www.gardamedia.org USU - Jadilah wartawan yang cerdas! Dia harus
cerdas memilih angle, cerdas memilih kata serta juga cerdas dalam melibatkan
emosi pembaca dalam tulisannya. Sehingga ada pembaca yang akan tertawa,
bersedih bahkan sampai menangis hanya gara-gara membaca sebuah tulisan yang
dimuat diportal berita.
Jadila wartawan yang cerdas! Yang menulis
dengan hati, bercerita dengan logis, mengalirkan berita dengan ringan, gampang
dimengerti, mencerdaskan sebanyak mungkin pembaca, dan menghibur. Menjadikan
hal-hal yang berat, rumit dan teknis, tiba-tiba menjadi mudah dicerna dalam
tulisan.
Salah satu wartawan senior yang cerdas
dalam meramu aksara adalah Dahlan Iskan. Dia jugalah yang menganjurkan para
penggiat jurnalistik untuk tahu dan ikut memahami ‘Rukun Iman’ Jurnalistik. Bagi
umat Islam tentunya Rukun iman adalah sebuah keharusan yang tidak boleh
ditinggalkan. Apapun yang terjadi, harus dipegang teguh. Demikian pula dalam
menulis karya jurnalistik. Ada yang harus dipegang teguh, tidak boleh
ditinggalkan.
Rukun yang pertama, Tokoh.
Semua peristiwa menyangkut tokoh layak
berita. Misalnya, Gubernur Sumatera Utara ikut sambangi pengungsi Sinabung.
Berita ini akan lebih diminati pembaca daripada disamping laman lainnya ada
yang memberitakan bahwa salah satu mahasiswa dari Universitas menggalamg dana
buat korban Sinabung.
Rukun kedua, Besar.
Semua berita besar, adalah layak untuk
diberitakan. Misalnya, Kebakaran di Aceh tegur warga agar tidak lalai
meninggalkan dapur.
Rukun ketiga, Dekat.
Semua peristiwa yang terjadi didekat kita
akan lebih diminati pembaca daripada berita Internasional yang letaknya lebih
jauh dari kita.
Rukun keempat, Yang Pertama.
Semua peristiwa yang baru saja terjadi
akan menjadi nilai tambah yang baik buat tulisan junalistik kawan-kawan.
Apalagi peristiwa tersebut merupakan hal yang baru yang baru ditemukan.
Next Rukun Iman Berita, (Bagian 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar