Sabtu, 29 November 2014

Wedha Abdul Rasyid, WPAP Maker

Liputan6.com, Jakarta - Karya seni gambar di era digital tak harus menggunakan media kanvas, bersama cat, dan kuas. Salah satu bentuk seni visual yang tengah berkembang saat ini adalah Wedha's Pop Art Potrait (WPAP).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV dalam Sosok Minggu Ini, Minggu (16/11/2014), ilustrasi potret wajah yang kini tengah populer ini ternyata digagas oleh anak bangsa yang hanya lulusan SMA, Wedha Abdul Rasyid.

Berawal di tahun 90-an saat Wedha mulai terganggu dengan ketajaman penglihatan yang semakin berkurang. Ia pun terpaksa mencari cara baru untuk menggambarkan wajah manusia.

"Waktu itu memasuki umur 40 mata saya mulai berkurang. Saya yang biasa menggambar alis dengan warna yang benar, struktur yang benar, itu menjadi kesulitan. Sehingga saat itu saya berfikir bagaimana mendapatkan cara menggambar muka orang yang lebih gampang," ujar Wedha. 

Wedha terus mengembangkan tekniknya termasuk dengan menggunakan berbagai perangkat lunak. Tak disangka cara menggambar yang awalnya lahir karena keterbatasan kini justru tumbuh semakin populer.

Kalangan seniman visual mengakui pengaruh karya Wedha sangat luar biasa di dunia seni ilustrasi di tanah air.

Pada tahun 2009, berdirilah Wedha's Pop Art Potrait (WPAP) Community. Komunitas ini dibentuk dengan tujuan memperkenalkan pop art atau seni populer kepada masyarakat.

Tak hanya di dalam negeri, Wedha juga aktif di berbagai kegiatan di luar negeri. Pop art ala Wedha kemudian mulai dikenal di mancanegara, antara lain Prancis dan Belanda. Wedha juga kerap diundang mengisi materi dan memamerkan karya-karyanya di luar negeri.

Wedha lahir di Pekalongan, Jawa Tengah 63 tahun lalu. Keluarga menjadi salah satu pendorong semangatnya untuk berkarya. Sebagai seniman, Wedha berharap karya-karya kreatif terus berkembang di dunia seni di Indonesia serta mampu membawa para seniman semakin sejahtera. (Mut)

Sosialisasikan Program Sepeda Kampus, USU Gelar #KamiBersepeda

USU, suarausu.co — Dalam rangka kampanye dan sosialisasi program Sepeda Kampus, USU mengadakan kegiatan USU Bersepeda. Kegiatan ini akan berlangsung Kamis, 27 November dan 11 Desember nanti di lingkungan universitas. Kegiatan ini bertujuan menghimpun aspirasi pengendara sepeda tentang program Sepeda Kampus yang akan berjalan. “Sebagai masukan buat kami,” kata Anggi Siregar, Konsultan PT Adhikari, konsultan program Sepeda Kampus, Jumat (21/11) di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Lebih lanjut Anggi bilang konsep kegiatan ini seperti peringatan hari Batik Nasional, tak ada acara seremonial khusus. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian pengenalan gaya hidup sehat dan mengganti moda transportasi dengan yang lebih ramah lingkungan. Nantinya mahasiswa diharapkan ke kampus gunakan sepedanya masing-masing dan berikan aspirasinya tentang program Sepeda Kampus. “Pada dua kali kegiatan nanti sepeda yang dipakai sepeda milik sendiri dulu, tak ada pungutan biaya,” katanya.

Anggi bilang, untuk memusatkan kegiatan ini akan diberlakukan jalur khusus bebas kendaraan bermotor di jalur yang ramai. Jalur itu ialah jalan dari Perpustakaan USU hingga ke depan Fakultas Kedokteran Gigi. Di sana pula akan dijadikan tempat pengumpulan aspirasi mahasiswa tentang Sepeda Kampus dari pengendara sepeda.

Anggi menjelaskan, pada Kamis pertama, jalan itu tidak ditutup dan akan ada sosialisasi juga penarikan aspirasi dari pengguna motor. Lalu pada Kamis kedua jalan akan dibuat semi tertutup, akan ada beberapa penghambat jalan, sehingga pengendara motor akan melaju pelan dan akan dikumpulkan pula aspirasinya.

Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Ad-dakwah, Rahmat Faizal mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya kegiatan ini merupakan usaha dari rektorat untuk terus memajukan kampus. Ia juga bilang kampanye ini merupakan langkah yang tepat menuju peluncuran program Sepeda Kampus nantinya. “Minimal aura-auranya udah dapat, dan lagi jangan terlalu lama peluncuran sepeda kampus setelah kampanye ini,” harapnya.

Selasa, 11 November 2014

The Next Islamic Role Model

www.gardamedia.com USU- Seusai UTS (8/11), antusias ratusan mahasiswa muslim pertanian untuk menjadi The Next Islamic Role Model di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan terbingkai dalam Kegiatan DAIM 1 (Daurah Intelektual Muslim 1) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Islam BKM Al-Mukhlisin yang bertempat di UPT BLPLP Prov. Sumut pada tanggal 8 hingga 9 November 2014 lalu.

Ketua panitia pelaksana DAIM 1, Ahmad Syamsuri  Simamora (mahasiswa agroekoteknologi 2013), mengatakan tujuan penting dilaksanakannya DAIM 1 adalah untuk membentuk pribadi yang bertaqwa kepada Allah, selain itu kegiatan ini merupakan gerbang awal pengenalan dakwah kepada para peserta DAIM 1.

Melahirkan generasi pemuda Islam yang sedia mengemban perjuangan dakwah Baginda Rasulullah SAW di Fakultas Pertanian, DAIM 1 memberikan kesan tersendiri bagi Ilham Saputra (mahasiswa manajemen sumberdaya perairan, 2014) selaku ketua keluarga alumni DAIM 1 mahasiswa muslim pertanian 2014.
"Kesan yang saya dapatkan sangat banyak, dalam kegiatan ini saya mendapatkan ilmu, pahala, pengalaman, dan persahabatan" Ujarnya
Ditanyai perihal harapan setelah mengikuti kegiatan DAIM 1, Ilham Saputra mengungkapkan ingin terus menjalin ukhuwah dengan teman-teman alumni DAIM 1 yang memiliki satu tujuan, yaitu memperbaiki akhlak.

Satu Tahun Komunitas Apheresis Medan: “Darah Medan, Darah Berbagi”



www.gardamedia.org Medan -  Minggu (09/11) di Aula Serbaguna Politeknik Negeri Medan berlangsung acara perayaan satu tahun Komunitas Apheresis Medan. Komunitas yang terbentuk oleh tangan-tangan mulia ini menjadi salah satu lahan para relawan-relawan yang mau perduli dengan adik-adik penderita kanker di wilayah Medan khususnya.
Dari segi bahasa, Aferesis adalah donor trombosit (keping darah). Apheresis juga menjadi  sebutan dari alat yang memisahkan darah yang tersusun oleh keeping-keping darah tersebut. Alat itulah nantinya yang akan digunakan untuk mereka para penderita kanker untuk menjalani pemeriksaan. Di Medan sendiri, ketersediaan alat-alat tersebut tidak banyak. Hanya ada tiga sampai empat alat yang tersebar di beberapa Rumah Sakit di Medan, termasuk RS Adam Malik.
Keberadaan acara ini menjadi momen yang sangat pas bagi para relawan untuk dapat (lagi) berbagi kebahagiaan bersama mereka, adik-adik penderita kanker. Dengan tema “Darah Medan Darah Berbagi”, tentunya kita sudah paham acara ini memiliki berbagai kegiatan amal, yakni donor danah, sosialisasi pengobatan kanker, donasi, serta perlombaan-perlombaan yang memicu semangat mereka.
Acara ini dirancang dengan sangat apik oleh para panitia. Menyuguhkan tokoh-tokoh superhero dan animasi kartun, seperti Iron-Man dan pendekar-pendekar Jepang lainnya. Melakonkan tarian Pinguin lucu yang dilakukan bersama-sama. Mengahdirkan talent-talent berbakat lainnya yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk berkarya kedepannya.
Saat ditemui disela-sela kesibukan menangani acara besar ini, Wilson selaku ketua panitia acara ini menjelaskan bahwa, “Ada sekitar 500 relawan yang tergabung dalam beberapa komunitas peduli kanker. Kalau pendonor siaga itu kurang lebih ada 100 orang pendonor, termasuk dari teman-teman Triple-P (Pemuda Peduli Panti) yang semuanya bersedia menjadi pendonor siaga.”
“Hari ini kita ada sosialisasi pengobatan kanker dari Dokter Ahli RS.Siti Hajar, alumni FK-USU.  Juga kita diacara ini ada donor darah, yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Medan, jadi kita itu juga mau menepis anggapan dimasyarakat kalau mendonor darah itu bahaya, dan segala macam”, tambah lelaki berketurunan Chines tersebut.
Maha Besar Allah yang menciptakan kita berbeda-beda dengan segala kelebihan dan kekurangan manusia. Dengan penuh tawa haru, panitia yang juga relawan ini bersemangat menaruh kesan bahagia diwajah adik-adik yang datang bersama orangtua mereka. Acara ini memang mengajak beberapa adik-adik luar biasa ini untuk ikut memeriahkan acara. Namun, hanya yang kondisinya masih fit saja yang boleh diperkenankan datang.
Kanker bukan lagi ancaman bagi seluruh penderita. Ia bisa sembuh. Keluarga dan lingkunganlah yang harus mendukung agar semangat mereka untuk sembuh bangkit kembali.  (anpbb)

Transaksi Jual Beli Kucing dalam Islam



Dewasa ini, transaksi barang sudah sangat dimudahkan. Penghuni dunia maya pasti sudah paham akan hal itu. Bahkan santer sekali terdengar jika jual beli via online lebih menjanjikan daripada jual beli langsung. Jual beli kucing angora, dan berbagai jenis kucing lainnya menjadi tren saat ini diberbagai online shop. Kucing adalah salah satu binatang kesayangan Rasulullah yang dagingnya tidak boleh dimakan dan bukan merupakan hewan ternak. Lalu untuk apa jual beli kucing tetap dilakukan? Bagaimana Islam menjawab permasalahan ini?
Dalilnya adalah riwayat dari Imam Muslim yang berasal dari Abu al-Zubeyr ra bahwa suatu ketika ia bertanya kepada Jabir tentang harga (jual beli) anjing dan kucing. Jabir ra menjawab bahwa Nabi saw melarangnya.
سَأَلْتُ جَابِرًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَالسِّنَّوْرِ فَقَال : زَجَرَ عَنْ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Aku bertanya kepada Jabi bin Abdullah tentang jual beli sinnaur (kucing liar) dan anjing. Lalu beliau menjawab: Nabi SAW melarang itu. (HR. Muslim)
Menurut Imam Ibnu Hazm, kata “Jazar”[جزر] dalam bahasa itu punya arti jauh lebih berat dibandingkan kata “Nahyu” [نهى] yang berarti melarang.
Padahal para sahabat nabi banyak yang mencintai kucing, bahkan ada shahabat yang digelari 'bapaknya kucing', yaitu Abu Hurairah yang sebenarnya nama aslinya Abdul-Rahman bin Shakhr al-Dausi (57 H). Beliau digelari nama itu lantaran beliau sering dikelilingi oleh kucing, 
Lalu, bagaimana sebenarnya hukum jual beli kucing? Kalau haram, kenapa boleh dipelihara?
Menurut sebagian besar ulama memperjualbelikan kucing hukumnya boleh. Hal ini seperti pandangan Ibnu Abbas, al-Hasan, Ibn Sirin, Hammad, Malik, al-Tsauri, al-Syafii, Ishak, Abu Hanifah dan sejumlah ulama lainnya. Adapun larangan untuk memperjualbelikannya seperti yang terdapat dalam hadist Nabi saw di atas menurut Imam an-Nawawi terkait dengan kucing liar karena tidak memberikan manfaat. Atau bisa juga maksudnya adalah larangan yang bersifat tanzih bukan mengarah pada pengharaman.
Adapun terkait dengan berbagai hewan lainnya, maka sebagian ulama menetapkan kaidahnya. yaitu bahwa sepanjang hewan tersebut tidak najis, tidak berbahaya, dan memberi manfaat secara syar'i maka boleh diperjual belikan.
Toh kalau pun terlarang, pasti Rasululah SAW akan mengatakan dengan istilah al-hirrah juga, tidak dengan lafadz sinnaur. Pembedaan istilah ini juga menunjukkan bahwa kucing tidak satu jenis, dan perbedaan jenis, beda juga hukumnya. Karena memang secara bahasa sinnaur dan hirrah punya makna beda; liar dan tidak liar, buas dan tidak buas.
Wallahu a’lam.

Sabtu, 08 November 2014

Rapat MKPP PEMA USU

www.gardamedia.org USU - Dalam suasana santai menjelang senja (6/11) di taman biro rektor usu, menteri kesehatan beserta staffnya mengadakan rapat internal Menteri Kesehatan & Pemberdayaan Perempuan (MKPP) Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Medan. Dalam agenda rapat dibahas program kerja, visi & misi, serta meng-agendakan acara MKPP yang terdekat dan yang akan datang. Rapat ini dihadiri oleh menteri KPP Jeni Nursa’adah, sekretaris menteri KPP Yolanda Putri Sani, deputi kesehatan Muhammad Wicaksono beserta staff nya: Rahmadwitya Yulinast dan Calvin Lukas Santosa, deputi pemberdayaan perempuan Diana Novita Sari beserta staffnya: Yora Mardani dan Wahidatul Ukhra.

Mahasiswa Muslim FEB, sudah ikutan AKTIVA ?


www.gardamedia.org USU -  Badan Pengelola dan Pengembangan Mushalla (BP2M) FEB USU kembali mengadakan Training Pengkaderan Tingkat 1 untuk para Mahasiswa baru Fakultas Ekonomi atau yang biasa disebut AKTIVA (Aktualisasi Training Islam Versi Alam) pada hari Jum’at (7/11/2014).
Acara ini diadakan selama tiga hari berturut-turut 7-9 November 2014. Acara pertama sendiri dilaksanakan di Aula FEB USU mulai pukul 14.00 – 18.00 WIB. Sedangkan acara kedua rencana akan dilaksanakan di BAPEMMAS dan pada hari ketiga Outbond ke Bumi Perkemahan Sibolangit.
Para peserta terlihat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan di hari pertama ini, terlihat dengan banyaknya peserta yang hadir sebanyak 85 orang terdiri dari 35 ikhwan dan 50 akhwat. Hari pertama  ini sendiri dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana alur yang harus diikuti seluruh peserta untuk menjadi pengurus BP2M FEB USU serta Potencial Hunting untuk mengetahui kepribadian masing-masing.
Fazrury Diansyah – Akuntansi 2013, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia dalam kegiatan ini menghimbau kepada seluruh peserta agar tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang – kuliah pulang),”Terlalu banyak mahasiswa yang mengambil peran untuk menjadi mahasiswa yang mengejar IP, jadilah orang yang hebat agar nama kalian diingat menjadi sejarah.” ujarnya.
Acara ini juga turut mengundang Gubernur FEB (M. Taqwa Yulian) alumni AKTIVA 2011 serta Presiden Mahasiswa USU (Brilian Amial Rasyid) alumni AKTIVA 2010. Kedua tokoh ini meyakinkan kepada seluruh peserta bahwa sudah banyak alumni AKTIVA atau BP2M yang menjadi tokoh-tokoh besar, ada yang menjadi anggota DPRD, Wakil Walikota, Presiden Mahasiswa, bahkan menjadi Gubernur FEB selama dua tahun berturut-turut.
Acara ini diharapkan menjadi titik balik dari seluruh peserta agar menjadi insan-insan yang lebih baik lagi dari sebelumnya, serta mampu menghasilkan calon pengurus BP2M selanjutnya yang berjiwa kepemimpinan tetapi tetap dalam koridor agama.

Penulis : Wahyu April Hutasuhut

Kamis, 06 November 2014

Rukun Iman Berita, Penasaran? (Bagian 2)

Rukun kelima, Human Interest.
Semua berita yang dapat menyentuh perasaan kemanusiaan, layak diberitakan.

Rukun keenam, Bermisi.
Setiap berita harus memiliki misi (tujuan). Apakah tujuannya mencerdaskan, mendidik, memotivasi, dan lainnya.
Jadilah wartawan yang cerdas. Semakin banyak kita menemukan rukun iman dalam berita tersebut maka akan semakin baik berita kita. Jika rukun iman dalam Islam ada enam. Maka di berita ada beberapa rukun lagi yang perlu dipatuhi.



Rukun ketujuh,Unik.
Semua berita yang unik layak menjadi berita.misalnya berita Balita yang gemar makan bedak tabur, adalah contoh berita unik yang layak diberitakan.

Rukun kedelapan, disebut eksklusif .
Berita-berita investigasi adalah contoh berita eksklusif yang tidak dimiliki media lain. Ini sangat layak menjadi berita. Juga pembaca pun, akan minati berita seperti ini.

Rukun kesembilan adalah tren.
Baik itu tren gaya hidup maupun tren perilaku. Ketika public pada era 80-an demam dengan break dance, maka pemberita pun harus mampu menuliskan berita tentang break dance, agar pembaca pun tertarik membaca media kita.

Rukun kesepuluh adalah prestasi. 
Kisah-kisah keberhasilan seseorang penemu dibidang science, teknologi, menjadi berita yang makin digemari pembaca (baca: buku motivasi).

Jadilah wartawan yang cerdas! Yang mampu mencari sebanyak mungkin rukun-rukun iman yang menjadi nilai tambah dalam tulisanmu. Dengan senjata kau akan hanya menembus satu kepala, namun dengan tulisan kau bisa menembus ribuan kepala dengan tulisanmu, ikhwah. Maka, menulislah! @JurnalistikAsyik-(Anpbb)

Pahlawan dan Peran Mahasiswa




10 November: Pahlawan dan Peran Mahasiswa
Richfa Yani & Fitri Raya Hasibuan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan pahlawannya.
Jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu,
tapi renungkan, apa yang telah dan dapat kamu lakukan untuk Indonesia kita ini.
10 November 69 tahun silam, di Surabaya terjadi perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang ingin direbut kembali oleh pihak Belanda. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Setidaknya 6.000-16.000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200.000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Negara Republik Indonesia hingga sekarang (wikipedia).
Itulah  sejarah singkat Hari Pahlawan di Indonesia. Begitu besar arti pahlawan bagi bangsa kita, tanpa pengorbanan yang ikhlas dari mereka, belum tentu kita rasakan keamanan dan kenyamanan seperti sekarang ini. Kita tidak berperang dengan mengangkat senjata lagi, namun perang dewasa ini adalah perang pemikiran dari berbagai aspek, seperti aspek politik, sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
            Seharusnya mengenang jasa-jasa pahlawan harus dilakukan tanpa menunggu peringatan-peringatan hari pahlawan. Karena tanpa mereka, bangsa ini tidak mungkin ada. Namun sungguh miris, banyak mahasiswa yang tidak ingat bahwa 10 November adalah Hari Pahlawan. Mahasiswa yang dipundaknya memikul kewajiban mengabdi kepada masyarakat (bisa dikatakan ini sebagai kelanjutan perjuangan bangsa dan sebagai agent of change) namun pada kenyataannya perlahan tapi pasti mulai memudarkan semangat itu, meski tidak semua demikian.
Padahal, peringatan Hari Pahlawan dapat dijadikan momentum untuk menyatukan tangan dan semangat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan membangun jiwa patriotisme dan nasionalisme mahasiswa. Sangat disayangkan memang, banyak mahasiswa yang memandang Hari Pahlawan sebagai hari biasa. Rutinitas terjadi seperti biasa, tanpa ada yang dirasa luar biasa. Dapat dikatakan hanya segelintir mahasiswa saja yang mengenang makna Hari Pahlawan. Semangat kepahlawanan di kalangan mahasiswa sepertinya sudah tidak ada lagi. Padahal sekali lagi kami tekankan, pahlawan berjasa besar bagi bangsa ini.
Belajar dari sejarah masa lalu, mengingat besarnya arti sejarah Hari Pahlawan bagi perjalanan bangsa kita, seharusnya sebagai anak bangsa tidak hanya mengenang peristiwa besar itu lalu melupakannya di hari-hari yang lain. Melainkan, mahasiswa juga menjadikan peristiwa 10 November 69 tahun yang lalu sebagai motivasi untuk kembali membangun Indonesia ini. Ingat, peran mahasiswa sebagai agent of change dan tidak berlebihan jika mahasiswa dilabeli predikat sebagai motor penggerak kemajuan bangsa.
Saatnya mahasiswa melakukan perubahan, yang tidak hanya berstatus sebagai mahasiswa dengan segala kesibukan akademis saja. Goreskan tinta perubahan di catatan sejarah untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Jangan salah melangkah, apalagi salah arah. Tindakan kaum muda untuk melanjutkan dan mengisi kemerdekaan ini tentu ditunggu oleh pejuang terdahulu. Jika pahlawan bisa hidup lagi, mereka akan bangga mahasiswa peduli pada bangsa, mereka akan menyemangati dengan senyum haru.
Sosok mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari perjuangan bangsa. Jika kita mau bekerja keras sedikit untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak mustahil insya Allah, ke depan kita akan mampu menjadi bangsa yang besar dan sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
Patrikan dalam hati kita untuk tekatkan niat membangun negeri dengan semangat dan nilai-nilai kepahlawanan dengan ihklas. Hari Pahlawan, 10 November mengingatkan kita semua untuk semakin semangat membangun negeri. Indonesia.
Mahasiswa, harumkan namamu, organisasimu, kampusmu, bangsamu.
HIDUP MAHASISWA, JAYA INDONESIA!
Referensi: Gemar “Organisasi Komunitas”

Wawancara Bareng Psikologi Komunikasi

WAWANCARA BARENG PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Oleh: Khairullah bin Mustafa Ustman
  1. Mengapa sich ustad kita perlu mempelajari Psikologi Komunikasi?
Begini akhi/ukhti, karena Psikologi Komunikasi memiliki 3 hal yang menjadikannya begitu penting:
Yang pertama, Psikologi Komunikasi mampu mempengaruhi lawan bicara dengan lebih baik. Sebab, telah mengetahui referensi kejiwaan lawan bicara lewat gesture tubuhnya. Yang memang non-verbal lebih banyak berperan 70% ketimbang verbal yang hanya 30% saja.
Yang kedua, Psikologi Komunikasi mampu meminimalisir hambatan dalam komunikasi. seperti gangguan, kepentingan, motivasi terpendam, dan prasangka. Yang mana, gangguan terdiri lagi gangguan mekanik, semantik, psikologis, fisik, status, kerangka berpikir, dan budaya.
Dan yang ketiga, lawan bicara lebih nyaman (in depth/trance) berbicara dengan kita.
Oo..seperti itu ya ustadz..

  1. Terus ustad, apa sich pengaruhnya dalam kehidupan sosial bermayarakat??
Hmmm.. pertanyaan yang bagus, sedang dalam pengaruhnya dalam kehidupan sosial bermasyarakat yakni merubah karakter sosial masyarakat yang mungkin telah bobrok. Dengan Psikologi Komunikasi dapat lebih memudahkan kita dalam menyampaikan pesan. Onong .U. dalam bukunya menulis ada 4 tujuan ilmu komunikasi, yaitu: to change attitude, opinion, behaviour, and the society.
Psikologi saling berkaitan dengan komunikasi hingga terciptalah Psikologi Komunikasi.

  1. Kami masih bingung ustad, hmmm...
Bingung kenapa???
Sebenarnya apa sich perbedaan ilmu jiwa dengan psikologi??? Sama ya?? Hehehe
Begini akhi/ukhti ilmu jiwa dan psikologi sekilas sama, tapi ada perbedaan ilmu jiwa dengan psikologi:
  • Ilmu jiwa lebih luas cakupannya daripada istilah psikologi
  • Ilmu jiwa lebih dalam cakupannya pula, meliputi segala pemikiran pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala bentuk khayalan
Waw! Amazing ya ustad, hahaha
Hahaha, terus kita lanjut ya..
  • Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis, dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syarat seperti yang disepakati oleh para sarjana psikologi saat ini.
  • Istilah ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan istilah psikologi menunjukkan jiwa yang ilmiah memuat norma-norma ilmiah modern.
Jadi, kesimpulannya ustad?
Istilah ilmu jiwa belum tentu psikologi, tapi psikologi barang tentu termasuk ilmu jiwa.
Yayaya, serupa tapi tak sama ya ustad, hihihi.
  1. Contohnya ustad????
Secara kebetulan kita berprasangka bahwa mahasiswa Aceh adalah simpatisan GAM dan separatisme NKRI. Hal ini termasuk dalam kegiatan ilmu jiwa. Kegiatan tersebut dapat kita sebut psikologi apabila dilakukan metode-metode yang lebih obyektif, seperti: menangkap fenomena, menyingkatkannya dengan istilah konsep, mengumpulkan cara-cara penelitian, hukum sebab-akibatnya, dan mengujinya lewat kebenaran fakta akan hipotesa yang telah diyakini, hingga akhirnya timbullah teori.
Macam MPS aja ya ustad, sedikit ribet sich..

  1. Semakin menarik ya ustadz, hmmm...apalagi ya yang mau kita tanya’????? oya ustadz, apa yang membedakan pandangan antara ahli psikologi dengan pendapat ahli komunikasi dalam memandang ilmu komunikasi?
Wah! Keren banget pertanyaannya, hehehe. Oke akhi wa ukhti, ada 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi yang membedakan mereka:
  • Penerimaan stimuli secara inderawi (sensory reception of stimuli)
Peneriman stimuli secara inderawi bagi pandangan ahli psikologi terhadap ilmu komunikasi, yakni penerimaan rangsangan dimulai pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak.
  • Proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal mediation of stimuli)
Bagi pandangan pendapat ahli komunikasi terhadap Ilmu Komunikasi, yakni pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan diantara organisme.
  • Prediksi respon (reinforcement of responses)
Bagi pandangan pendapat ahli komunikasi terhadap Ilmu Komunikasi , yakni seperti apa yang dinyatakan George A. Miller: ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Jadi, Psikologi Komunikasi memiliki peran penting dalam memilah-memilih, memprakirakan respon orang guna mengendalikannya dalam perilaku dan lingkungannya dalam berkomunikasi.
  • Peneguhan respon (reinforcement of responses)
Ialah peristiwa apa yang nampak ketika orang berkomunikasi.
Waw! Ribet ya ustadz hehehe, tapi ngerti kok walau sedikit.
Alhamdulillah..

  1. Hoaaa... walau ngantuk on terus ya ustadz, selanjutnya the next question. Kan, tanda-tanda komunikasi efektif ada 2: pengertian dan tindakan, tolong donk ustadz penjelasannya, cihuyyy!
Oke baik akhi/ukhti yang dirahmati Allah swt, pengertian menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss memiliki kegunaan dalam psikologi komunikasi, karena menghindari komunikasi efektif dari tindak miss understanding antara kedua belah pihak, sender/encoding dan receiver/decoding.
Adapun tindakan menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss memiliki kegunaan dalam Psikologi Komunikasi, karena menimbulkan aksi ketimbang sekedar kata-kata. Atau word yang dikeluarkan mulut lebih tampak balances lewat action yang diterapkan.
Contohnya?????
Contoh pengertian: di Medan kata ‘semalam’ ditujukan untuk hari kemarin. Sedangkan di Aceh ‘semalam’ berarti tadi malam. Jadi, ketika si Aceh bertanya “apakah ada kuliah kemarin?”, maka si Medan menjawab “ada, kuliah semalam”. Si Aceh pun terkejut karena berpikir ada kuliah tadi malam.
Contoh tindakan: agar nasionalisme remaja akan bansanya tidak luntur, maka perlu pemerintah untuk meminimalisir pengaruh penayangan serial/movies luar negeri. Tidak sekedar wacana studi kasus dalam lembaran berhalamankan 80 bernama skripsi.

  1. Satu pertanyaan terakhir ya ustadz, okeyy. Contoh kasus apa yang cocok dijadikan psikoanalisis wahai ustadz kami??????
Oke ustadz menjelaskan lewat satu cerita ya..
OKEYYY!!! SEMANGAT!!! USTADZ!!!
Seorang Muslim lulusan pesantren menyimpan perasaan suka kepada seorang gadis Christian berkalungkan lambang David Yahudi. Si Muslim mengetahui bahwa kesukaannya bersifat normal, jika hanya sekedar suka. Tapi, ia menyadari bahwa kesukaannya sudah menjadi ID (kepribadian) yang tak lagi Eros (konstruktif) dan telah menjadi Thanatos, sebab si Muslim sudah mulai memikirkan bentuk tubuh si gadis Christian tersebut.
Namun, setiap kali berpas-pasan dengan si gadis di kampus, EGO si Muslim selalu mampu menundukkan hasrat hewaninya. Tapi, pada kenyataannya juga si Muslim selalu harus merasa bersalah. Setelah dipersalahkan oleh Superego (polisi kepribadian) atas onani yang dilakukannya, sebab tak sanggup lagi menahan ID Thanatos destruktifnya. Yang pada akhirnya telah banyak membunuh calon bayi jika saja dibuahi secara halal. Na’udzubillah..
Ya, na’udzubillah ya ustadz. Oke ustadz, karena mata ustadz udah lelah, kami pulang dulu yak. Makasih banyak ustadz udah ngajarin kami tentang banyak hal akan Psikologi Komunikasi, semoga ilmu ini bermanfaat nantinya.
Aamiiiiin semoga akhi/ukhti menjadi orang yang berguna kelak

Kritik Untuk MetroTV

KRITIK UNTUK METROTV
Oleh: Khairullah bin Mustafa Ustman
Melalui media massa/elektronik setiap manusia bisa mendapat informasi yang menyangkut dirinya, orang lain, maupun lingkungannya.
Media massa/elektronik atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada 1920-an, untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Yang mengubah kemampuan penyimpanan dan penyampaian ilmu pengetahuan, dalam bentuk yang dapat dibaca/lihat/dengar/ oleh jutaan orang. (http://Sutisna.com/pendidikan/media-pendidikan/media-massa-1/)
Televisi merupakan media audio visual (penyatuan gambar dan suara) yang mampu memberikan informasi utama secara cepat, lebih murah, dan lebih menarik perhatian masyarakat luas.
MetroTv sebagai salah satu televisi di Indonesia mengkhusukan sasaran khalayaknya pada golongan menengah keatas, kaum akademis, dan kalangan elit politik. Sekarang mencoba memfokuskan pada berita perkembangan politik praktis pengusung Jokowi-JK, semacam Tv baru pemerintahan dan membawa-bawa nama rakyat. Meskipun MetroTv tetap lebih mengutamakan tayangan politik, ekonomi, yang mendidik dibandingkan hiburan. Dulu, hampir seluruh tayangan yang mereka sajikan, merupakan koreksi terhadap lembaga pemerintahan. Sekarang, MetroTv menjadi media massa/elektronik yang membenarkan “mengawal” pelaksanaan program pemerintah Jokowi-JK dan kabinet kerjanya serta KIH. Dan tentunya, mencerca dengan halus “mencibir” lawan politik KIH alias KMP. Andai Surya Paloh Ketum NasDem tak ke KIH ataupun KMP.
Kini, pemberitaannya tak lebih dari racikan-racikan dan semakin mengukuhkan “Dunia Pertelevisian Panggung Sandiwara”, panggung parodi penderitaan rakyat yang hanya disebut-sebut pra dan pasca menang dari pemilu besar bernama Pilpres.
Tayangan pemberitaan yang disiarkan oleh stasiun MetroTv ini semula terkesan seperti acara televisi pada umumnya, namun konsep agenda setting dan framing yang dibuat oleh MetroTv membuat tayangan pemberitaannya berbeda dan jauh lebih menarik. Contoh: Situasi dalam tayangan yang menggambarkan situasi sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang katanya dikuasai “dirongrong” oleh KMP yang notabene pendukung Prabowo-Hatta. Ataupun, tayangan pembalikan meja di sidang Dewan Perwakilan Rakyat yang seolah-olah kesalahan “mutlak” Pimpinan DPR-RI (tergabung dalam KMP) yang menolak usulan nama PPP versi Asrul Azwar dan “menegaskan” hanya menerima versi SDA.
Pemberitaanya dikonsep dan selalu menghadirkan narasumber-narasumber (Pakar Politik/ Pengamat Tata Negara), yang padahal bagian dari Tim Transisi Jokowi-JK. Atau mereka yang telah mendapatkan jatah kue untuk berstatement. Pembawa acara berita juga biasanya dipandu seorang yang mahir memotong pembicaraan lawan (narasumber KMP), ketika mereka berhasil meyanggah suatu sorotan kasus yang dilimpahkan sebagai kesalahan mereka.
Program seperti itu tidak hanya guyonan bagi mereka yang berpikir dan juga lelucon semata. perlu kiranya kritikan yang disampaikan kepada MetroTv oleh para pengamat media juga KPI sendiri. Hingga pesan pemberitaan terutama carut-marut di bidang politik yang disampaikan tersebut tidak menimbulkan masalah ketimpangan “berat sebelah dalam mengangkat berita”. Apalagi orang awam yang tidak mengerti. Mereka hanya akan melahap setiap tayangan yang isu-isunya sedang hangat di kalangan masyarakat.
Seharusnya pun mahasiswa/i Ilmu Komunikasi juga memiliki kepekaan khusus terhadap permasalahan ini. Juga mahasiswa/i fakultas yang erat hubungannya dengan kondisi politik yang sedang terjadi. Sebab informasi politik merupakan hal penting yang dapat mendukung setiap mahasiswa/i dalam dunia pendidikan yang sedang dijalaninya, dan bukan menyalah artikulasikan.
Setiap mahasiswa/i sudah harus terlibat dan kritis dengan dunia pemberitaan, meskipun ruang lingkupnya masih terbatas yaitu sekedar mengutuki dan memberi mosi tidak percaya. Hingga akhirnya, melatih mahasiswa/i menjadi pelaku-pelaku politik jua, yang memiliki perhatian khusus kepada setiap tayangan yang membahas politik.
Tayangan pemberitaan tersebut bisa menambah pengetahuan tentang kondisi sosial dan politik yang marak terjadi di Indonesia. Namun, agenda setting dan framing mampu berpengaruh terhadap salah pengertian akan kebenaran suatu peristiwa politik yang terjadi. Bahkan, keapatisan mereka dalam memahami politik yang kini telah pecah kongsi A kongsi B.[]

Kisah Inspiratif Andre Doloksaribu Mendirikan Rumah Belajar Untuk Anak Pinggiran Sungai

Oleh : saturnusapublisher Gardamedia.org (24/05/2023)    - Masyarakat pinggiran sungai sering kali terlupakan keberadaannya, apalagi biasany...