU ASAR
Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

4. WAKTU MAGHRIB
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.

5. WAKTU ISYA
Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak), kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).

Betapa apiknya Allah mengatur alam semesta ini. Betapa Maha Agung dan Maha Pemurahnya Allah. Yuk! Bergegas perbaiki waktu shalat kita, terlalu banyak yang akan kita sia-siakan jika melalaikannya, apalagi samapai meninggalkannya.

Minggu, 03 Mei 2015

PPSDMS NF Medan Gandeng PEMA USU Perangi Korupsi


  Talkshow "Pemberantasan Korupsi di Indonesia", Sabtu (2/5) 
di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU


Gardamedia.org –  Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri regional 6 Medan bersama Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) USU menggelar sebuah talkshow bertajuk “Semangat Gerakan Anti Korupsi” di Aula Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) USU, Sabtu (2/5). Acara dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Politik  Hukum & Keamanan (Menkopolhukam) PEMA USU, Aldy Yusra dan dipandu oleh seorang moderator Rayna Ditriano yang juga merupakan Meneteri Luar Negeri (Menlu) dari PEMA USU.

Talkshow tersebut menghadirkan pemateri dari berbagai latar belakang yang berbeda diantaranya dari dosen Fakultas Hukum USU Yusrin S.H,. M. Hum, kemudian  dari Direktur Rumah Kepemimpinan PPSDMS Bachtiar Firdaus, ST.MPP dan dari Advokat & Direktur PAHAM SUMUT Irwansyah, S.H., M.H. Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas turut memadati ruangan aula untuk mengikuti acara tersebut.

Suasana talkshow dihadiri ratusan mahasiswa/i 
dari seluruh Fakultas yang ada di USU

Talkshow diawali dengan materi yang disampaikan oleh Yusrin. Beliau mengatakan dalam semangat gerakan anti korupsi mahasiswa harus memahami secara detil tentang  rumusan tindak pidana korupsi, karena korupsi bukan hanya berkaitan dengan uang negara tapi juga berkaitan dengan uang privat dan orang perseorangan. “Korupsi itu mengambil uang negara iya, tetapi korupsi tidak hanya berkaitan dengan uang negara, uang  privat dan uang orang perseorangan bisa menjadi sebab terjadinya korupsi," jelasnya.

Berbeda dengan Yusrin, Bachtiar lebih menyoroti penegak hukum yang kian menjungkirbalikkan tatanan hukum di Indonesia. “Kita harus mengakui bahwa negara kita sedang dikuasai oligarki, yaitu sekelompok orang elit politik yang mereka berada di berbagai macam institusi yang mana mereka punya satu persamaan sekarang ini bahwa mereka ingin melemahkan KPK selemah – lemahnya," tegasnya.

Adapun Irwansyah menjelaskan yang menjadi hambatan dalam  mengatasi tindak pidana korupsi di Indonesia adalah regulasi. “Peraturan perundang – undangan yang tentu dalam kelemahan – kelemahan norma hukum kita, ini yang menjadi peluang bagi pemegang kekuasaan untuk lebih mengedepankan kekuasaannya dari pada apa yang diharapkan atau diciptakan dalam norma hukum itu, ungkapnya.”

Ketua Panitia Muhammad Ilmi mengatakan, acara ini sebagai wujud konkrit dalam misi pemberantasan KKN. “Tidak terdidik namanya jika kita sebagai pelajar belum memberikan wujud nyata yang diharapkan melalui setiap karakter individu dalam memaknai KKN secara hakiki dan fundamental," pungkasnya.


Penulis : Muhammad Aji Nasution
Photo  : Irwansyah

Sabtu, 02 Mei 2015

Mahasiswa

Created by : Mira Maharani


Sumber gambar : http://www.si-pedia.com/


Ukirkan atas nama besar

Semaikan nada berkecamuk

Hingga tampaklah


Mahasiswa berkarakter
                                     
                                                  Pulihkan akan jati diri

                                                  Menata pribadi yang optimis 

                                                  Merekam pengetahuan 

                                                  Memadukan pilihan yang baik

Meningkat keluh kesahnya

Melambang bukan menyemai

Melawan bukan meruntuh

Memaju bukan mengundur

                                                  Mahasiswa…

                                                  Belajarlah tanpa henti

                                                  Belajarlah tanpa bosan

                                                  Belajarlah dengan sungguh

Abdilah ilmu..

Abadikanlah hayat diri

Tuk membangun jiwa bangsa

Tuk menumbuhkan karakter kita

                                                 Mahasiswa..

                                                 Kita  sebenar-benarnya generasi

                                                 Pejuang tanah air

                                                 Pembela  kemungkaran bangsa

Mahasiswa..

Menyimaklah demi pendidikan

Tuk mengharumkan bumi pratiwi

Menghempaskan seluruh samudera

                                                 Mahasiswa…

                                                 Nama kita abadi hingga akhir hayat

                                                 Tak pernah ada yang menyangka

                                                 Kita yang dulu hingga suatu saat

Pendidikan

Created by : Mira Maharani

Ilustrasi gambar


Desir suara angin berhembus

Dedaunan meyerpa menyapa

Meninggalkan butiran debu di setiap dinding

Hingga menutup indahnya paras bangsa

Kemana bangsa ini akan di bawa 

           Arahkan  jejak rakyat ke jalan yang salah

Peluh kesah semangat merintis

Kecewa tak daya

Meratapi kisah sakit masyarakat

Kemana hendak di junjung negeri 

                Salahkan membangun diri menjadi lebih baik

Biadap…

Semua hanya buat kesenangan sendiri

Tiada yang peduli akan penderitaan negeri

Melarat, bodoh, terlimpah akan rakyat

                                                        Kemana akhlak, moral bangsa ini…

                                                       di saat pendidikan makin menjadi-jadi

                                                       Di obrak- abrik oleh tangan laknat

Oh.. bangsa

Pendidikan itu sangat penting buat segalanya

Tak perlu hamburkan hal yang tak penting

Ingat…

Pendidikan di atas segalanya

Pendidikan merubah jati diri

Pendidikan menuaikan kesadaran diri

Pendidikan menanamkan keimanan sejati

Jangan pernah bangsa lupakan akan pentingnya pendidikan

Jangan pernah bangsa lupakan apa yang di dengar

dan apa yang di lihat semua pendidikan.

Jumat, 01 Mei 2015

Memahami Hakikat Iman Yang Sebenarnya

 Oleh : Ayu Indah Lestari


Ilustrasi gambar


Iman menurut Ahlussunnah wal jama’ah adalah keyakinan dengan hati, pengikraran dengan lisan serta pengamalan dengan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan perbuatan maksiat.

Jadi Iman terdiri dari tiga bagian: 
Pertama, keyakinan hati dan amalan hati, yakni keyakinan dan  dan Rasul-Nya sebagaimana pembenaran terhadap apa yang datang dari Allah  firman Allah:

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik. ” (Az-Zumar: 33-34)

Adapun amalan hati di antaranya adalah niat yang benar, ikhlas, cinta, tunduk dan semacamnya terhadap apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya sebagaiman firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 2 atau yang lainnya:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu ialah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. ”

Kedua, ikrar lisan dan amalan lisan. Ikrar lisan yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengakui konsekuensi dari kedua kalimat tersebut. Nabi  bersabda yang artinya:

“Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengatakan La Ilaha Illallah dan bahwasanya aku adalah Rasulullah. (Shahih, HR Bukhari dan Muslim)

Sedangkan amalan lisan adalah sebuah amalan yang tidak bisa terlaksana kecuali dengan lisan, seperti membaca Al Qur’an, dzikir, tasbih, tahmid, takbir, do’a istighfar, dan lain-lain. 
Allah berfirman: 

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (Fathir: 29)

Ketiga, amalan anggota badan yaitu sebuah amalan yang tidak terlaksana kecuali dengan anggota badan seperti ruku’, sujud, jihad, haji dan lain-lain. Allah berfirman dalam surat Al-Haj ayat 77-78, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan agar kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”

Kesalahan Memahami Hakekat Iman
Ada beberapa kelompok yang salah dalam memahami makna iman dari hakekatnya yang terdapat dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka adalah:

1. Khawarij dan Mu’tazilah, mereka meyakini bahwa iman adalah ucapan, keyakinan, dan amal akan tetapi menurut mereka iman itu satu kesatuan yang tidak terbagi-bagi atau bercabang-cabang. Tidak bertambah juga tidak berkurang, sehingga jika sebagian iman hilang berarti hilang semua. Karena itu mereka menghukumi bagi yang tidak beramal atau yang berdosa besar adalah kekal di neraka.

2. Murjiah, mereka terdiri dari tiga kelompok: Iman adalah hanya yang terdapat dalam hati, yakni pengetahuan hati saja. Ini keyakinan kelompok Jahmiyyah. Kelompok yang lainnya mengatakan, iman adalah juga amalan hati. Iman hanya ucapan lisan. Mereka adalah pengikut kelompok Karramiyyah. Iman hanya pembenaran dalam hati dan ucapan lisan. Mereka adalah kelompok Murjiatul Fuqaha’.


Sumber bacaan: 
Ziyadatul Iman wa Nuqshanuhu karya As-Syaikh Abdurrazzaq al Abbad
Khazanah Iman karya Al Ustadz Qomar Suaidi

Memaknai Hari Pendidikan Nasional

Oleh : Fitri Raya Hasibuan



Ilustrasi gambar


2 Mei, tanggal itu menjadi tanggal yang bermakna bagi kalangan siswa, guru, dan mereka yang merasakan manfaat dari pendidikan. “Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh mutu pendidikannya”  ungkapan ini yang mungkin harus kita resapi lebih jauh. Berbicara tentang pendidikan pasti kita mengenal sosok tentang Ki Hajar Dewantara. Siapa yang tak kenal sosok tokoh ini, tokoh yang berjasa memajukan pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar yang bernama asli R.M. Suwardi Suryaningrat merupakan tokoh pendidikan nasional yang mendedikasikan dirinya untuk pedidikan, di kala itu tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan institusi pendidikan yang bernama Sekolah kerakyatan di Yogyakarta.

Sebuah perjuangan yang mulia dan juga tidak mudah. Waktu itu bangsa Indonesia masih dilanda kebodohan, keterbelakangan akibat penjajahan belanda. Pergerakan memajukan pendidikan telah mempersiapkan putra-putra bangsa yang siap berjuang untuk Indonesia menuju kemerdekaan. Hasilnya pun terbukti, kita sekarang sudah merdeka. Namun apakah semangat perjuangan dari para pahlawan pendidikan kita terdahulu masih tejaga hingga saat ini.

Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalanganmasyarakat adalah Ing Ngarso Sun Tulodo (didepan member teladan), Ing Madyo Mbangun Karso (di tengah-tengah membangkitan kemauan), Tut Wuri Handayani (dari belakang berati memberikan dorongan moral).

Namun, makna mendidik kini sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian pendidik masa kini. Hal ini dibuktikan adanya sebagian tenaga pendidik yang hanya menjalankan tugasnya untuk menghabiskan bahan ajar sesuai waktu yang ditentukan dalam RPP mereka (baca: Rencana Pokok Pengajaran). Ada sebagian guru/dosen yang hanya memberikan materi tanpa melakukan proses “pendidikan”. Ada ungkapan bahwa, “mendidik bukan sekedar mengajar”, hal ini hendaknya perlu untuk dimaknai bahwa kegiatan yang namanya mendidik, bukanlah hanya sekedar mengajar dan menyampaikan materi, namun ada pesan moral yang harus senantiasa disampaikan dalam setiap proses pembelajaran.

Adanya fenomena tersebut, pemerintah telah berupaya dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang akan mengarahkan tenaga pendidik untuk menjadi insan pembaharu, pembentuk generasi bangsa. Dengan sistim pendidikan yang ada, pemerintah mencoba untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan di negara kita tercinta ini. Satu diantara kebijakan tersebut adalah Sertifikasi Guru dan Dosen. Kebijakan ini menuntut tenaga pendidik untuk dapat bekerja lebih professional di bidangnya. Kini, tenaga pendidik dituntut untuk senantiasa mengembangkan ilmunya seiring perkembangan zaman. Namun, implementasinya belum maksimal. Jadi, Kesadaran masing-masing individu tenaga pendidik memang harus dibangun perlahan-lahan demi kemajuan pendidikan di negara ini.

Maka dari itu hari pendidikan nasional seharusnya menjadi  hari sebagai titik tolaksemangat memajukan pemikiran bangsa terhadap berbagai terpaan kemajuan teknologi yang akan semakin menggeser khasanah budaya, jika kita terlambat untuk memberikan pendidikan yang tepat kepada generasi bangsa kita. Hardiknas ini seharusnya juga dijadikan sebagai tonggak perubahan ke arah yang lebih baik, menjadi bangsa yang pintar dan bermatabat, yang akan membawa kepada kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Maju Indonesia..!!

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...