Pembantu Rektor III Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M. Si
(kiri) disaksikan Pimpinan Aksi Bendri Sitorus (tengah) beserta puluhan
mahasiswa memberi pengarahan kepada mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung
Biro Rektor USU, Selasa (28/4).
Gardamedia.org – Pemerintahan Mahasiswa
(PEMA) USU menggelar unjuk rasa di depan Gedung Biro Rektor USU, Selasa (28/4).
Unjuk rasa dilakukan dengan aksi pembakaran ban disertai orasi beberapa
mahasiswa dari berbagai fakultas. Aksi dipimpin langsung oleh Seketaris Jenderal
PEMA USU, Bendri Sitorus. Dalam
orasinya, Bendri menuntut kejelasan statuta USU kepada Majelis Wali Amanat
(MWA). Bendri sangat menyayangkan sikap MWA yang melantik Prof. Subhilar sebagai sebagai Pelaksana
Jabatan (PJ) Rektor dikarenakan statusnya sebagai anggota MWA.
“Kenapa saat
ini yang menjadi PJ Rektor itu dari MWA, yang kami ketahui menurut statuta, MWA
itu adalah tugasnya untuk mengawasi kinerja Rektor. Yang mengawasi kok jadi
diawasi. Kan aneh seperti itu," ungkapnya.
Bendri
juga meminta agar mahasiswa dilibatkan untuk menjadi anggota MWA.
“Seperti di
Universitas-universitas lain, dari mahasiswa itu ada dia jadi anggota MWA," tambahnya.
Puluhan
personil satuan pengamanan (satpam) USU dikerahkan untuk menjaga gerbang Biro
Rektor dari amukan mahasiswa. Walaupun tidak terlihat adanya bentrokan antara
satpam dan mahasiswa, tapi suasana kian ricuh karena asap bakaran ban yang
mengepul dan riak-riakan massa.
Setelah hampir setengah jam berorasi, akhirnya Pembantu
Rektor (PR) III Drs. Raja Bongsu Hutagalung keluar menemui
kerumunan mahasiswa untuk memberikan pengarahan. Beliau
menyarankan agar mahasiswa memberikan tuntutan dengan cara-cara yang terhormat.
Bukan dengan jalan seperti ini.
“Persoalan ini tidak akan mungkin bisa
diselesaikan di sini, jadi kepada mahasiswa buat surat kepada MWA, agar MWA
dapat menemui kalian," tuturnya.
Para
mahasiswa menolak saran dari PR III, mereka tetap bersihkukuh menuntut pihak
MWA agar menemui mereka dan memberikan keterangan terkait permasalahan ini.
“Kenapa
pihak MWA gak keluar saja dan memberi penjelasan kepada kami disini," tukasnya.
PR
III kemudian kembali masuk kedalam gedung untuk menemui MWA. Kemudian tak
berapa lama beliau keluar dan menjanjikan kepada mahasiswa bahwa MWA akan
menemui mereka beberapa saat lagi.
“Saya sudah bicara pada pihak MWA, mereka
akan menemui kalian beberapa saat lagi," ungkapnya.
Lama
menunggu, MWA pun tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Akhirnya, para
mahasiswa memutuskan untuk membubarkan diri. Mereka pun harus menelan kekecewaan
karena merasa dipermainkan. Menanggapi hal tersebut, Bendri selaku Pimpinan
Aksi (PIAS) kembali menegaskan akan memobilisasi massa lebih besar lagi, bahkan
sampai nasional karena aksi mereka tidak diindahkan pada hari ini.
“Ini sampai
betul-betul kami, istilahnya sampai nasional lah, karena ini bukan merupakan aksi kami yang pertama kali terkait
permasalahan pejabat-pejabat USU ini," jelasnya.
Penulis : Muhammad Aji Nasution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar